berbagai kelainan yang menyebabkan vertigo

                                                          VERTIGO


PENDAHULUHAN

Vertigo digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau rasa pusing (dizziness). Deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau sefalgi, terutama karena di kalangan awam kedua istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.

Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar, merujuk pada sensasi berputar sehingga mengganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistim keseimbangan. Berbagai macam defenisi vertigo dikemukakan oleh banyak penulis, tetapi yang paling tua dan sampai sekarang nampaknya banyak dipakai adalah yang dikemukakan oleh Gowers pada tahun 1893 yaitu setiap gerakan atau rasa (berputar) tubuh penderita atau obyek-obyek di sekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan keseimbangan.

Asal terjadinya vertigo dikarenakan adanya gangguan pada sistem keseimbangan tubuh. Bisa berupa trauma, infeksi, keganasan, metabolik, toksik, veskuler atau autoimun. Sistem keseimbangan tubuh kita dibagi menjadi 2 yaitu
  • sistem vestibuler (pusat dan perifer) dan 
  • non vestibuler (visual [retina, otot bola mata] dan somatokinetik [kulit, sendi, otot]).
Sistem vestibuler sentral terletak pada batang otak, serebelum dan serebrum. Sebaliknya sistem vestibuler perifer meliputi labirin dan saraf vestibular.

Vertigo perifer dan vertigo sentral
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisitubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan.
Tabel. Gejala yang sering menyertai vertigo
  • Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalissemisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakit-penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman  pesan), penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis(radang di bagian dalam pendengaran). 
  • Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).

PENYEBAB VERTIGO
Sebelum membehas tentang vertigo, ada baiknya kita mengetahui dahulu jaras keseimbangan sehingga kita dapat memperkirakan penyebab vertigo. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vetigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak atau di dalam otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Ada beberapa keadaan yang dapat memberikan keluhan vertigo, oleh karena itu haruslah di ketahui sehingga berguna untuk penatalaksanan vertigo.
Beberapa keadaan atau kondisi yang menyebakan keluhan vertigo tersebut antara lain:
  • The cochleovestibular system
    • Infection
      • Acute otitis media
      • Chronic otitis media
      • Serous otitis media
      • Bacterial labyrinthitis
      • Viral labyrinthitis
      • Vestibular neuronitis
      • Syphilis
      • Herpes zoster oticus
    • Trauma
      • Perilymph fistula
      • Temporal bone fracture
      • Labyrinthine concussion
      • Iatrogenic injury
      • Barotrauma
      • Cervical vertigo
    • Tumor
      • Cholesteatoma
      • Acoustic neurinoma
      • Glomus tumors
      • Primary or metastatic carcinoma
    • Vascular
      • Infarction of labyrinthine artery
      • Intralabyrinthine hemorrhage
    • Degenerative
      • Benign positional vertigo (cupulolithiasis)
      • Aging
    • Developmental
      • Congenital anomalies of the inner ear
    • Idiopathic
      • Meniere's disease (Endolymphatic hydrops)
      • Bell's palsy
    • Disorders of bone metabolism
      • Otospongiosis
      • Osteopetrosis
    • Ototoxins
      • Aminoglycosides
      • Salicylates
      • Alcohol
      • Loop diuretics: ethacrynic acid and furosemide
      • Heavy metals: mercury, gold, lead, arsenic drugs
      • Antineoplastics: nitrogen mustard, bleomycin, cis-platinum
  • Nervous system
    • Infection
      • Meningitis
      • Encephalitis
      • Brain abscess
    • Demyelinating disorders
      • Multiple sclerosis
      • Other demyelinating processes
    • Tumor
      • Cerebellopontine angle tumors
      • Benign and malignant neoplasia
      • Metastatic carcinoma
    • Developmental
      • Malformations of the base of skull
    • Peripheral neuropathy
      • Diabetes mellitus
      • Ethanol
      • Pellagra
      • Tabes dorsalis
    • Vascular
      • Hyperventilation
      • Vertebrobasilar insufficiency
      • Migraine variants
      • Brain stem infarction or hemorrhage
      • Cerebellar infarction or hemorrhage
      • Vascular loop syndrome
    • Seizure disorders
      • Temporal lobe
      • Petit mal
  • Cardiovascular system
    • Circulatory
      • Hypovolemia
      • Anemia
      • Polycythemia
      • Orthostatic hypotension
      • Hypotension
    • Cardiac
      • Arrhythmias
      • Valvular disease: AS/AI
      • Stokes-Adams attacks
    • Great vessels
      • Subclavian steal
      • Hypersensitive carotid sinus reflex
    • Other Systems
      • Ocular/Oculomotor
      • Changes in refraction
      • Cataracts
      • Glaucoma
      • EOM neuropathy
      • Muscle imbalance
    • Endocrine or metabolic
      • Diabetes mellitus
      • Hyperlipidemia
      • Hyperthyroidism
      • Carcinoid syndrome
      • Menstruation-pregnancy-menopause
      • Pheochromocytoma
    • Allergy/autoimmune
      • Inhalant
      • Food
      • Drug
      • Collagen vascular disorders
    • Psychiatric
      • Chronic anxiety
      • Hysteria
    • Old age syndrome"
      • Multisensory deficit

