PENDAHULUHAN
Sakit kepala adalah salah satu keluhan yang sering dikemukakan dalam praktek ilmu penyakit saraf. Menurut International Headache Society, sakit kepala dibagi menjadi dua kategori utama,
yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala tanpa penyebab yang jelas dan tidak berhubungandengan penyakit lain. Contohnya adalah sakit kepala tipe tension, migraine, dan cluster. Sedangkan sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit lain seperti akibat infeksi virus, adanya massa tumor, cairan otak, darah, serta stroke. Migraine dapat terjadi pada 18% dari wanita dan 6% dari pria sepanjang hidupnya. Prevalensi tertinggi berada diantara umur 25-55 tahun.
Migraine dapat tejadi dari mulai kanak-kanak sampai dewasa. Migraine lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan sebelum usia 12 tahun, tetapi lebih sering ditemukan pada wanita setelah pubertas, yaitu palingsering pada kelompok umur 25-44 tahun. Onset migraine muncul pada usia di bawah 30 tahun pada 80% kasus. Migraine jarang terjadi setelah usia 40 tahun. Wanita hamil pun tidak luput dariserangan migraine yang biasanya menyeang pada trimester I kehamilan. Risiko mengalami migraine semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migraine
DEFENISI DAN PENYEBAB MIGRAINE
Sakit kepala migrain adalah bentuk sakit kepala vaskular, dimana Nyeri kepalanya berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72 jam, Nyeri kepala akibat migraine bersifat unilateral ( satu sisi), berdenyut, intensitas sedang atau berat, Kadang-kadang rasa sakit terletak di dahi, sekitar mata, atau di bagian belakang kepala, bertambah berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan mual dan/atau fotofobia (kepekaan terhadap cahaya) dan fonofobia (kepekaan terhadap suara) sehingga penderita biasanya lebih suka berbaring di ruangan yang tenang dan gelap selama serangan.
Sakit kepala migrain disebabkan oleh oleh kombinasi dari pembesaran pembuluh darah dan pelepasan bahan kimia dari serat saraf yang melilit pembuluh darah. Vasodilatasi (pembesaran pembuluh darah) ini akan menyebabkan pelepasan bahan kimia dari serat saraf yang melilit arteri besar otak. Pembesaran pembuluh darah dan peregangan saraf yang melilit arteri tersebut menyebabkan saraf untuk melepaskan zat kimia. Bahan kimia yang dilepaskan menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembesaran lebih lanjut arteri. Pembesaran yang meningkat dari arteri-arteri memperbesar timbulnya nyeri.
Ada juga teori yang menyebutkan bahwa sebelum terjadi vasodilatasi pembuluh darah, biasanya terjadi spasme arteri dahulu yang di sebabkan menurunya kadar serotonin hal inilah yang menjelaskan terjadinya auora pada migrain, kadar serotonin yang rendah juga memicu sistem trigeminal Anda untuk melepaskan zat yang disebut neuropeptida, yang melakukan perjalanan ke selaput pembungkus otak (meninges), sehingga hasilnya adalah rasa sakit sakit kepala, kemudian setelah itu terjadi vasodilatasi arteri (pelebaran pembuluh darah).
Serangan migrain biasanya mengaktifkan sistem saraf simpatik dalam tubuh, karena saraf simpatis banyak mengetur berbagai kegiatan dalam tubuh, maka akibatnya serangan migrain menyebabkan banyak gejala yang terkait dengan aktifitas saraf simpatis, misalnya , aktivitas saraf simpatis meningkat pada usus menyebabkan mual, muntah, dan diare, aktivitas simpatis yang meningkat juga mengurangi sirkulasi darah, dan ini menyebabkan pucat pada kulit serta tangan dan kaki dingin.
Aktivitas sympathetic yang meningkat juga memberikan kontribusi terhadap kepekaan terhadap sensitivitas cahaya dan suara serta pandangan yang kabur sehingga penderita lebih suka di tempat yang gelap dan tenang.
