apa itu sariawan, penyebab dan pengobatannya

SARIAWAN ATAU STOMATITIS AFTOSA RECURENT ( RAS)

sariawan merupakan penyakit mukosa mulut yang sering dialami oleh kita.
sariawan merupakan kelainan mukosa mulut yang non infektif artinya tidak menular, penyebab penyakit ini biasanya di sebabkan oleh sistim imun kita..
penyaki ini biasanya sudah bisa di alami pada anak usia 8 tahun dan sampai umur 25 tahun, jarang pada usia tua dan penyakit ini dapat di turunkan secara genetik.
Jika pada orang tua di temukan adanya sariawan biasanya  di sebabkan karena penyakit sistemik lainnya seperti diabetes dan lain sebagainya, jika di sebabkan oleh penyakit lain, ini tidak bisa di sebut sebagai sariawan..

karakteristik dari sariawan atau stomatitis aftosa recurent adalah :

  • Pembentukan ulkus recurent terbatas pada mukosa mulut tanpa di sertai adanya penyakit sistemik lainya. artinya sariawan hanya terbatas di mukosa mulut dan dapat recurent atau kambuhan dan tidak disertai penyakit lain, jika di sertai dengan penyakit lain maka tidak di kategorikan sebagai sariawan
  • Ulkusnya sangat sakit dan kadang tidak seimbang dengan besarnya ulkus sehingga dapat mengganggu fungsi mastikasi (mengunyah) dan berbicara.
  • Termasuk self healing deseases atau dapat sembuh dengan sendirinya
  • Biasanya berhubungan dengan sistim imun, jadi jika imun kita turun maka ada kemungkinan terkena sariawan.
  • Sudah bisa terkena pada anak, mencapai puncaknya pada dewasa muda, mayoritas tenaga profesional yang sibuk sehingga imunnya turun.
  • Interval 3-4 minggu, dan biasanya muncul lagi sekirtar 1-4 tahun, tetapi remisinya juga dapat terjadi setelah beberapa bulan 

PATOGENESIS ATAU JALANNYA PENYAKIT
Pembentukan sariawan dimulai dari terbentuknya eritema, yaitu kemerahan pada mukosa mulut pada bagian yang akan terkena, selanjutnya eritema tersebut berkembang menjadi makula, selanjutnya makula akan mengalami nekrosis dan akhirnya menjadi ulkus.

Sebelum terbentuknya ulkus, biasanya akan mengalami fase yang di sebut initial periode yaitu biasanya mengalami burning sensation atau rasa terbakar di mulut yang terbentuk kira- kira 2-48 jam sebelum terbentuknya ulkus. Ulkus terbentuk kira kira 48-72 jam atau 3 hari setelah terbentuknya eritema. Sariawan bisanya bersifat recurent artinya ada periode tertentu akan mengalami lagi. 

BENTUK ULKUSNYA :
  • Pada awalnya ulkusnya bundar atau oval 
  • Berbatas tegas dengan halo eritrematosa 
  • Dasar ulkus biasanya keabuan dan ditutupi oleh fibrin sehingga dapat juga disebut stomatitis mukulofibrinosa.

PENYEBAB ATAU ETIOLOGI SARIAWAN
Penyebab sariawan belum jelas namun biasanya berhubungan dengan sistim imun atau pertahanan tubuh kita, dimana jika daya tahan tubuh kita lemah maka ada kemungkinan terkena sariawan. Biasanya ada faktor predisposisi atau faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya sariawan.


Faktor- faktor predisposisi tersebut adalah

  • Genetik 
  • Stress 
  • Gangauan hormonal terutama estrogen 
  • Berkaitan dengan berhenti merokok 
  • Gangguan hematologi, ( anemia )misalnya defisiensi asam folat, defisiensi vitamin B12, dan defisiensi besi 
  • Gangguan gastrointestinal, misalnya malarbsobsi,coelic disease, croh'n desease 
  • Alergi terhadap makanan 

KLASIFIKASI STOMATITIS AFTE RECURENT ATAU SARIAWAN 
Sariawan berdasarkan karakteristiknya Dibagi atas 3 yaitu

  • Type Minor 
  • Type Mayor atau  PMNR ( Periadenitis Mucosa Necrotikan) 
  • Type Herpetiform

Type Minor
  • Ini merupakan Type sariawan yang sering di temui (80%) 
  • Bentuk ulkusnya : 
    • bentuk bulat atau oval                               
    • dangkal                              
    • ada haloeritrhomatosa 
  • ukuran ulkusnya kurang dari 1cm 
  • Jumlahnya biasanya soliter atau crop ( bisa hanya satu atau sampai 10 ulkus) 
  • Lokasinya di lining mukosa yaitu pada pada mukosa mulut yang berwarna merah, tidak berekeratin dan    elastis , misalnya pada unattached ginggiva ( gusi), mukosa bibir, palatum mole, pipi, dan  dasar     mulut. 
  • Penyembuhannya, biasanya sembuh sendiri tanpa meninggalkan jaringan parut