Beberapa penyakit dengan keluhan Vertigo
  • Vertigo posisi parokasimal jinak (VPPJ)
    • VVPJ atau benign paroxymal potitional Vertigo (BPPV) adalah sensasi berputar (vertigo perifer) yang terjadi tiba-tiba akibat perubahan posisi kepala, penyakit ini ditemukan pada orang tua dan dewasa dan belum pernah di jumpai pada anak-anak.
    • ini merupakan vertigo perifer yaitu vertigo yang di sebabkan kelainan keseimbangan perifer yaitu canalis semisircularis yang terdapat pada telinga bagian dalam.
    • Ciri vertigo BPPV :
      • Vertigonya terjadi secara tiba-tiba dan berkaitan dengan perubahan posisi kepala
      • Biasanya tidak berlangsung lama, berlangsung kurang dari 1 menit
      • Sebelumnya telah saya  membahas  mengenai vertigo perifer  BBPJ atau VPPJ  juga, dapat di baca  di sini
  • Penyakit meniere
    • Penyakit ini merupakan kelainan telinga dalam yang menunjukan kelainan berupa :
      • Verigonya periodik, tetapi pada awalnya berat sekali
      • Ada keluhan tinistus yaitu perasaan adanya sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar atau di kenal juga sebagai telinga berdenging.
      • Ada gangguan tuli sensoneural atau tulu saraf yaitu ketulian yang di sebabkan oleh gangguan pada telinga dalam yaitu pada koklea dan retrokoklea (saraf ke 8 atau pada pusat pendengaran)
      • Keluhan vertigo pada penyakit ini, dapat berupa :
        • Pada awal serangan keluhan vertigonya sangat berat dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu, kemudian akan berangsur-angsur memulih.
        • Pada serangan kedua dan seterusnya akan lebih ringan dari pada serangan yang pertama.
        • Biasanya keluhan vertigonya (ini khas untuk penyakit meniere)  terjadi dengan adanya tinistus (berdenging) yang menetap diluar serangan dan adanya tulisensoneural yang tidak menetap atau hilang timbul.
  • Acustik neuroma (Tumor Nervus 8)
    • Ini adalah jenis tumor dari jaringan saraf yang dapat menyebabkan vertigo, dimana merupakan tumor dari sel schwnomas  yang berasal dari divisi vestibular (nervus ke-8)
    • Acoustic neuroma adalah tumor non-kanker yang berkembang pada saraf yang menghubungkan telinga ke otak. Tumor biasanya tumbuh perlahan-lahan.
    • Pada pertumbuhannya, tumor akan menekan saraf pendengaran dan keseimbangan. Pada awalnya, mungkin tidak memiliki gejala atau gejala ringan. berupa Kehilangan pendengaran pada satu sisi,telinga berdenging (tinistus) pusing dan gangguan keseimbangan.
    • Keluhan vertigo biasanya periodik, namun keluhan vertigo pada  Acoustic neuroma terjadi semakin lama semakin berat.
  • Sklerosis multyple
    • Sklerosis multiple ( SM ) merupakan keadaan kronis penyakit system syaraf pusat degenerative yang dikarakteristikkan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medulla spinalis.
    • Demielinasi menunjukkan kerusakan myelin (materi yang melindungi syaraf) yang menunjukkan adanya adanya material lunak dan protein di sekitar serabut-serabut syaraf otak dan medulla spinalis, yang menghasilkan gangguan transmisi impuls syaraf.
    • Penyebab dari Sklerosis multiple ( SM ) masih belum jelas. Mekanisme autoimun kemungkinan menjadi penyebabnya. Diduga terjadi penurunan aktifitas limfosit T-supresor dan terjadi molecular mimicry antara antigen dan MBP (myelin basic protein) dan mengaktifkan klon sel T yang spesifik terhadap MBP (MBP specific T-cell clone). Penyebab lain yang mungkin adalah infeksi dan faktor genetik
    • Keluhan vertigo pada  Sklerosis multiple ( SM ) bersifat periodik, tetapi intensitasnya selalu sama di setiap serangan.
  • Neuritis vestibular
    • Neuritis vestibular merupakan disfungsi sistem vestibular perifer yang bersifat akut. Disfungsi tersebut diakibatkan oleh infeksi virus pada saraf telinga dalam (pada saraf vestibular). 
    • Neuritis ini hampir sama gejala klinisnya dengan labirintitis, namun berbeda dalam hal fungsi auditorinya, dimana tidak ada ketulian. Penyakit ini biasanya menyerang pada usia pertengahan, yaitu di atas 40 tahun. Penyebabnya belum di ketahiu secara pasti, namun di duga akibat infeksi virus herpes pada saraf vestibular
