Penatalaksaanan pasien anak dengan Gangguan kesadaran


PENATALAKSANAAN GANGGUAN KESADRAN PADA ANAK

Penanganan pasien dengan gangguan kesadaran membutuhkan kerja sama yang baik antara perawat dan dokter. Di bawah ini adalah penjabaran singkat dari tata laksana umum pasien yang datang dengan gangguan kesadaran :
  1. Pernafasan yang cepat dan iregular bisa menyebabkan hipoksemia, oleh karena itu harus diberikan terapi oksigen. Pasien diposisikan lateral dekubitus untuk mencegah aspirasi, sekret di jalan nafas dibersihkan. Pemeriksaan AGD diperlukan untuk mengetahui saturasi dan PO2. Jika pernafasan tidak adekuat, bisa dilakukan intubasi.
  2. Jika ada shok harus segera diterapi sesuai tata laksana shok. Terapi shok harus dilakukan sebelum terapi dan prosedur diagnostik lainnya. (DI SINI atau DISINI)
  3. Pemasangan jalur intravena serta pengambilan darah untuk memeriksa serum glukosa, fungsi ginjal dan hati. Jika ada kecurigaan overdosis narkotika, bisa diberikan naloxon 0,5 mg. Jika curiga hipoglikemia bisa diberikan glukosa 50 ml. Sampel urin juga diambil untuk skrining intoksikasi.
  4. Peningkatan TIK ditangani dengan memberikan manitol 50 g dalam 10-20 menit. Pasien dibuat hiperventilasi jika ada perburukan. 
  5. Pungsi lumbal dilakukan jika ada kecurigaan meningitis, ensefalitis atau perdarahan subarachnoid. Harus diingat juga resiko yang terjadi pada pungsi lumbal. 
  6. Kejang harus ditangani sesuai dengan tata laksana kejang (DISINI)
  7. Aspirasi serta bilas lambung dengan NS mungkin bermanfaat diagnostik dan terapeutik dalam kasus ingesti obat. Substansi yang bersifat kaustik tidak boleh dibilas karena bisa menimbulkan perforasi. Pada keracunan obat, bisa diberikan arang aktif.
  8. Terapi abnormalitas temperatur
  9. Kandung kemih tidak boleh terdistensi, oleh karena itu urin harus dikeluarkan lewat kateter.
  10. Penggunaan NGT untuk membantu intake makanan dan cairan. NGT bisa dipasang dalam waktu lama. Cairan isotonik bisa diberikan 35ml/kgBB/hari.
  11. Pencegahan pneumonia aspirasi dengan menggunakan NGT atau intubasi, pemosisian pasien yang benar serta restriksi cairan per oral. 
  12. Trombosis vena dalam dicegah dengan memberikan heparin subkutan atau LMWH
  13. Jika pasien dapat bergerak, lakukan upaya pencegahan supaya tidak jatuh dari tempat tidur.
  14. Berikan lubrikasi konjungtiva serta jaga hygiene mulut. 
Berikut adalah algoritma tata laksana untuk pasien yang datang dengan gangguan kesadaran



 Prognosis Penurunan kesadaran pada anak
             Secara umum, proses pemulihan gangguan kesadaran karena sebab toksik dan metabolik lebih baik daripada sebab hipoksia dan trauma kepala. Kebanyakan pasien koma yang disebabkan oleh stroke akan meninggal. 
       Pada setiap pasien jenis gangguan kesadaran, absennya refleks pupil, kornea atau okulovestibular menggambarkan prognosis yang buruk, dengan kemungkinan pasien bangun dan berfungsi mandiri lagi hampir tidak ada. Tidak adanya respon mebuka mata serta atonia tungkai pada hari kesatu dan ketiga paska koma juga menggambarkan prognosis yang buruk. 
           Sebagian pasien akan masuk ke dalam persistent vegetative state selama beberapa bulan atau bahkan tahun, dengan fungsi pernafasan dan hipotalamopituitari yang baik namun korteks tidak berfungsi sama sekali. Pada kondisi ini, arousal pasien baik tapi isi pikirnya sudah tidak ada. Refleks primitif, siklus tidur-bangun, serta fungsi otonom pasien berfungsi dengan baik.


NB : Posting Diatas merupakan Kelanjutan dari posting saya sebelumnya mengenai letargi pada anak... Dapat dibaca DI SINI.