FAKTOR PEMICU MIGRAINE
- Faktor Emosional , yang termasuk faktor pemicu emosional adalah :
- Tekanan
- Kegelisahan
- Ketegangan
- Syok
- Depresi atau stress
- Kegembiraan berlebihan
- Makanan.
- Beberapa migrain tampaknya dipicu oleh makanan tertentu. Penggunaan alkohol, terutama bir dan anggur merah, keju tua, coklat, aspartam, terlalu sering menggunakan kafein; monosodium glutamat - bahan utama dalam beberapa makanan Asia; makanan asin, dan makanan olahan.
- Melewatkan makan atau puasa juga bisa memicu serangan migrain.
- Faktor Fisik, Pemicu fisik meliputi:
- Kelelahan, termasuk aktivitas seksual yang berlebih
- Frekuensi tidur yang kurang
- Ketegangan leher atau bahu
- Rendah kadar gula darah
- Menopause juga dapat memicu migrain
- Faktor Lingkungan, Pemicu lingkungan meliputi:
- Terang lampu yang berlebihan
- Kerlipan layar, seperti layar televisi atau komputer
- Merokok (atau kamar berasap)
- Suara keras
- Perubahan iklim, seperti perubahan kelembaban atau suhu yang sangat dingin
- Aroma atau Bau yang tidak biasa - termasuk aroma menyenangkan, seperti parfum, dan bau yang tidak menyenangkan, seperti thinner cat suasana pengap
- Obat-obat, Beberapa obat dapat memicu migrain, termasuk:
- Beberapa jenis obat tidur
- Pil kontrasepsi terapi penggantian hormon (HRT), yang kadang-kadang digunakan untuk mengobati menopause
FAKTOR RESIKO
- Riwayat keluarga
- Sampai dengan 90 persen orang dengan migren memiliki riwayat keluarga serangan migrain. Jika salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki migren, maka ada kemungkinan terkena migren.
- Umur.
- Migrain dapat mulai pada semua usia, meskipun sebagian besar orang mengalami migrain pertama pada usia remaja. Pada usia 40, kebanyakan orang dengan migren memiliki serangan pertama
- Gender.
- Perempuan tiga kali lebih cenderung memiliki migrain. Sakit kepala cenderung mempengaruhi anak laki-laki lebih dari perempuan selama masa kanak-kanak, tetapi pada saat pubertas, anak perempuan lebih terpengaruh.
- Perubahan hormon.
- Jika Anda seorang wanita yang memiliki migrain, Anda mungkin menemukan bahwa sakit kepala anda mulai sebelum atau segera setelah onset menstruasi. Hal ini dikenal sebagai migrain menstruasi. Perempuan dapat memiliki migrain menstruasi dari dua hari sebelum sampai tiga hari setelah hari pertama haid mereka.
- Pada selama kehamilan atau menopause juga dapat terjadi migraine. Beberapa wanita melaporkan bahwa serangan migrain mereka semakin memburuk selama trimester pertama kehamilan, meskipun bagi banyak orang, serangan meningkat selama tahap akhir kehamilan.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Migraine Secara umum migraine dibagi menjadi dua,yaitu:
- Migraine dengan aura
- Migraine dengan aura disebut juga sebagai migraine klasik. Diawali dengan adanya gangguan pada fungsi saraf , terutama visual, diikuti oleh nyeri kepala unilateral, mual, dan kadang muntah, kejadian ini terjadi berurutan dan manifestasi nyeri kepala biasanya tidak lebih dari 60 menit yaitu sekitar 5-20 menit.
- Migraine tanpa aura
- Migraine tanpa aura disebut juga sebagai migraine umum. Sakit kepalanya hampir sama dengan migraine dengan aura. Nyerinya pada salah satu bagian sisi kepala dan bersifat pulsatil dengan disertai mual, fotofobia (kepekaan terhadap cahaya) dan fonofobia. Nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam.