    • Keluhan vertigo pada Neuritis vestibular terjadi tidak periodik  (yang muncul tiba-tiba dan sering) dan makin lama makin mengilang, dengan mual dan muntah dan biasanya setelah penderita mengalami influenza.
  • Labirinitis
    • Labyrinthitis adalah peradangan pada labirin, yang merupakan struktur di telinga bagian dalam yang merupakan kombinasi dari gejala-gejala neuritis vestibular, dengan penambahan ganguan pendengaran, ganguan pendengaran ini terjadi mungkin karena proses yang mempengaruhi telinga bagian dalam secara keseluruhan, atau karena sebuah proses yang mempengaruhi saraf-8 secara keseluruhan. 
    • Labyrinthitis juga selalu dikaitkan dengan infeksi.
    • Orang dengan labyrinthitis mengalami onset akut vertigo parah yang berlangsung beberapa hari sampai seminggu. Hal ini biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan dering di telinga (tinistus) serta ganguan nistagmus
  • Trauma atau cedera kepala (Posttraumatic vertigo )
    • Trauma kepala dan cedera leher juga dapat mengakibatkan vertigo, yang biasanya hilang dengan sendirinya, ini terjadi karena cedera tersebut berpengaruh pada jaras keseimbangan sehingga memberikan keluhan vertigo
    • Untuk cedera kepala dapat di baca Disini
  • Migren
    • Migrain , bentuk parah dari sakit kepala, juga dapat menyebabkan vertigo. Vertigo biasanya diikuti dengan sakit kepala. Sering kali ada riwayat episode serupa.
    • Untuk migren dapat di baca dengan lengkap disini
  • Komplikasi dari diabetes dapat menyebabkan arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
    • Arteriosklerosis merupakan istilah yang di pakai untuk menyatakan terjadinya penebalan dan hilangnya kelenturan dinding arteri sehingga arteri kaku dan sulit untuk berdilatasi maupun kontraksi, jika mengenai arteri jantung dapat di kenal sebagai aterosklerosis coronaria (baca disini)
    • Arteriosklerosis dapat menyebabkan menurunkan aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan timbulnya gejala vertigo
    • Untuk penyakit Diabetes dapat di baca di sini
  • Vertigo karena penggunaan obat-obatan ototoksisitas
    • Beberapa obat dan bahan kimia lingkungan (misalnya, timah, merkuri, timah) dapat menyebabkan ototoksisitas (yaitu, keracunan telinga), yang dapat mengakibatkan kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial ke-8 (saraf akustik) dan menyebabkan vertigo. Kerusakan dapat permanen atau sementara.
    • Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi antibiotik tertentu (misalnya aminoglikosida [streptomisin, gentamisin]) dan antineoplastics (misalnya cisplatin, carboplatin) dapat menyebabkan ototoksisitas permanen.
    • Obat-obatan yang dapat menyebabkan ototoxicity sementara meliputi:
      • Antikonvulsan (misalnya fenitoin, karbamazepin)
      • Antidepresan (misalnya, clomipramine, amoxapine)
      • Antihipertensi (misalnya, labetalol, enalapril)
      • Loop diuretik (misalnya, bumetanide, furosemid)
      • Penghilang Nyeri  (misalnya aspirin)
      • Kina (misalnya klorokuin, quinidine)
  • Vertigo akibat stoke
    • Stroke pada dasarnya di bedakan atas dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke haemoragic. Sroke terjadi karena ganguan pembuluh darah ataupun suplay darah ke otak, ini disebabkan oleh penymbatan aliran darah (trombosis,emboli), pecahnya pembuluh darah dan aliran darah yang berkurang akibat penurunan tekanan darah.
    • Vertigo yang terjadi akibat pasukan oksigen ke otak berkurang, padahal otak merupakan pusat keseimbangan yang berhubungan dengan sistim keseimbangan pada telinga dalam.
  • Sindrom Cogan
    • Sindrom Cogan adalah didefinisikan sebagai keratitis interstisial nonsyphilitic (radang mata) dan defisitaudiovestibular bilateral (masalah pendengaran dan pusing)
    • Penyebab penyakit ini di duga akibat penyakit autoimun. Peradangan pada mata dan telinga karena sistem kekebalan pasien memproduksi antibodi yang menyerang telinga bagian dalam dan jaringan mata.
    • Biasanya penyakit ini diawali dengan keluhan peradangan pada mata (pada kornea), kemudian pasien mengalami gejala audiovestibular bilateral, termasuk gangguan pendengaran, vertigo (pusing) dan tinnitus (telinga berdenging). pasien juga mengeluh sering demam, kelelahan, dan penurunan berat badan.

