Berat badan lahir bayi rendah: penyebab dan penatalksanaannya

BERAT BADAN LAHIR RENDAH

PENDAHULUAN
  • Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2.499 gram). 
  • Menurut Kongres European Perinatal Medicine ke II di London Menyusun definisi sebagai berikut:
    • Bayi kurang bulan ialah Bayi dengan masa kahamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), 
    • Bayi cukup bulan ialah bayi denan masa kahamilan mulai dari 37 minggu sampai 42 minggu ( 259 -293 hari). 
    • Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (293 hari atau lebih).
  • Dengan adanya batasan diatas maka berat badan lahir rendah dapat dibagi dalam 2 kelompok:
    • Prematuritas murni: Masa gestasinya hurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan baret badan untuk masa geatasi itu atau biasa disebut Neonatus Kurang Bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK).
    • Dismaturitas: Bayi lahir dengan berat badan lahir kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu.Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan( KMK),
  • Bayi yang BBLR menandakan kurang terpenuhinya kebutuhan zat gizi dan beresiko lebih tinggi terhadap kematian bayi (IMR), penyakit kronis pada usia dewasa, keterlambatan mental dan pertumbuhan yang lambat karena kondisi kekurangan gizi yang berisiko mengakibatkan balita menderita KEP (kurang energi protein). Beberapa penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa bayi yang BBLR berkali-kali beresiko memiliki status gizi kurang pada usia 1-5 tahun dibandingkan yang tidak BBLR, penelitian yang lain juga menyebutkan bahwa anak yang BBLR pertumbuhan dan perkembangannya lebih lambat dari anak dengan BBLN (normal) terlebih lagi bila diperburuk oleh kurangnya asupan energi dan zat gizi, pola asuh yang kurang baik dan sering menderita penyakit infeksi. 

    PREMATURITAS DAN RETARDASI PERTUMBUHAN INTRAUTERI

    DEFINISI
    • Bayi lahir hidup yang dilahirkan sebelum 37 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir disebut prematuritas oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO). Prematur juga sering digunakan untuk menunjukan imaturitas. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLRS) yaitu kurang dari 1000 gram yang disebut sebagai imatur. 
    • Secara historis.prematur didefinisikan dengan berat badan lahir 2500 gram atau kurang pada saat lahir.(bayi dengan berat badan lahir rendah/BBLR) Dianggap prematur dengan masa kehamilan pendek menurut umur kehamilannya, mereka mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri (disebut juga sebagai kecil kecil untuk umur kehamilannya (SGA) atau keduanya.
    • Prematuritas dan retardasi pertumbuhan intrauteri (IUGR) dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas neonatus. Idealnya, definisi berat sehomogen mungkin,baik secara genetik maupun lingkungan. 

    INSIDENS
    • Selama tahun 1991,7,1% kelahiran hidup di Amerika Serikat yang beratnya kurang dari 2500 gram; frekuensi ini untuk bayi yang kulit hitam lebih tinggi dibandingkan bayi kulit putih. Sejak 1981 frekuensi BBLR telah naik terutama karena adanya kenaikan jumlah kelahiran prematur sekitar 30% bayi BBLR di AS mengalami IUGR dan dilahirkan sesudah 37 minggu. Restriksi pertumbuhan intrauterin ( IUGR ) mengacu pada pertumbuhan yang buruk dari bayi saat dalam kandungan ibu selama kehamilan.
    • Pada angka BBLR lebih dari 10%. kontribusu IUGR bertambah dan kontribusi prematuritas berkurang.Di negara-negara yang sedang berkembang sekitar 70% BBLR adalah IUGR.Bayi dengan IUGR mempunyai morbiditas dan mortalitas lebih besar dari pada bayi dengan pertumbuhan umur yang tepat.

