FUNGSI HIPOFISIS ANTERIOR DAN POSTERIOR

                                            
                                            KELENJAR HIPOFISIS



PENDAHULUAN

             Kelenjar hipofisis merupakan struktur kompleks pada dasar otak, terletak dalam sela tursiks, di rongga dinding tulang sfenoid dan terbentuk sejak awal perkembangan embrional dari penyatuan dua tonjolan ektodermal yang berongga.
Kantung Rathke, suatu invaginasi dari atap daerah mulut primitif yang meluas ke atas menuju dasar otak dan bersatu dengar tonjolan dasar ventrikel ketiga yang akan menjadi neurohipofisis.
Kelenjar hipofisis rnanusia dewasa terdiri dari lobus posterior atau neurohipoy'sis sebagai lanjutan dari hipotalamus, dan lobus anterior atau adenohipofisis yang berhubungan dengan hipotalamus
melalui tangkai hipofisis.
Suatu struktur vaskular, yaitu sistem portal hipotalamo-hipofisis, juga menghubungkan hipotalamus dengan bagian anterior kelenjar hipofisis. Melalui sistem vaskular ini hormon pelepasan dari
hipotalamus dapat mencapai sel-sel kelenjar hipofisis untuk mempermudah pelepasan hormon.

Hipofisis Anterior
            Bagian anterior kelenjar hipofisis mempunyai banyak fungsi dan karena memiliki kemampuan dalam mengatur fungsi-fungsi dari kelenjar-kelenjar endokrin lain, maka bagian anterior kelenjar hipofisis ini dikenal juga dengan nama kelenjar utama (master-gland).
            Sel-sel hipofisis anterior merupakan sel-sel yang khusus menyekresikan hormon-hormon tertentu. Tujuh macam hormon dan peranan metabolik fisiologinya telah diketahtri dengan baik. Hormon- hormon tersebut adalah adrenocorticotropic hormone(ACTH), melanocyte-stimulating hormone (MSH), thyroid-stimulating hormone (thyrotropin, TSH), folliclestimulating hormone (FSH), Iuteinizing hormone (LH), growth hormone (GH), dan prolactin (PRL).
Beberapa hormon ini (ACTH, MSH, GH dan prolaktin) merupakan"" polipeptida, sedangkan hormon yang lainnya (TSH, FSH dan LH) merupakan glikoprotein.
Penelitian morfologis menemukan bahwa setiap hormon disintesis oleh satu jenis sel tertentu. Dapat dikatakan bahwa bagian anterior kelenjar hipofisis sesungguhnya merupakan gabungan dari beberapa kelenjar  yang berdiri sendiri-sendiri, yang semuanya berada di bawah pengawasan hipotalamus.

Hipofisis Posterior

Lobus posterior kelenjar hipofisis atau nerrrohipofisis terutama berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan.


Vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) terutama disintesis dalam nukleus supraoptik
dan paraventrikular hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis.



PERAN FISIOLOGIS DAN METABOLIK HORMON.HORMON HIPOFISIS ANTERIOR


GH, prolaktin dan MSH mempunyai pengaruh metabolik langsung pada jaringan sasaran. Sebaliknya ACTH, TSH, FSH dan LH fungsi utamanya adalah mengatur sekresi kelenjar-kelenjar endokrin lainnya, karena itu dikenal sebagai hormon-hormon tropik

GH atau somatotropin mempunyai pengaruh metabolik utama baikpada anak-anak maupun orang
dewasa. Pada anak-anak, hormon ini diperlukan untuk pertumbuhan somatik. Pada orang dewasa
hormon ini berfungsi mempertahankan ukuran orang dewasa normal dan juga berperanan dalarn pengaturan sintesis protein dan pembuangan zat makanan. GH memproduksi faktor pertumbuhan
mirip insulin (IGF-1) yang memerantarai efek perangsang pertumbuhan. Tanpa IGF-I, GH tidak dapat merangsang pertumbuhan. Sekresi GH diatur oleh growth hormone-releasing hormone (GHRH) dari hipotalamus dan oleh somatostatin, suatu hormon penghambat.
Pelepasan GI-i dirangsang oleh hipoglikemia dan oleh asam arnino seperti arginin; ditambah juga dengan stres dan latihan berat.