Type Mayor atau PMNR ( Periadenitis Mucosa Necrotikan)
  • type ini tidak terlalu sering di jumpai dibandingkan type minor.
  • Bentuk ulkusnya
    • Bentuk bulat atau oval
    • Mempunyai halo eritematosa, sehingga mirip type minor, namun ulkusnya lebih dalam
    • Bentuknya hampir mirip dengan karsinoma yaitu ulkusnya besar dan tidak sembuh- sembuh, hanya saja pembeda dengan yang karsinoma adalah pada Type ini terasa sakit sekali sedangkan pada karsinoma, ulkusnya besar tapi tidak sakit. (semua ulkus di ronga mulut yang besar dan tidak berbatas tegak serta tidak sakit, haruslah di curigai karsinoma oral)
  • Jumlah ulkusnya biasanya 1-2 buah, dan bila kambuh biasanya timbul di lokasi yang sama
  • Lokasi bisa dimana saja pada mukosa oral
  • Penyembuhannya, biasanya sembuh sendiri dengan jaringan parut, namun penyembuhannya sangat lama dari mingguan sampai bulanan.


    Type hertiform
    • Type ini paling jarang di temukan
    • Bentuknya mirip infeksi yang di sebabkan oleh virus herpes, yaitu bentuk awalnya seperti vesikel berkelompok
    • Ukurannya 1-2mm ( sangat kecil sekali)
    • Jumlahnya crop atau banyak sekali sekitar 100 biji, kecil- kecil dan berkelompok dan vesikel
    • lokasinya dapat di mana saja pada mukosa mulut
    • Dapat sembuh dengan sendirinya tanpa di sertai jaringan parut.

    PEMERIKSAAN
    Karena penyakit ini salah satu faktor predisposisinya karena penyakit hematologi, maka sebaiknya di periksa laboratorium darah yaitu
    • Pemeriksaan animea yaitu pemeriksaan hemoglobin (Hb)
    • Pemeriksaan status besi, folat dan vitamin B12.
    • Perlu di tanyakan adanya riwayat diare, konstipasi atau ganguan pencernaan colieac dieses atau malarbsobsi

    PENGOBATAN SARIAWAN
    • Lokal : Membatasi trauma pada mukosa mulut dan meneliminasi gigi yang tajam
    • Terapi symtomatis : 
      • Obat kumur yang mengandung antiseptik, anastesi atau inflamasi yaitu
        • Hexitidin  0,1%
        • Benzidamine Hcl
        • Hyaluronic acid 0,1%
        • povidone iodine 1% ( betadin)
        • Tetrasiklin mouth rinse (di kimur lalu di buang), ini biasanya di pakai pada ulkus yang banyak.
      • Obat topikal yaitu langsung di teteskan pada ulkus :
        • Triamnisolon in dental paste ( ketalog)
        • solcoseryl dental adhesive
        • Topical  anastesi : diclofenak                                 
        • ALBOTHIL

    DAFTAR PUSTAKA



    • Scully C, Gorsky M, Lozada-Nur F. The diagnosis and management of recurrent aphthous stomatitis, a consensus approach. J Am Dent Assoc. 2003;134:200–7.
    • Vincent SD, Lilly GE. Clinical, historic, and therapeutic features of aphthous stomatitis. Literature review and open clinical trial employing steroids. Oral Surg Oral Med Oral Pathol. 1992;74:79–86.
    • Natah SS, Konttinen YT, Enattah NS, Ashammakhi N, Shrakey KA, Häyrinen-Immonen R. Recurrent aphthous ulcers today: a review of the growing knowledge. Int J Oral Maxillofac Surg. 2004;33:221–34.
    • Reichart PA. Oral mucosal lesions in a representative cross-sectional study of aging Germans. Community Dent Oral Epidemiol. 2000;28:390–8.
    • Kleinman DV, Swango PA, Niessen LC. Epidemiologic studies of oral mucosal conditions – methodologic issues. Community Dent Oral Epidemiol. 1991;19:129–40.
    • Pedersen A, Hougen HP, Kenrad B. T-lymphocyte subsets in oral mucosa of patients with recurrent aphthous ulceration. J Oral Pathol Med. 1992;21:176–80.
    • Casiglia JM. Recurrent aphthous stomatitis: Etiology, diagnosis, and treatment. Gen Dent. 2002;50:157–66.
    • Porter SR, Scully C. Aphthous stomatitis – an overview of aetiopathogenesis and management. Clin Exp Dermatol. 1991;16:235–43.
    • Woo SB, Sonis ST. Recurrent aphthous ulcers: A review of diagnosis and treatment. J Am Dent Assoc. 1996;27:1202–13.
    • Field EA, Allan RB. Review article: oral ulceration – aetiopathogenesis, clinical diagnosis and management in the gastrointestinal clinic. Aliment Pharmacol Ther. 2003;18:949–62.