HIPOTIROID
Defenisi ahipotiroid
- Hipotiroid artinya kekurangan hormon tiroid, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid-”end organ”, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid, serta gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid
- Kelainan tersebut dapat ditemukan sejak lahir yang sering dikenal sebagai hipotiroid kongenital, namun bila tampak gejala-gejala setelah periode fungsi tiroid yang tampaknya normal maka kelainan ini merupakan kelainan yang“didapat” yang biasanya akibat defek kongenital karena manifestasi defisiensinya terlambat.
Klasifikasi atau jenis hipotiroid
Terdapat beberapa tipe hipotiroid.
- Bergantung pada lokasi timbulnya masalah, penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai
- Primer, bila timbul akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid, atau
- Sekunder, akibat defisiensi sekresi TSH hipofisis.
- Bergantung pada usia awitan hipotiroidisme, penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai
- Hipotiroidisme dewasa atau miksedema
- Hipotiroidisme juvenilis (timbulnya sesudah usia 1 sampai 2 tahun),
- Hipetiroid dewasa dan juvenilis di sebut juga hipetiroid yang didapat.
- Hipotiroidisme kongenital, atau kretinisme disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid sebelum atau segera sesudah lahir.
- Hipotiroid bawaan atau kongenital merupakan penyakit pada bayi sejak lahir yang disebabkan kekurangan hormon tiroid yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak-anak. Kekurangan hormon tiroid pada bayi jika tidak cepat didiagnosi dan diobati dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kretinisme (terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental)
Hipotiroidisme kongenital
- Hipotiroid kongenital adalah kekurangan hormon tiroid sejak dalam kandungan.
- Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab retardasi mental dan kegagalan pertumbuhan yang dapat dihindari bila ditemukan dan diobati sebelum usia 1 bulan. Oleh karena itu banyak negara maju melakukan screening saat kelahiran.
Ada beberapa penyebab penyakit hipotiroid kongenital. Tergantung dari penyebabnya hipotiroid kongenital dapat bersifat permanen atau menetap dan dapat pula bersifat sementara atau transient
- Etiologi atau penyebab hipotiroid kongenital menetap
- Disgenesis Tiroid
- Merupakan penyebab terbesar Hipotiroidisme Kongenital non endemik.
- Merupakan akibat dari tidak adanya jaringan tiroid total (agenesis) atau parsial (hipoplasia) yang dapat terjadi akibat gagalnya penurunan kelenjar tiroid ke leher (ektopik), disini dapat terjadi agenesisunilateral atau hipoplasia.
- Faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan pada disgenesis tiroid, namun demikian sebagian besar penyebabnya belum diketahui.
- Inborn Errors of Tyroid Hormonogenesis
- Merupakan kelainan terbanyak kongenital karena kelainan genetik. Defek yang didapatkan adalah :
- Kegagalan mengkonsentrasikan yodium
- Defek organifikasi yodium karena kelainan enzim TPO atau pada H2O2 generating system
- Defek pada sintesis atau transport triglobulin
- Kelainan katifitas iodotirosin deidonase
- Resisten TSH
- Sindrom resistensi hormone, bermanifestasi sangat luas, sebagai akibat dari berkurang atau tidak adanya respon “end organ” terhadap hormone yang biologis aktif.
- Hal ini dapat disebabkan karena defek pada reseptor atau post reseptor, TSH resisten adalah suatu keadaan kelenjar tiroid refakter terhadap rangsang TSH.
- Hilangnya fungsi reseptor TSH , akibat mutasi reseptor TSH defek molekuler pada sebagian keluarga kasus dengan resisten TSH yang ditandai dengan kadar serum TSH tinggi , dan serum hormon tiroid normal atau menurun, disertai kelenjar tiroid normal atau hipoplastik
- Sintesis atau sekresi TSH berkurang
- Hipotiroidism sentral disebabkan karena kelainan pada hipofisis atau hipotalamus. Pada bayi sangat jarang dengan prevalensi antara 1 : 25.000sampai 1: 100.000 kelahiran.
- Menurunnya transport T4 seluler
- Sindrom ini terjadi akibat mutasi monocarboxylate transporter 8 (MCT8), merupakan fasilitator seluler aktif transport hormone tiroid ke dalam sel.
- Biasanya pada laki laki menyebabkan hipotiroidisme dengan kelainan neurologi seperti kelambatan perkembangan menyeluruh, distonia hipotonia sentral , gangguan pandangan mata serta kadar T3 meningkat.
