Komplikasi tumor otak

PENDAHULUAN
  • Tumor otak atau tumor intracranial adalah neoplasma atau proses desak ruang (space occupying lesion) yang timbul di dalam rongga tengkorak baik di dalam kompartemen supratentorial maupun infratentorial, mencakup tumor-tumor primer pada korteks, meningens, vaskuler, kelenjar hipofise, epifise, saraf otak, jaringan penyangga, serta tumor metastasis dari bagian tubuh lainnya.
  • Tumor otak menunjukkan manifestasi klinik yang tersebar. Tumor ini dapat menyebabkan peningkatan TIK serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang menggangu bagian spesifik dari otak. Gejala yang biasanya banyak terjadi akibat tekanan ini adalah sakit kapala, muntah, papiledema (“Choked disc” atau edema saraf optik), perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik, sensori dan disfiungsi saraf kranial Gejala klinik pada tumor intrakranial dibagi dalam 3 kategori, yaitu : Gejala klinik umum, gejala klinik lokal, dan gejala lokal yang menyesatkan (False lokalizing features)
gif maker

KOMPLIKASI TUMOR OTAK
  • GANGUAN FUNGSI LUHUR
    • Komplikasi tumor otak yang paling ditakuti selain kematian adalah gangguan fungsi luhur. Gangguan ini sering diistilahkan dengan gangguan kognitif dan neurobehavior sehubungan dengan kerusakan fungsi pada area otak yang ditumbuhi tumor atau terkena pembedahan maupun radioterapi. 
    • Neurobehavior adalah keterkaitan perilaku dengan fungsi kognitif dan lokasi / lesi tertentu di otak. Pengaruh negatif tumor otak adalah gangguan fisik neurologist, gangguan kognitif, gangguan tidur dan mood, disfungsi seksual serta fatique.
    • Gangguan kognitif yang dialami pasien tumor otak bisa dievaluasi dengan berbagai tes. Di antaranya adalah Sickness Impact Profile, Minesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), dan Mini mental State Examination (MMSE). Komponen kognitif yang dievaluasi adalah kesadaran, orientasi lingkungan, level aktivitas, kemampuan bicara dan bahasa, memori dan kemampuan berpikir, emosional afeksi serta persepsi.
  • GANGUAN WICARA
    • Gangguan wicara sering menjadi komplikasi pasien tumor otak. Dalam hal ini kita mengenal istilah disartria dan aphasia. 
    • Disartria adalah gangguan wicara karena kerusakan di otak atau neuromuscular perifer yang bertanggung jawab dalam proses bicara. Tiga langkah yang menjadi prinsip dalam terapi disartria adalah meningkatkan kemampuan verbal, mengoptimalkan fonasi, serta memperbaiki suara normal. 
    • Afasia merupakan gangguan bahasa, bisa berbentuk afasia motorik atau sensorik tergantung dari area pusat bahasa di otak yang mengalami kerusakan. Fungsi bahasa yang terlibat adalah kelancaran (fluency), keterpaduan (komprehensi) dan pengulangan (repetitif). Pendekatan terapi untuk afasia meliputi perbaikan fungsi dalam berkomunikasi, mengurangi ketergantungan pada lingkungan dan memastikan sinyal-sinyal komunikasi serta menyediakan peralatan yang mendukung terapi dan metode alternatif. Terapi wicara terdiri atas dua komponen yaitu bicara prefocal dan latihan menelan.
  • GANGUAN POLA MAKAN
    • Disfagi merupakan komplikasi lain dari penderita ini yaitu ketidakmampuan menelan makanan karena hilangnya refleks menelan. Gangguan bisa terjadi di fase oral, pharingeal atau oesophageal. Komplikasi ini akan menyebabkan terhambatnya asupan nutrisi bagi penderita serta berisiko aspirasi pula karena muntahnya makanan ke paru. Etiologi yang mungkin adalah parese nervus glossopharynx dan nervus vagus. Bisa juga karena komplikasi radioterapi. 
    • Diagnosis ditegakkan dengan videofluoroscopy. Gejala ini sering bersamaan dengan dispepsia karena space occupying process dan kemoterapi yang menyebabkan hilangnya selera makan serta iritasi lambung. Terapi untuk gejala ini adalah dengan sonde lambung untuk pemberian nutrisi enteral, stimulasi, dan modifikasi kepadatan makanan (makanan yang dipilih lebih cair/lunak).