    ETIOLOGI
    • Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram, Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur namun dapat juga dialami pada bayi cukup bulan ( dismatur ).
    • Prematur
      • Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan atau disebut juga neonatus preterm / BBLR / SMK.
      • Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Prematur atau BBLR adalah
        • Faktor Ibu
          • Penyakit ibu yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya: toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes melitus, infeksi akut.
          • Usia, Angka kejadian prematur tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antara kelahiran terlalu dekat.
          • Keadaan Ekonomi sosial, Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian premature pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
          • Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.
        • Faktor Janin
          • Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.
        • Faktor Lingkungan
          • Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.
    • Dismatur 
      • Dismatur IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan. Penyebab dismaturitas ialah setiap keadaan yang mengganggu pertukaran zat antara ibu dan janin.
      • Menurut Renfield (1975) IUGR dibedakan menjadi dua yaitu
        • Proportionate IUGR, Janin yang menderita distres yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan bulan sebelum bayi lahir sehingga berat,panjang dada lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak menunjukkan adanya Wasted oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya adipose tissue
        • Disporpotionate IUGR, Terjadi karena distres subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak Wasted dengan tanda tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit , kulit kering keriput dan mudah diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang
      • Faktor Faktor yang mempengaruhi BBLR pada Dismatur
        • Faktor ibu : Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, pendrita penyakit diabetes militus yang berat, toksemia, hipoksia ibu, (tinggal didaerah pegunungan , hemoglobinopati, penyakit paru kronik ) gizi buruk, Drug abbuse, peminum alkohol
        • Faktor utery dan plasenta : Kelainan pembuluh darah, (hemangioma) insersi tali pusat yang tidak normal, uterus bicornis, infak plasenta, tranfusi dari kembar yang satu kekembar yang lain, sebagian plasenta lepas
        • Faktor janin : Gemelli, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam kandungan, (toxoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpez, sifillis)
        • Penyebab lain :Keadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak diketahui

    KARAKTERISTIK KLINIK
    • Secara umum gambaran klinis pada bayi berat badan lahir rendah sebagai berikut:
      • Berat kurang dari 2500 gram, Panjang kurang dari 45 cm, Lingkaran dada kurang dari 30 cm, Lingkaran kepala kurang dari 33 cm dan Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
      • Tanda-tanda anatomis atau penampakan fisik sangat tergantung dari maturitas atau lamanya gestasi yaitu 
        • kepala relatif lebih besar dari badan, kulit keriput tipis, transparan, penuh bulu-bulu halus (lanugo) pada dahi, pelipis, telinga dan lengan. Lemak dalam jaringan subcutan sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutu lebar, genetalia immatur ( laki-laki testis belum turun dan pada wanita labia minora lebih menonjol). Otot masih hipotonik sehingga tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi, dan kepala menghadap satu jurusan. Kuku jari tangan dan jari kaki belum mencapai ujung jari.
      • Tanda-tanda fisiologis:
        • Lebih banyak tidur daripada bangun. Gerak pasif dan tangis hanya merintih walau lapar tidak menangis, bayi lebih banyak tidur dan lebih malas, pernafasan belum teratur dan sering terjadi apnea. Fungi saraf yang belum/kurang matang mengakibatkan reflek hisap, menelan dan batuk yang masih lemah atau belum sempurna. Suhu tubuh mudah berubah menjadi hypotermis.
      • Karena banyak organ tubuh belum matur sehingga sering menderita penyakit sebagai berikut:
        • Sindrom gangguan pernapasan idiopatik (PMH), Pneumonia aspirasi, Perdarahan intraventrikular, Fibroplasia Retrolenta, Hiperbilirubinemia.
    • Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:
      • Suhu Tubuh
        • Pusat pengatur panas badan belum sempurna
        • Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
        • Otot bayi masih lemah
        • Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
        • Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 derajat Celsius sampai 37 derajat Celsius
      • Pernafasan
        • Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
        • Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
        • Otot pernafasan dan tulang iga lemah
        • Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
      • Alat pencernaan makanan
        • Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
        • Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
        • Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
      • Hepar yang belum matang (immatur)
        • Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.
      • Ginjal masih belum matang
        • Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
      • Perdarahan dalam otak
        • Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
        • Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
        • Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan kematian.
        • Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis.