- Resistensi hormone tiroid
- Merupakan sindrom akibat dari tidak responsifnya jaringan target terhadap hormone tiroid, ditandai dengan meningkatnya kadar FT4 dan FT3 dalam sirkulasi dengan kadar TSH sedikit meningkat atau normal.
- Etiologi hipotiroid congenital transien.
- Defisiensi yodium atau yodium yang berlebihan
- Pada janin maupun pada bayi yang baru lahir sangat peka pengaruh nya pada tiroid, sehingga harus dihindarkan penggunannya yodim pada ibu selama kehamilan, sumber sumber yodium termasuk obat-obatan (kalium yodia, amidarone), bahan kontras radiologi (untuk pyelogram intra vena, cholecytogram) dan larutan antiseptic (yodium povidon) yang digunakan membersihkan kulit dan vagina, dapat berpengaruh
- Pengobatan ibu dengan obat antitiroid
- Dapat terjadi pada ibu yang diberikan obat antitiroid (PTU atau karbimasol atau metimasil) untuk penyakit graves, bayi nya ditandai oleh pembesaran kelenjar tiroid, sehingga dapat mengakibatkan gangguan prnafasan, khususnya bila diberikan obat yang dosisnya tinggi.
- Antibodi Penyekat-Reseptor Tirotropin (TRBAb)
- TRBAb dahulu disebut penghambat imunoglobulin pengikat tiroid(TBII).
- Penyebab hipotiroidisme kongenital sementara yang tidak biasa adalah antibodi ibu yang lewat secara transplasenta yang menghambat pengikatan TSH pada reseptornya pada neonatus.
Hipotiroid didapat
- Hipotiroidisme pada masa anak, juga sering disebut sebagai hipotiroidisme didapat. Biasanya terjadi setelah usia 6 bulan, sebagian besar kelainan inisporadic, hanya 10-15% kasus yang diturunkan.
- Kejadiannya lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan perbandingan 2:1. Pada usia sekolah, angka kejadiannya 0,33%,yang paling sering karena tiroiditis limfositik kronik pada anak usia 12-19 tahunangka kejadiannya 6%.
- Tiroiditis Hashimoto.
- Pada Tiroiditis Hashimoto, sel-sel kekebalan tubuh sendiri yang menyerang dan menghancurkan kelenjar tiroid., dimana antibodi memblok reseptor pada sel tiroid yang mengikat TSH. Faktor genetic paling berperan pada autoimun tiroiditis. Sebagai contoh, pasien dengan hashimoto’s tiroiditis memiliki gen yang disebut fas Gen, yang berinteraksi dengan sel tiroid dan merangsang proses yang disebut apoptosis , yang memulai terjadinya kehancuran sel
- Lebih umum pada wanita dibandingkan pada pria dan cenderung di turunkan. Biasanya di temukan bersamaan dengan ganguan autoimun yang lain, seperni anemia persionosa. Hashimoto dapat diidentifikasi dengan mendeteksi anti-TPO antibodi dalam darah dan / atau dengan melakukan thyroid scan
- Tiroiditis Limfositik
- Tiroiditis mengacu pada radang kelenjar tiroid. Ketika peradangan disebabkan oleh jenis tertentu dari sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit, kondisi ini disebut sebagai tiroiditis limfositik.
- Kondisi ini sangat umum setelah kehamilan dan akan sangat nyata setelah mereka melahirkan.
- Dalam kasus ini, biasanya ada fase hipertiroid (dimana jumlah yang berlebihan dari hormon tiroid yang bocor keluar dari kelenjar yang meradang), yang diikuti oleh fase hipotiroid yang dapat berlangsung sampai enam bulan. Mayoritas perempuan yang terkena dampak akhirnya kembali ke keadaan fungsi tiroid normal, meskipun ada kemungkinan dari hipotiroid yang tersisa.
- Tiroidektomi Subtotal
- Tiroidektomi subtotal pada tirotoksikosis atau kanker dapatmenyebabkan hipotiroidisme, sama seperti halnya dengan pengambilan jaringan tiroid ektopik misalnya tiroid lidah, tiroid subhioid media, atau jaringan tiroid pada kista duktus tiroglossus merupakan satu-satunya sumber hormon tiroid, dan pemotongan menyebabkan terjadinya hipotiroidisme.
