mengenal berbagai bentuk kelainan pada kulit

BERBAGAI KELAINAN BENTUK MORFOLOGI PADA PENYAKIT KULIT KELAMIN
  • v  Makula
    : kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata
    Contoh à melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis
    GAMBAR MAKULA

    v  Eritema
    : kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel.
    GAMBAR ERITREMA

    v  Urtikaria
    : Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan


    v  Vesikel
    : gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis tengah, dan mempunyai dasar. Vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.
    gambar vesikel

    v  Pustul
    : vesikel yang berisi nanah. Bila nanah mengendap di bawah kulit maka di sebut vesikel hipopion.
    Gambar 8. Pustul

    v  Bula
    : vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hemoragik, bula purulen, dan bula hipopion.
    Gambar 9. Bula

    Gambar 10. Bula hemoragik

    v  Kista
    : ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya di lapisi oleh sel epitel dan endotel. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista terdiri dari hasil dindingnya yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel epitel, lapisan tanduk dan rambut.
    Gambar 11. Kista

    v    Abses
    Merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kulit atau subkutis. Batas antara ruangan yng berisikan nanah dan jaringan di sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat sel radang. Sel dan jaringan hancur membentuk nanah. Dinding abses terdiri atas jaringan sakit, yang belum menjadi nanah.
    Gambar abses


    v    Papul

    Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter kurang dari 1/2 cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul dapat bermacam- macam, misalnya setengah bola pada eksem atau dermatitis, kerucut pada keratosis folikularis, datar pada veruka plana juvenilis,  datar dan berdasar poligonal pada linklen planus, berduri pada veruka vulgaris, bertangkai pada fibroma pedulans, dan veruka filiformis. Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hipocrom, putih atau seperti kulit di sekitarnya. Beberapa infiltrat mempunyai warna sendiri yang biasanya baru terlihat setelah eritrema yang timbul bersamaan di tekan dan hilang. Letak papul dapat epidermal dan kutan.

    Gambar berbagai bentuk. Papul



    v  Plak

    Papul berukuran lebih dari 1/2 cm


    Gambar 13. Plak


    v  Nodus

    : massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol. Jika diameter lebih dari 1 cm disebut nodulus
    Gambar 14. Nodus


    v  Sikatriks
    : terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatrik dapat atrofik, kulit mencekung dan dapat hipertropik yang secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatrik hipertrofi menjadi patalogik, pertumbuhan melampaui batas luka di sebut keloid dan ada kecenderungan untuk membesar.
    Gambar Sikatriks


    v  Erosi
    : kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basale. Contoh bila kulit di garuk sampai stratum spinosum akan keluar cairan serous dari bekas garukan.
    Gambar Erosi




    v    Ekskoriasi

    : Bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung papil, maka akan terlihat darah yang keluar selain serum, kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangan jaringan sampai dengan stratum papilare di sebut ekskoriasi.
    Gambar Ekskoriasi


    v  Krusta
    : cairan badan yang mongering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran, obat dan lain sebagainya). Warnanya ada beberapa macam, kuning mudah berasal dari serum, kuning kehijauan berasa;l dari pus dan kehitaman berasal dari darah.
    Gambar Krusta


    v  Skuama
    : lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan halus sebagai lembaran kertas. Dapat di bedakan, misalnya pitiriasiformis(halus), psoriasiformis (berlapis), iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamelar (berlapis), keratotik (terdiri atas zat tanduk).
    Gambar Skuama


    v    Likenifikasi

    Penebalan kulit di sertai relief kulit yang makin jelas.
    gambar linkenifikasi


    v    Anetoderma

    Bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan yang berarti pada bagian kulit yang lain, dapat di lihat bagian- bagian yang bila di tekan dengan jari seakan- akan berlubang. Bagian yang jaringan elastisnya atrofi di sebut anetoderma. Contoh pada striae gravidarum.
    Gambar anetoderma


    v  Guma

    Infiltrat sirkumpskrip, menahun, destruktif, biasanya melunak.
    Gambar guma


    v  Roseola

    Eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia.
    Gambar Roseola pada sifilis


    v  Eksantema

    Kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, umumnya di dahului oleh demam.
    Gambar Eksantema


    v  Telanglektasis

    Pelebaran pembuluh darah kapiler yang menetap pada kulit.
    Gambar Telanglektasis