INSUFIENSI HIPOFISIS DAN AKIBAT KLINISNYA


GANGGUAN KLINIS KELENJAR HIPOFISIS (KEKURANGAN HORMON YANG DI PRODUKSI OLEH KELENJAR HIPOFISIS)


Sindrom klinis yang ada kaitannya dengan kelainan fungsi kelenjar hipofisis antara lain mencakup gangguan- gangguan akibat kekurangan dan kelebihan hormon.

1. Hipopituitarisme
            Insufisiensi hipofisis pada umumnya memengaruhi semua hormon yang secara normal disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Oleh karena itu, manifestasi klinis dari panhipopituitarisrne merupakan gabungan pengaruh metabolik akibat berkurangnya sekresi masing- masing hormon hipofisis.
Beberapa proses patologik dapat mengakibatkan insufisiensi hipofisis dengan cara merusak sel-sel
hipofisis normal :
                        (1) tumor hipofisis,
                        (2) trombosis vaskular yang mengakibatkan nekrosis kelenjar hipofisis normal,
                        (3) penyakit granulomatosa infiltratif, dan
                        (4) idiopatik atau mungkin penyakit yang bersifat autoimun.


Sindrom klinis yang diakibatkan oleh panhipopituitarisme pada anak-anak dan orang dewasa berbeda. Pada anak-anak, terjadi gangguan pertumbuhan somatis akibat defisiensi pelepasan GH. Dwarfismehipofisis (kerdii) merupakan konsekuensi dari defisiensi tersebut.
Ketika anak-anak tersebut mencapai pubertas, maka tanda-tanda seksual sekunder dan
genitalia ekstema gagal berkembang (Gbr. 59-1).
            Selain itu, seringpula ditemukanberbagai derajat inufisiensi adrenal dan hipotiroidisme; mereka mungkin akan mengalami kesulitan di sekolah dan memperlihatkan perkembangan intelektual yang lamban; kulit biasanya pucat karena tidak adanya MSH.
          Kalau hipopituitarisme terjadi pada orang dewasa, kehilangan fungsi hipofisis sering mengikuti kronologis sebagai berikut defisiensi GH, hipogonadisme, hipotiroidisme dan insufisiensi adrenal. Karena orang dewasa telah menyelesaikan pertumbuhan somatisnya, maka tinggi tubuh pasien dewasa dengan hipopituitarisme adalah normal.
Manifestasi defisiersi GH mungkin dinyatakan dengan timbulnya kepekaan yang luar biasa terhadap insulin dan terhadap hipoglikemia puasa. Bersamaan dengan terjadinya hipogonadisme, pria menunjukkan penurunan libido, impotensi dan pengurangan progresif pertumbuhan rambut dan bulu di tubuh, jenggot, dan berkurangnya perkembangan otot.

Pada wanita, berhentinya siklus menstruasi atau amenorea, merupakan tanda awal dari kegagalan hipofisis. Kemudian diikuti oleh atrofi payudara dan genitalia ekstema.
Baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan berbagai tingkatan hipotiroidisme dan insufisiensi adrenal . Kurangnya MSH akan mengakibatkan kulit pasien ini kelihatan pucat.
Kadang kala, pasien memperlihatkan kegagalan hormon hipofisis saja. Dalam keadaan ini, penyebab defisiensi agaknya terletak pada hipotalamus dan mengenai hormon pelepasan yang bersangkutan.


Pada pasien dengan panhipopituitarisme, tingkat dasar hormon tropik ini rendah, sama dengan tingkat produksi hormon kelenjar target yang dikontrol oleh hormon-hormon tropik ini
Pasien dengan hipopituitarisme, selain memiliki tingkat hormon basal yang rendah, juga tidak
merespons terhadap pemberian hormon perangsang sekresi.
Uji fungsi hipofisis kombinasi dapat dilakukan pada pasien ini dengan menyuntikkan
                  (1) insulin untuk menghasilkan hipoglikemia,
                  (2) CRH
                  (3) TRFI dan
                  (4) GnRH.

    - Hipoglikemia dengan kadar serum glukosa yang kurang dari 4A mg/ dl, normalnya
      menyebabkan pelepasan CH, ACTH, dan kortisol;

    - CRH merangsang pelepasan ACTH dan kortisoi;
   - TRH merangsang pelepasan TSH dan prolaktin sedangkan
   - GnRH merangsang pelepasan FSH dan LH.

Pasien dengan panhipopituitarisme gagal untuk merespons empat perangsang sekresi tersebut. Selain studi biokimia, juga disarankan pemeriksaan radiografi kelenjar hipofisis pada pasien yang diperkirakan menderita penyakit hipofisis, karena tumor-tumor hipofisis seringkali menyebabkan gangguangangguan ini.


Pengobatan hipopituitarisme
Pengobatan hipopituitarisme mencakup penggantian hormon-hormon yang kurang. GH manusia,
hormon yang hanya efektif pada manusia, dihasilkan dari teknik rekombinasi asam deoksiribonukleat (DNA), dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan defisiensi GH dan hanya dapat dikerjakan oleh dokter spesialis.
GH manusia jika diberikan pada anak-anak yang menderita dwarfisme hipofisis, dapat menyebabkan peningkatan tinggi badan yang berlebihan. GH manusia rekombinan juga dapat
digunakan sebagai hormon pengganti pada pasien dewasa dengan panhipopituitarisme.
Hormon hipofisis hanya dapat diberikan dengan cara disuntikkan. Sehingga, terapi harian pengganti hormon kelenjar target akibat defisiensi hipofisis untuk jangka waktu yang lama, hanya diberikan sebagai alternatif.
Sebagai contoh, insufisiensi adrenal yang disebabkan karena defisiensi sekresi ACTH diobati dengan
rnemberikan hidrokortison oral.
Pemberian tiroksin oral dapat mengobati hipotiroidisme yang diakibatkan defisiensi TSH.
Pemberian androgen dan estrogen dapat mengobati defisiensi gonadotropin, namun pemberian gonadotropin tersebut dapat menginduksi
ovulasi. Defisiensi GH membutuhkan injeksi GH setiap hari.


Sekian dulu posting blog ini ya......
anda dapat membaca posting lainnya mengenai ganguan klinis yang di akibatkan oleh kelenjar hipofisis di sini