Video proses fisiologi menyusui dan Pemberian ASI perah

Video proses pengeluaran ASI saat menyusui



Apa itu laktasi dan ASI eksklusif?
  • Laktasi adalah Keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI.
  • ASI eksklusif  adalah Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim dan pemberiannya dianjurkan untuk jangka waktu 6 bulan.

7 langkah keberhasilan pemberian ASI Eksklusif ?
  • Mempersiapkan payudara jika diperlukan
  • Mempelajari ASI dan tata laksana menyusui
  • Menciptakan dukungan keluarga, teman, dsb
  • Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi”
  • Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif
  • Mencari ahli soal menyusui seperti klinik laktasi
  • Menciptakan suatu positif tentang ASI dan menyusui

MANAJEMEN ASI PERAH


Apa bila karena sesuatu hal (misalnya karena harus sibuk di kantor), sehingga si ibu tidak dapat memberikan langsung ASI kepada anaknya, maka Si ibu dapat memberikan ASInya lewat botol yang di tampung. ASI yang di berikan ini biasanya di kenal dengan sebutan ASI perah. ASI perah adalah ASI yang diperas dari payudara, disimpan dan diberikan pada bayi jika si ibu tidak dapat atau berhalangan dalam memberikan ASI secara langsung dari payudaranya. Jangan khawatir soal kualitas, ASI yang diberikan dari payudara atau pun tidak tetap memiliki kualitas yang sama. “Yang terpenting seorang Ibu harus tahu bagaimana cara menyimpan dan penyajiannya.

Wadah penyimpanan ASI menggunakan wadah yang dapat ditutup rapat atau bisa juga menggunakan botol kaca, jangan lupa diberi label. Prinsipnya first in – first out (yang pertama masuk yang pertama juga keluar / diberikan. Jika tidak mempunyai lemari pendingin ibu dapat menyimpan botol yang berisi air peras dalam termos es yang telah diisi es batu.
    Tips untuk memerah ASI yang baik adalah, sebagai berikut:
    • Peraslah ASI setiap 3 – 4 jam sekali secara teratur
    • Pilih waktu dimana payudara paling penuh terisi
    • Semua peralatan yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu
    • Cuci tangan dengan sabun dan payudara dibersihkan dengan air
    • Minumlah segelas air atau cairan lain sebelum mulai memerah ASI
    • Pilih tempat yang tenang dan nyaman saat memerah ASI
    • Saat memerah ASI ibu dalam keadaan santai
    • Usahakan perawatan payudara

    Tata cara penyimpanan ASI perah yang benar
    • Suhu ruangan (19 – 20 derajat C) maka kualitas susu hanya bertahan sekitar 4 – 20 jam
    • Refrigerator (lemari pendingan bawah) dg suhu 0 – 4 derajat C maka ASI bertahan sekitar 2 – 3 hari
    • Frezeer (lemari pendingin pintu 1 suhu variatif kurang dari 4 derajat C) bertahan sekitar 2 minggu
    • Frezeer (lemari pendingin pintu 2 suhu variatif kurang dari 4 derajat C) bertahan sekitar 3 – 4 bulan
    • Frezeer khusus / frezeer untuk es cream (-19 derajat C)ASI dapat bertahan  sekitar 6 bulan atau lebih
    TIPS Memberikan ASI Perah pada Bayi
    • Untuk ASI perah yg dibekukan ASI dicairkan terlebih dahulu dengan cara, rendamlah wadah berisi ASI dalam wadah lebih besar berisi air hangat.
    • Jangan menghangatkan ASI dalam suhu tinggi dan jangan merebus ASI.
    • Jangan menggunakan microwave untuk menghangatkan ASI.
    • Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan kepada bayi.
    • Perlu diperhatikan, jangan diberikan dengan botol/dot, karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”. Berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok, sehingga saat ibu menyusui langsung, bayi tidak menolak menyusu.
    • ASI yang tersisa jika ingin disimpan kembali dlm lemari pendingin sebaiknya digunakan kurang dari 24 jam

    Hal yang penting untuk di ketahui
    • ASI peras tak bisa menggantikan tindakan menyusui itu sendiri. Seperti diketahui, tindakan menyusui punya banyak pengaruh untuk pertumbuhan mental dan fisik bayi. Itu sebab, ASI peras hanya dianjurkan bagi bayi-bayi yang ibunya bekerja. Bila ibu tak bekerja atau si bayi bisa dibawa ke tempat di mana ibunya berada, harus diusahakan breast feeding atau menyusui langsung, bukan ASI peras. Jadi hanya bila situasi dan kondisinya tak memungkinkan untuk menyusui langsung, barulah si kecil boleh diberi ASI peras/perah.
    • Tak usah cemas si kecil akan kekurangan ASI berapapun jumlah ASI perah yang dikeluarkan. Memang, pada awalnya si kecil akan gelisah dengan jumlah yang mungkin lebih sedikit dari biasanya, tapi bayi akan cepat beradaptasi . Maksimal pada hari keempat, bayi akan sudah terbiasa. Seberapa pun ASI yang ada, akan diminum. Kalau ditinggali 500 cc, akan diminum; begitu juga 300 cc, bahkan 200c. Namun ketika ibunya datang, ia akan minum habis-habisan. Jadi, bayi tak akan kekurangan ASI. Itu sudah dibuktikan