  • KELEMAHAN OTOT
    • Kelemahan otot pada pasien tumor otak umumnya dan yang mengenai saraf khususnya ditandai dengan hemiparesis, paraparesis dan tetraparesis. Pendekatan terapi yang dilakukan menggunakan prinsip stimulasi neuromusculer dan inhibisi spastisitas. Cara lain adalah dengan EMG biofeedback, latihan kekuatan otot, koordinasi endurasi dan pergerakan sendi.
  • GANGUAN PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN
    • Tumor otak yang merusak saraf yang terhubung ke mata atau bagian dari otak yang memproses informasi visual (visual korteks) dapat menyebabkan masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda atau penurunan lapang pandang.
    • Tumor otak yang mempengaruhi saraf pendengaran - terutama neuromas akustik - dapat menyebabkan gangguan pendengaran di telinga pada sisi yang terlibat otak.
    • STROKE
      • Seseorang dengan stroke memiliki gangguan dalam suplai darah ke area otak, yang menyebabkan otak tidak berfungsi. Otak sangat sensitif terhadap setiap gangguan dalam aliran darah. Sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit kehilangan pasokan oksigen dan glukosa. 
      • Para gangguan aliran darah dapat terjadi oleh salah satu dari dua mekanisme, yaitu hemorrhagic stroke disebabkan oleh perdarahan dari pembuluh darah kecil yang memasok darah ke otak dan Stroke iskemik disebabkan oleh bekuan darah yang menghalangi aliran darah melalui arteri yang memasok darah ke otak. Ada dua jenis stroke iskemik: Stroke trombotik stroke dan emboli. stroke trombotik disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di dalam arteri otak.  stroke emboli disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di luar pembuluh darah otak, kemudian gumpalan darah itu berjalan melaui aliran darah dan sampai pada pembuluh darah otak, gumpalan darah ini selanjutnya menyumbat suplay darah ke otak.
      • Pada tumor otak, komplikasi stroke yang timbul dapat berupa Hemorrhagic stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak yang tertekan akibat pembesaran tumor.
    • EPILEPSI
      • kejadian sekitar 30% dari tumor otak. Alasannya sebagian besar disebabkan karena rangsangan langsung atau represi dari tumor yang menyebabkan ganguan listrik pada otak dan juga  tumor otak dapat menyebabkan iritasi pada otak yang dapat menyebabkan kejang
    • DEPRESI
      • Depresi dapat disebabkan karena tumor pada pusat emosi (system limbic) atau karena keadaan klinis yang disebabkan oleh tumor tersebut, Gejala yang timbul dapat berupa menangis terus-menerus, kesedihan yang mendalam, social withdrawal, Mudah marah, kecemasan, penurunan libido, gangguan tidur, tingkah lakuyg tidak wajar. Dapat juga karena efek STEROID : mood and sleep changes, ganguan. bipolar (manicdepression).
    • HIDROSEPHALUS
      • Hidrosephalus terjadi apabila tumor yang terbentuk menghalangi aliran LCS, akibatnya aliran LCS akan terhambat dan mengakibatkan terbentuknya hidrosephalus. Selain itu peningkatan tekanan intrakranial juga dapat menghambat aliran LCS.
    • CEREBRAL HERNIA
      • Cerebral hernia adalah kondisi, progresif fatal di mana otak terpaksa melalui pembukaan dalam tengkorak.
      • Tumor otak akan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, yang kemudian menyebabkan penggeseran parenkim otak ke foramen Magnum atau transtentorial
    • GANGUAN SEKSUALITAS
      • Tumor otak sendiri dapat mempengaruhi seksualitas, terutama jika tumor melibatkan daerah otak yang mengontrol pelepasan hormon yang mempengaruhi libido, termasuk estrogen, progesteron testosteron, dan. Daerah-daerah yang sama dari otak dapat rusak oleh terapi radiasi, yang yang dapat juga mengurangi kesuburan dan libido selain itu dapat pula menyababkan menopouse dini.
    • TERBENTUKNYA GUMPALAN DARAH
      • Adanya Tumor otak menempatkan Anda pada risiko lebih tinggi terjadinya pembekuan darah. Pembekuan ini disebut "trombosis vena dalam" (DVT) dan terjadi di pembuluh darah kaki. Gejala yang DVT meliputi nyeri betis, bengkak, dan perubahan warna kaki, meskipun itu DVT juga bisa terjadi tanpa gejala. Bahaya itu DVT adalah bahwa mereka dapat pecah dan dibawa oleh aliran darah ke paru-paru, di mana mereka menyebabkan "thromboemboli paru" (PTE)-pembekuan darah di arteri paru.