MSH merupakan suatu unsur pokok dari proopio melanokortin. Hormon ini meningkatkan pigmentasi kulit dengan merangsang dispersi granula-granula melanin dalam melanosit.
Sekresi MHS dialur oleh corticotropin- releasing hornrone (CRH), dan dihambat oleh peningkatan kadar kortisol.
Defisiensi sekresi kortisol dapat merangsang pelepasan MSH, sedangkan kadar kortisol yang tinggi menekan sekresi hormon ini.

Prolaktin merupakan salah satu kelompok hormon yang dibutuhkan untuk perkembangan payudara dan sekresi susu. Peiepasan prolaktin berada di bawah pengaruh pengharnbatan tonik oleh
hipotalamus melalui dopamin, yang disekresi oleh sistem neuron dopaminergik tuberohipofiseal. Jika
faktor-faktor penghambat ini tidak ada maka sekresi prolaktin akan meningkat dan dapat terjadi laktasi. 'I'hyrotropin-releasing Hormon (TRH) merangsang sekresi prolaktin.

ACTH merangsang pertumbuhan dan fungsi korteks adrenal dan merupakan suatu faktor yang
sangat penting pada pengaturan produksi dan pelepasan kortisol. Secara tunggal, ACTH tampaknya
tidak mempunyai efek ekstraadrenal yang berarti.
CRH dan arginine unsopressin (AVP) bekerja secara sinergis untuk merangsang sekresi ACTH.

TSH merangsang pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid. TSH ini menyebabkan pelepasan tiroksin
(Tn) dan triyodotironin (T.), selanjutnya hormon hormon ini akan mengatur sekresi TSH. TRH merangsang sekresi TSH,






         FSH dan LH dikenal juga sebagai gonadotropin. Pada laki-laki, FSH mempertahankan dan merangsang spermatogenesis, sedangkan LH merangsang sekresi testoteron oleh sel-sel Leydig atau  sel-sel interstisial testis. FSH dan LH ini akan disekresi secara kontinu atau secara tonik pada laki laki.
           Sebaliknya pada perempuan, FSH merangsang perkembangan folikel dan sekresi estrogen oleh sel-sel folikel. LH menyebabkan ovulasi dan mempertahankan serta merangsang sekresi progesteron oleh korpus luteum yang berkembang dari folikel sesudah ovulasi. Pelepasan FSH dan LH pada perempuan bersifat siklik, sedemikian rupa sehingga kadar kedua hormon tersebut akan melonjak pada pertengahan siklus dan kemudian sedikit demi sedikit menurun pada akhir siklus, dan diikuti oleh menstruasi.
            Sekresi FSH dan LH diatur oleh sekresi (amplitudo dan frekuensi) gotudotropin-releasing hormone (GnRH) yang bersifat pulsatil.
Konsekuensi klinis defisiensi pelepasan ACTH dan TSH masing-masing berupa insufisiensi adrenal dan hipotiroidisme. Tidak adanya pelepasan gonadohopin mengakibatkan hipogonadisme. Sebaliknya, sekresi ACTH yang berlebihan akan mengakibatkan hiperfungsi korteks adrenal atau sindrom Cushing. Sindrom'kelebihan TSH atau pelepasan gonadotropin jarang ditemukan.
             Diagnosis klinis gangguan hipofisis membutuhkan penegasan biokimia melalui uji khusus yang memperlihatkan fungsi hipofisis abnormal yang merupakan karakteristik keadaan yang dicurigai.
               Hormon hipofisis yang sudah diterangkan yaitu, ACTH, MSH, TSH, FSH, LH, GAI, dan prolaktin, semuanya dapat dihitung dalam serum atau plasma


SEKIAN DULU..... BACA LANJUTANNYA DI SINI.......