    NB : 
    • Masih banyak lagi ganguan yang dapat menyebabkan keluhan vertigo, intinya apabila ada ganguan pada Sistem keseimbangan tubuh kita yaitu sistem vestibuler (pusat dan perifer) dan non vestibuler (visual [retina, otot bola mata] dan somatokinetik [kulit, sendi, otot], maka dapat memberikan keluhan ganguan keseimbangan yang salah satunya adalah vertigo.

    DAFTAR PUSTAKA
    • Lempert T, Neuhauser H. Epidemiology of Vertigo, Migraine, and Vestibular Migraine. Journal of Neurology; 2009 (256) : 333-338.
    • Kramer J. Migraine-Related Dizziness: An Updated Understanding [internet]. 2012 [diunduh 13 Maret 2012]. Diambil dari http://www.vestibular.org.
    • Johns Hopkins Medicine. Vestibular Migraine [internet]. 2012 [diunduh 13 Maret 2012]. Diambil dari http://www.hopkinsmedicine.org/neurology_neurosurgery/specialty_areas/vestibular/conditions/vestibular_migraine.html.
    • Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed ke-6. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2007; h. 102-103.
    • Lawlani AK. Current Diagnosis & Treatment Otolaryngology. Ed ke-2. Philadelphia: McGraw-Hill. 2007.
    • Storper IS. Meniere Disease. Dalam: Rowland LP. Merritt’s Neurology. Ed ke-11. Philadelphia: Lippincott. 2005; h. 1019-1022.
    • Marill KA, Kulkarni R. Vestibular Neuronitis [internet]. 2012 [diperbarui 13 Januari 2011; diuduh 13 Maret 2012]. Diambil dari http://emedicine.medscape.com/article/794489-overview.
    • Shupert CL, Kulick B. Vestibular neuritis and Labyrinthitits: Infection of the Inner Ear [internet]. 2012 [diunduh 13 Maret 2012]. Diambil dari http://www.vestibular.org/.
    • Baloh RW. Vestibular Neuritis. N Engl J Med; 2003 (348) : 1027-1032
    • Cogan DA: Syndrome of nonsyphilitic interstitial keratitis and vestibuloauditory symptoms. Arch Ophthalmol 1945;33:144-9 Cundiff, J., S. Kansal, et al. (2006). "Cogan's syndrome: a cause of progressive hearing deafness." Am J Otolaryngol27(1): 68-70.
    • SUMBER LINK :