    FAKTOR-FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN KELAHIRAN PREMATUR DAN BAYI DENGAN BBLR
    • Sukar untuk memisahkan secara sempurna faktor-faktor yang terkait dengan prematuritas dengan faktor-faktor IUGR. Ada korelasi yang positip kuat antara kelahiran prematur maupun IUGR dengan status ekonomi sosial yang rendah,kasus-kasus kurang gizi,anemia dan penyakit pada ibu. Perawatan prenatal yang tidak adekuat, adiksi obat, komplikasi obstetri dan riwayat infeksi reproduksi ibu (infertilitas relatif,aborsi,lahir mati, bayi prematur atau BBLR insidennya relaitf tinggi.
    • Faktor-aktor terkait lainnya seperti keluarga dengan orangtua tunggal, kehamilan pada umur belasan tahun, jarak waktu kehamilan dekat dan ibu-ibu yang sebelumnya lah melahirkan lebih dari 4 anak juga lebih sering ditemukan. Perbedaan sistematik pada pertumbuhan janin juga telah diuraikan dalam kaitan dengan ukuran ibu, urut-urutan kelahiran, berat badan saudara-saudara sekandungnya. kelas sosial, kebiasaan merokok ibu. Tingkat perbedaan berat badan pada berbagai populasi lebih disebabkan oleh lingkungan (ekstra janin), bukan akibat peredaan ganetik dalam kemampuan untuk bertumbuh yang penentuannya sukar. 
    • Bayi lahir prematur yang BBLnya sesuai menrurt umur kehamilan pretermnya, biasanya dihubungkan dengan keadaan medis dimana terdapat ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan janin, gangguan pada perjalanan kehamilan, pelepasan plasenta prematur, rangsangan tidak pasti yang minimbulakan kontraksi efektif pada uterus sebelum kehamilan mencapai umur cukup bulan.
    Tabel.Penyebab kelahiran preterm yang dapat diidentifikasi:
    Janin
    -Gawat janin
    -Kehamilan multipel
    -Eritroblastosis
    -Hidrops nonimun
    Plasenta
    -Plasenta previa
    -Abrupsio plasenta
    Uterus
    -Uterus bikornus
    -Serviks tidak kompeten(dilatasi prematur)
    IBU
    -Preeklamsi
    -Penyakit medis yang kronis
    -Infeksi
    -Penyalagunaan obat
    Lain-lainnya
    -Ketuban pecah prematur
    -Polihidramnion
    -Iatrogenik

    • Infeksi bakteri bergejala (Streptokokus group B) atau tidak bergejala (Ureoplasma Ureoliticum, Mycoplasma, Clamidia) pada cairan amnion dan ketuban dapat memicu kelahiran preterm.produk-produk bakteri dapat merangsang produksi sitokinin lokal (interleukin 6, prostaglandin) yang dapat menimbulkan kontraksi uterus prematur atau respon peradangan lokal dengan akibat ketuban pecah setempat. Terapi antibiotik yang tepat mengurangi resiko infeksi pada janin dan dapat memperpanjang kehamilan. Penggunaan agonis reseptor b-siomptomatik (ritrodi Ganggn,terbutalin) tidak dapat mencegak kelahiran prematur agent lainnya (indometasin) memiliki komplikasi neonatus yang bermakna (enterokolitis nekrotikan) sedangkan antgonis oksitoksin masih berada dalam stadium perkembangan eksperimental.
    • IUGR dihubungkan dengan keadaan medik yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta, perkembangan ,atau pertumbuhan janin atau kesehatan umum dan nutrisi ibu. Banyak faktor yang lazim baik pada bayi yang dilahirkan secara prematur maupun dilahirkan dengan berat badan lahir rendah, dihubungkan dengan IUGR. IUGR mungkin merupakan respon janin normal terhadap kehilangan nutrisi atau O2. Karenanya, masalahnya bukan pada IUGRnya, tapi agaknya pada resiko malnutrisi atau hipoksia terus-menerus. Serupa halnya dengan beberapa kelahiran preterm yang menandakan perlunya persalinan awal karena lingkungan intrauteri berpotensi merugikan. IUGR sering diklasifikasikan sebagai pertumbuhan yang kurang namun simetris (lingkaran kepala, panjang dan berat badan sama-sama terkena) atau asimetris (dengan menyelamatkan pertumbuhan relatif kepala)
    Faktor-faktor yang sering dihubungkan dengan retardasi pertumbuhan intrauteri.
    Janin
    -       Gangguan kromosom
    -       Infeksi janin yang kronis
    -       Anomali kongenital  kompleks sindrom
    -       Jejas radiasi
    -       Kehamilan multiple
    -       Aplasia pankreas
    Plasenta
    -       Berat plasenta atau selularitas berkurang, atau keduanya
    -       Luas permukaan berkurang
    -       Placentitis vilosa
    -       Infark
    -       Tumor
    -       Pelepasan plasenta
    -       Sindrom transfusi kembar
    Ibu
          -   Toksemia
          -   Penyakit hipertensi atau penyakit ginjal, atau keduanya.
          -   Hipoksemia
          -   Malnutrisi atau penyakit kronik
          -   Anemia sel sabit
          -   Obat-obatan
    • IUGR yang simetris sering terjadi lebih awal dan dihubungkan penyakit yang secara serius mengenai jumlah sel janin, yaitu keadaan yang etiologinya kromosom , genetik, malformasi, teratogenik, atau hipertensi berat pada ibu.IUGR yang asimetris sering terjadi secara lambat, diperlihatkan dengan menetapnya kecepatan bentuk gelombang Doppler pada pembuluh darah karotis, dan dihubungkan dengan nutrisi ibu yang jelek atau eksaserbasi penyakit vaskuler ibu (preeklamsi, hipertensi kronik)