- Cedera hypofisis
- Cedera hipofisis akibat kesalahan pada operasi otak atau jika terjadi penurunan suplai darah ke daerah tersebut. Dalam kasus-kasus cedera hipofisis, TSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis sedikit sehingga kadar TSH yang rendah, Hypothyroidism terjadi karena kelenjar tiroid tidak lagi dirangsang oleh TSH hipofisis yang sedikit tersebut.
- Cedera pada hypofisis, biasanya bukan hanya keluhan hipotiroidisme semata, bisa juga mempengaruhi produksi kelenjar yang lain yang di pengaruhi oleh hipofisis, karena kelenjar hipofisis atau pituitari mengatur proses-proses lain seperti pertumbuhan, reproduksi, dan fungsi adrenal
- Pituitary or Hypothalamic disease
- Jika karena alasan tertentu kelenjar hipofisis atau hipotalamus tidak dapat sinyal tiroid dan menginstruksikan untuk memproduksi hormon tiroid, menurunnya tingkat sirkulasi T4 dan T3 bisa terjadi, bahkan jika kelenjar tiroid itu sendiri adalah normal. Jika cacat ini disebabkan oleh penyakit pituitari, kondisi ini disebut "hipotiroidisme sekunder." Jika cacat karena penyakit hipotalamus, hal itu disebut "hipotiroid tersier."
- Kekurangan yodium yang parah
- Sistinosis Nefropati
- Anak dengan keadaan seperti ini ditandai dengan penyimpanan sistinintralisosom dalam jaringan tubuh, mengalami gangguan fungsi tiroid. Hipotiroidisme dapat jelas, tetapi bentuk yang terkompensasi lebih lazim,dan penilaian berkala kadar TSH terindikasi. Pada usia 13 tahun, duapertiga penderita ini memerlukan penggantian tiroksin.
- Infiltrasi Histiosit
- Yaitu terjadi pada anak dengan histiositosis sel Langerhans dapat menyebabkan hipotiroidisme.
- Iradiasi
- Iradiasi daerah tiroid yang merupakan kejadian pada pengobatan penyakit Hodgkin atau malignansi lain atau yang diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang sering menyebabkan kerusakan tiroid. Padasekitar sepertiga anak tersebut terjadi kenaikkan kadar TSH dalam setahunsetelah terapi, dan 15-20% menjadi hipotiroidisme dalam 5-7 tahun
- Obat-obatan
- Penelanan obat-obatan yang mengandung yodium yang lama dapat menyebabkan hipotiroidisme, biasanya disertai dengan gondok. Amiodaron,obat yang digunakan untuk aritmia jantung 37% beratnya terdiri dari yodium sehingga menyebabkan hipotiroidisme pada sekitar 20% anak yang diobati. Ini mempengaruhi fungsi tiroid secara langsung karena kandungan yodiumnya yang tinggi juga karena hambatan 5’-deiodinase yang mengubah T4 menjadi T3, anak yang mendapat pengobatan ini harus dilakukan pengukuran T4, T3, dan TSH seri.
- Hipopituitarisme karena adenoma hipofisis, terapi ablasi hipofisis, atau destruksi hipofisis
Gejala klinik Hipotiroid
Pada Bayi dan neonatus
- Seringkali pada minggu-minggu pertama setelah lahir, bayi nampak normal atau memperlihatkan gejala tidak khas seperti kesulitan bernafas, bayi kurang aktif, malas menetek, ikterik berkepanjangan, hernia umbilikalis, kesulitan buang air besar, kecenderungan mengalami hipotermi. Bila tidak segera diobati (sebelum bayi berumur 1 bulan) akan terlihat gejala hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak berpenampilan jelek. Tubuh pendek (cebol), muka hipotiroid yang khas, muka sembam, lidah besar, bibir tebal, hidung pesek, mental terbelakang, bodoh (IQ dan EQ rendah),kesulitan bicara. Gambaran klinis klasik (lidah besar, suara tangisan serak, wajah sembab,hernia umbilikalis, hipotonia, klit belang belang, akral dingin,letargi) tidak jelas.
Gejala Hipotiroid Pada anak- anak
Gejala hipotiroid pada dewasa- Dengan goiter maupun tanpa goiter, Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid
- Gangguan pertumbuhan (kerdil).
- Gangguan perkembangan motorik, mental, gigi, tulang, dan pubertas.
- Ganguan perkembangan mental permanen terutama bila onset terjadi sebelum umur 3 tahun.
- Aktivitas berkurang, lambat.
- Kulit kering.
- Miksedema.
- Tekanan darah rendah, metabolisme rendah.
- Intoleransi terhadap dingin.