    KOMPLIKASI AKIBAT PENGOBATAN TUMOR
    • Pengobatan tumor dengan kortikosteroid
      • Penggunaan Steroid secara dramatis dapat mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak berefek langsung terhadap tumor
      • Efek samping yang dapat timbul dari pengguanaan kortikosteroid dapat berupa Diabetes, Obesitas dan hipertensi, moonface, Pneumonia Pneumocystis, Osteoporosis, perubahan mood dan pola tidur, Kelemahan otot, glukoma, dan lain- lainnya yang dapat di baca di sini
    • Pengobatan Tumor dengan Operasi
      • Beberapa pasien akan mengalami sakit kepala atau merasa nyeri di beberapa bagian tubuh untuk beberapa hari setelah operasi. Namun jangan khawatir, ada obat peredah sakit. Diskusikan setiap nyeri yang dirasakan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang tepat dan agar dokter bisa tahu apakah ada penyakit lainnya.
      • Tubuh terasa lemas dan lelah juga salah satu efek yang mungkin terjadi bila menggunakan metode pengobatan tumor ini. Tapi ini akan berlalu. Namun perlu diingat bahwa setiap pasien membutuhkan waktu yang berbedah untuk pulih.
      • Terjadinya penumpukan darah pada otak (Edema), hal inilah yang selalu dimonitor oleh pihak rumah sakit. Ketika pasien menunjukan gejala akan edema, pihak rumah sakit akan memberi obat yang dapat meringankan pembengkakan. Bila tidak berhasil, operasi ke-2 mungkin diperlukan untuk membuang darah.
      • Saat operasi otak, mungkin beberapa jaringan normal dapat tidak sengaja rusak. Bila tidak permanen, kerusakan jaringan ini akan hilang alias sembuh seiring waktu berjalan. Bila permanen, pasien harus melakukan terapi
    • Pengobatan Tumor dengan Terapi Radiasi
      • Beberapa pasien akan mengalami mual dan kelelahan, hal ini memang biasa. Dokter dan perawat akan menyarankan cara – cara yang bisa membantu pasien untuk mengatasi masalah ini.
      • Terapi radiasi ini juga dapat menyebabkan rambut rontok hingga jadinya botak. Biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah beberapa bulan. Kadang –kadang, bukan hanya rambut tetapi juga kepala dan telingga akan menjadi berwarna merah, kering dan lembut. Dokter akan menyarankan cara untuk menyembuhkannya.
      • Efek lain dari pengobatan tumor dengan terapi radiasi yang mungkin terjadi adalah sakit kepala dikarenakan jaringan otak membengkak. Dokter akan memataunya serta membeli obat yang dapat mengurangi sakit. Jangan khawatir ini dapat disembuhkan.
      • Kadang –kadang, radiasi dapat membunuh jaringan otak yang sehat (nekrosis radiasi) sehingga akan menyebabkan sakit kepala, kejang bahkan kematian. Pastikan dokter yang menangani Anda ahli agar terhindar dari efek ini.
      • Terapi radiasi para anak dapat menyebabkan rusaknya kelenjar pituitary dan daerah lain di otak sehingga menyebabkan masalah dalam belajar atau memperlambat pertumbuhan. Diskusikan dengan dokter Anda agar bisa mencegah efek yang satu ini.
    • Pengobatan Tumor dengan kemoterapi
      • Kemoterapi adalah pemberian golongan obat-obatan tertentu dengan tujuan menghambat pertumbuhan sel kanker dan bahkan ada yang dapat membunuh sel kanker. Obat itu disebut "sitostatika atau obat anti-kanker
      • Efek samping yang timbul pada kemoterapi dapat berupa
        • Terhadap sumsum tulang: leukopeni , anemi, trombositopenia.
        • Terhadap saluran cerna: mual, muntah, stomatitis, gastritis, diare,ileus.
        • Terhadap kardiovaskuler: kardiomiopati, hipertensi, dekompensasio cordis
        • Terhadap paru : fibrosis
        • Terhadap hepar : fibrosis.
        • Terhadap ginjal : nekrosis tubulus
        • Terhadap kulit: hiperpigmentasi, alopesia atau kebotakan dan ruam-ruam pada kulit.
        • Terhadap syaraf: parestesi, neuropati, , tuli.
        • Terhadap pankreas : pankreatitis.
        • Terhadap uterus : perdarahan.
        • Terhadap kandung kemih: sistitis
        • Efek pada Organ Seksual dan Seksualitas, dimana terjadi penurunan libido dan juga terjadi menopause dini pada wanita


    SEBELUMNYA
    KELANJUTAN