GEJALA KLINIS MIGRAINE
Migrain adalah suatu kondisi kronis dengan serangan berulang. Sebagian besar (tetapi tidak semua) serangan migrain berhubungan dengan sakit kepala yang merupakan sensasi berdenyut parah yang makin besar ketika Anda bergerak atau beraktifitas.
Gejala klinis Migren dapat berlangsung melalui empat tahap yaitu prodrom, aura, serangan dan postdrome, walaupun demikian tidak semua orang akan mengalami empat tahap tersebut.
- Gejala prodormal
- Penderita migrain juga mungkin memiliki firasat yang disebut prodrom yang dapat terjadi beberapa jam atau hari atau lebih sebelum sakit kepala (migren)
- Gejala prodormal yang terjadi sebagai pertanda akan terjadinya migraine ini dapat berupa :
- Sembelit atau mungkin juga diare
- Depresi atau euforia
- rasa kantuk yang berlebih
- Hiperaktif
- Sifat lekas marah
- Leher kaku
- Rasa mengidam untuk makanan manis atau asin.
- Dengan adanya gejala predormal yang berlangsung beberapa jam atau beberapa hari sebelum terjadinya serangan migraine ini, akan memberikan peringatan awal terjadinya migraine.
- Gejala Aura
- Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang lebih hebat.
- Sebesar 20% diperkirakan sakit kepala migrain berhubungan dengan aura. Biasanya, aura mendahului sakit kepala, meskipun kadang-kadang dapat terjadi bersamaan dengan sakit kepala. Aura biasanya visual tetapi juga bisa menjadi gangguan sensorik, motorik atau verbal.
- Aura paling umum adalah :
- Masalah visual - penderita mungkin merasa melihat lampu berkedip, pola zigzag atau bintik-bintik buta (foto fobia)
- kaku atau kesemutan seperti tertusuk jarum pada bahu, leher atau anggota badan dan juga kelemahan otot
- masalah dengan koordinasi - penderita mungkin merasa bingung atau kehilangan keseimbangan
- kesulitan berbicara
- kehilangan kesadaran - ini hanya terjadi dalam kasus yang sangat langka
- Fase serangan migraine
- Sakit kepala migrain biasanya digambarkan sebagai nyeri, berdenyut atau berdebar (Kadang-kadang rasa sakit terletak di dahi, sekitar mata, atau di bagian belakang kepala).
- Nyeri biasanya unilateral (pada satu sisi kepala), meskipun sekitar sepertiga dari waktu rasa sakit bisa bilateral (pada kedua sisi kepala).
- Sakit kepala unilateral biasanya mengubah sisi dari satu serangan ke yang berikutnya. (Bahkan, sakit kepala unilateral yang selalu terjadi pada sisi yang sama harus waspada dokter untuk mempertimbangkan sakit kepala sekunder, misalnya, satu disebabkan oleh tumor otak ).
- Sakit kepala migrain biasanya diperburuk oleh kegiatan sehari-hari seperti berjalan atau bekerja berat.
- Mual, muntah, diare , wajah pucat, tangan dingin , kaki dingin , dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara biasa menyertai sakit kepala migrain. Sebagai hasil dari kepekaan terhadap cahaya dan suara, penderita migrain biasanya lebih suka berbaring di ruangan yang tenang dan gelap selama serangan.
- Sebuah serangan khas berlangsung antara 4 dan 72 jam.
- Fase pemulihan
- Tahap akhir yang dikenal sebagai postdrome dimana terjadi sekitar 24 jam setelah serangan migren, penderita biasanya mengalami Kelelahan dan mungkin mengalami sakit kepala ringan bersama dengan kepekaan terhadap cahaya dan suara, sehingga pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang atau lama.
DEMIKIAN DAHULU PENJELASAN SAYA MENGENAI MIGRAINE DAN PENYEBAB SERTA FAKTOR PEMICU, SEDANGKAN UNTUK CARA DIAGNOSA DAN PENGOBATANYA DAPAT DI BACA PADA POSTING SAYA SELANJUTNYA DI SINI