- Manifestasi klinis hipotiroidisme bentuk dewasa antara lain lelah, suara parau, tidak tahan dingin dan keringat berkurang, kulit dingin dan kering, wajah membengkak dan gerakan lamban, berat badan meningkat walaupun nafsu makan rendah, aktivitas motorik dan intelektual lambat, dan relaksasi lambat dan refleks tendon dalam, mengalami nyeri otot, nyeri atau pembengkakan pada otot, rambut gampang rontok, kuku tangan dan kaki rapuh, penurunan libido, depresi, sembelit.
- Perempuan yang menderita hipotiroidisme sering mengeluh hipermenore yaitu Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari)
Diagnosis dan pengobatan hipotiroid
- Tes-tes laboratorium yang digunakan untuk memastikan hipotiroidisme antara lain: kadar tiroksin dan triyodotironin serum yang rendah, BMR yang rendah, dan peningkatan kolesterol serum. Kadar TSH serum mungkin tinggi mungkin pula rendah, bergantung pada jenis hipotiroidisme.
- Pada hipotiroidisme primer yaitu hipotiroidisme yang timbul akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid, maka kadar TSH serum akan tinggi, sedangkan kadar tiroksin rendah. Sebaliknya, kedua pengukuran tersebut akan rendah pada pasien dengan hipotiroidisme sekunder yang merupakan hipotiroid akibat defisiensi sekresi TSH hipofisis .
- Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin, biasanya dimulai dalam dosis rendah (50 mg/hari), khususnya pada pasien yang lebih tua atau pada pasien dengan miksedema berat, dan setelah beberapa hari atau minggu sedikit demi sedikit ditingkatkan sampai akhimya mencapai dosis pemeliharaan maksimal 1,50 mg/hari.
- Pada dewasa muda, dosis pemeliharaan maksimal dapat dimulai secepatnya. Pengukuran kadar TSH pada pasien hipotiroidisme primer dapat digunakan untuk menentukan manfaat terapi pengganti. Kadar ini harus dipertahankan dalam kisaran normal. Pengobatan yang adekuat pada pasien dengan hipotiroidisme sekunder sebaiknya ditentukan dengan mengikuti kadar tiroksin bebas.
Komplikasi Hipotiroid
- Kondisi Emergensi
- Koma myxedema, merupakan komplikasi yang mengancam jiwa bila hipotiroid tidak diobati. Gejalanya antara lain meliputi penurunan suhu tubuh yang drastis (hypothermi), delirium, penurunan fungsi paru, perlambatan denyut jantung, konstipasi, retensi urin, kejang, stupor dan akhirrnya koma. Jarang terjadi, tetapi lebih sering ditemukan pada pasien yang mendapat paparan stresss yang berat,seperti infeksi, operasi, atau cuaca yang terlalu dingin. Obat-obatan tertentu( seperti sedative, penghilang nyeri, amiodarone, narkotik dan litium) dapat meningkatkan resiko. Tingkat mortalitas tinggi terutama pada orang tua dan penderita hipoternia persisten atau kelainan jantung.
- Suppurative Thyroiditis, Biasanya diawali dengan infeksi saluaran nafas atas. Gejala meliputi demam, nyeri leher, rash, dan kesulitan mengunyah dan berbicara.
- Efek hipotiroid pada anak dan balita
- Anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak mendapat pengobatan. Anak ini memiliki resiko cacat mental termasuk gangguan konsentrasi dan verbal.
- Efek hipotiroid selama masa balita. Walaupun sementara, pada kasus yang berat dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologist dan mental.
- Bayi yang dilahirkan dengan hipotiroid congenital.
- Harus segera mendapat pengobatan untuk mencegah retardasi mental, pertumbuhan yang terhambat, dan perkembanagan abnormal lainnya ( sindrom yang disebut kretinisme). Sudah diperkirakan bahwa anak yang tidak diobati akan mengalami penurunan IQ tiga hingga lima poin per bulan selama tahun pertama. Tetapi walau bagaimanapun, bahakn dengan terapi awal, gangguan ringan dalam hal memori, perhatian, dan perkembangan mental dapat tetap ada hingga dewasa.
- Efek yang terjadi bila onset hipotiroid lebih dari 2 tahun.
- Ancaman mental retardasi berkurang namun pertumbuhan fisik menjadi lebih pelan dan pertumbuhan gigi jadi terlambat
SEBELUMNYA
|
SELANJUTNYA
|
ANATOMI DAN SEKRESI TIROID
|
DAFTAR PUSTAKA