    PENILAIAN UMUR KEHAMILAN PADA SAAT LAHIR
    • Dibandingkan bayi prematur dengan berat yang sesuai, bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauteri mempunyai berat badan lahir kurang dan agaknya memiliki proporsi kepalanya relatif lebih besar, tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya; bayi pada kelompok kedua tersebut tidak mempunyai lemak subkutan. Pada umumnya maturitas neurologis (misalnya, kecepatan hantaran saraf) berkolerasi dengan umur kehamilan walaupun berat badan janin kurang.
    • Tanda-tanda fisik mungkin berguna dalam memperkirakan umur kehamilan saat lahir. Sistem skoring Dubowitz, sistem yang biasa digunakan, akurat sampai ± 2 minggu. Bayi harus dianggap mempunyai resiko mortalitas atau morbiditas tinggi jika terdapat perbedaan antara perkiraan umur kehamilan melalui pemeriksaan fisik; tanggal perkiraan persalinan ditentukan tanggal menstruasi ibu; dan evaluasi USG janin.

    SPEKTRUM PENYAKIT PADA BAYI BBLR
    • Imaturitas cendrung menambah keparahan tetapi mengurangi kejelasan manifestasi klinik pada sebagian besar neonatus. Fungsi organ yang imatur, komplikasi terapi, dan penyakit tertentu yang menyebabkan terjadinya kelahiran prematur sampai dengan morbiditas mortalitas neonatus berkaitan dengan bayi BBLR yang prematur.
    Masalah-masalah bayi IUGR (SGA)

    Masalah
    Patogenesis
    -Kematian janin intrauteri 

    -Asfiksia perinatal


    -Hipoglikemi


    -Polisitemia-hiperviskositas
    -Konsumsi O2 berhurang/hipotermi

    -Dismorfologi
                                     
    -Hipoksia,asidosis,infeksi,anomali yang mematikan.
    -Perfusi uteroplasenta selama persalinan hipoksia asidosis janin yang kronis,sindrom aspirasi mekonium.
    -Simpanan glikogen jaringan, glukoneogenesis,hiperinsulinemia,kebutuhan glukosa pada hipoksia,hipertermi,otak besar.
    -Hipoksia janin dengan produksi eritropoetin
    -Hipoksia,hipoglikemia pengaruh kelaparan,simpanan lemak subkutan kurang.
    -Gangguan kromosom-genetik,deformasi akibat oligohidramnion,infeksi TORCH.

    KOMPLIKASI
    • Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain:
      1. Hipotermia
      2. Hipoglikemia
      3. Gangguan cairan dan elektrolit
      4. Hiperbilirubinemia
      5. Sindroma gawat nafas
      6. Paten duktus arteriosus
      7. Infeksi
      8. Perdarahan intraventrikuler
      9. Apnea of Prematurity
      10. Anemia
    • Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain:
      1. Gangguan perkembangan
      2. Gangguan pertumbuhan
      3. Gangguan penglihatan (Retinopati)
      4. Gangguan pendengaran
      5. Penyakit paru kronis
      6. Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
      7. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
    • Komplikasi lainnya:
      1. Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin
      2. Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu
      3. Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
      4. Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan darah
      5. Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)
      6. Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal

    PENATALAKSANAAN
    Penatalaksanaan
    • Mempertahankan suhu tubuh dan lingkungan.
    • Mencegah infeksi.
    • Mempertahankan usaha respirasi.
    • Mencegah kerusakan integritas kulit.
    • Memberikan asuhan kepada keluarga.
    Pengaturan suhu badan bayi prematuritas /BBLR.
    • Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturasn panas belum berfungsi dengan baik metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat dalam inkubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim , apabila tidak ada inkubator bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol berisi air panas sehingga panas badannya dapat dipertahhankan.
    Mencegah infeksi
    • Bayi prematur mengalami kenaikan kerentanan terhadap infeksi,sehingga mengharuskan perawat untuk mencuci tangan setiap kali melakukan tindakan.Juga membatasi kontak langsung dan tidak langsung dengan bayi.Petugas yang menderita sakit yang menular sebaiknya tidak melakukan kontak langsung dengan bayi.
    Mempertahankan usaha respirasi
    • Periksa pernapasan, kehangatan, warna dan minum ASI (menghisap) setiap 30-60 menit selama 6 jam.Beri bayi baru lahir dosis tunggal vitamin K 1 mg IM. Ajari ibu dan keluarga menjaga bayi tetap hangat dengan selalu melakukan “kontak kulit dengan kulit”.
    Makanan bayi premtur.
    • Alat pencernaan bayi belum sempurna lambung kecil enzim pencrnaan belum matang sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan kalori 110 kal;/kgBB sehingga pertumbuhan dapat meningkat. 
    • Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet.
    • Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung , reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sesikit dengan frekwensi yang lebih sering. Asi merupakan makanan yasng paling utama sehingga ASI lah yang paling dahulu diberikan, bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan sendok perlahan lahan atau dengan memasang sonde. Permulaan cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari terus dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kfBB/hari
    Memberikan asuhan kepada keluarga
    • Sarankan ibu dan keluarga selalu mencuci tangan sebelum memegang BBLR. Jika masalah bertambah: Jika BBLR membiru, atau memiliki gangguan pernapasan, stimulasi dan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi menggunakan Pedoman Rujukan. Jika bayi tidak menghisap dengan baik, perah dan beri ASI dengan menggunakan cangkir dan segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
    • Memberikan pemahaman pada keluarga bahwa anak dengan BBLR dapat mengalami berbagai masalah kesehatan yaitu
    Masalah-masalah yang terkait dengan bayi prematur
    Pernapasan:
    -Sindrom gawat pernapasan-(RDS)
    -Displasia bronkopulmonal-(DBP)
    -Perdarahan paru, apnea
    Kardiovaskuler
    -Duktus arteriosus paten
    -Bradikardi
    Hematologi:
    -Anemia (mulai awal atau lambat)
    -Hiperbilirubinemia direk dan indirek
    -perdarahan subkutan,organ (hati dan adrenal)
    -Koagulasi  intravaskuler tersebar,defisiansi Vit K
    Saluran pencernaan
    -Fungsi saluran pencernaan jelek
    Metabolik Endokrin
    -Hipokalsemia
    -Hipoglikemia
    -Hiperglikemia
    Hipotermia
    -Eutiroid terapi status T4 rendah
    Sistem saraf pusat
    -Perdarahan intrakranial
    -Hipotonia
    Ginjal
    -Hiponatremia
    -Hipernatremia
    -hiperkalemia

    PENCEGAHAN
    Pencegahan BBLR
    • Menurut Israr (2008), pada kasus berat lahir rendah (BBLR) pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
      • Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun waktu kekamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga beresiko, terutama faktor resiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
      • Memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu-ibu hamil untuk merawat dan memeriksakan kehamilan dengan baik dan teratur dan mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga dapat menanggulangi masalah ibu hamil resiko tinggi sedini mungkin untuk menurunkan resiko lahirnya bayi berat badan lahir rendah.
      • Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun reproduksi sehat ( 20-34 tahun).
      • Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.

    PROGNOSIS
    • Sekarang ada 95% atau lebih peluang bertahan hidup pada bayi yang dilahirkan dengan berat badan 1,501 dan 2500 g, tetapi bayi-bayi dengan BB masih kurang mempunyai mortalitas yang lebih tinggi secara bermakna. Perawatan intensif telah memperpanjang kehidupan yang sebenarnya, pada masa-masa tersebut bayi BBLSR dapat meninggal akibat komplikasi penyakit perinatal.

    PEMULANGAN DARI RS
    • Sebelum pemulangan, bayi prematur harus dapat minum semua nutrisi melalui piting botol atau mamae.Pertumbuhan harus terjadi dengan penambahan yang stabil, suhu harus stabil dalam tempat tidur terbuka. Tidak terdapat apnea atau bradikardi dan pemberian obat parenteral harus dihentikan.