PEMBAHASAN UMUM
LUKA BAKAR
Etiologi
Luka bakar merupakan kecelakaan yang
sering dan harus di hdapi oleh para dokter, dan ini merupakan kecelakaan yang
dapat menyebabkan kematian jika luka bakarnya cukup luas. Faktor-faktor yang
menyebabkan luka bakar tersering adalah air, lainnya minyak, semburan gasa,
cairan kimia, aliran listrik dan juga sengatan dingin. Kedalaman dan kerusakan
pada kulit tergantung lamanya waktu paparan, viskositas cairan panas, ketebalan
kulit yang terbakar dengan demikian keadaan ini akan mempengaruhi prognosis
selanjutnya.
Luka
bakar dapat menimbulkan efek pada :
v
Kulit Panas mempunyai efek merusak
lapisan kulit, menyebabkan kulit menjadi melepuh, terbuka dan mudah untuk
terjadinya infeksi serta menyebabkan cairan tubuh menghilang.
v
Darah dan pembuluh darah. Efek
panas mengakibatkan permeabilitas pembuluh darah meningkat sehingga cairan dan
protein mudah keluar dari pembuluh darah hal ini menyebabkan terjadinya
hipovolemia dan keadaan yang lebih lanjut mengakibatkan shock hipovolemia.
DERAJAT LUKA BAKAR
Luka Bakar Dangkal
Derajat I
Mengenai
epidermis, sifat luka adalah eriterna, kerusakan jaringan dan edema minuman.
Keluhan utamanya berupa rasa nyeri (membaik dalam 2-3 hari). Luka bakar derajat
ini sembuh dalam 5-10 hari.
Derajat Iia
SUPERFICIAL,
Luka bakar mengenai seluruh epidermis sehingga timbul kemerahan dan lepuh
(blister) tapi masih ada epitel yang sehat yang tersisa lepuh. Terasa sangat
nyeri. Komplikasi jarang terjadi dan penyembuhan terjadi dalam 10-14 hari.
Luka Bakar Dalam
Derajat II b
PROFUNDA,
mengenai stratum germinatum dan korium, warnanya ,merah atau merah muda dan
melepuh. Pada penyembuhan luka akan menjadi merah mjda dan putih akibat suplai
darah ke dermis. Penyembuhan terjadi dalam waktu 25-35 hari. Derajat kehilangan
cairan kurang lebih sama dengan dengan luka bakar derajat III. Bila terinfeksi,
maka pada penyembuhan perlu dilakukan tandur alih kulit, terasa nyeri tapi
tidak seperti luka bakar derajat II superficial dan terdapat bula.
Derajat III
Mengenai seluruh
lapisan kulit, sehingga kulit menjadi mati dan kering, berwarna coklat, putih,
merah, atau hitam. Hanya dapat sembuh dengan epitelia dari margin kulit atau
cangkok kulit. Terjadi anestesi, karena terjadinya kerusakan reseptor rasa
nyeri, dipakai sebuah jarum steril ditusukan ke daerah luka bakar. Bila tidak
terasa nyeri maka tes (+). Terjadi edema hebat dan kerusakan permanen.
Derajat IV
Tidak hanya
terkena pada seluruh lapisan kulit tapi mengenai lemak subkutan bahkan mengenai
otot, bahkan hingga tulang.
PENENTUAN LUKA BAKAR
Penentuan luka
bakar sangat penting untuk menentukan terapi cairan, perawatan, dan prognosis.
Pada orang dewasa digunakan rule of nine.
DEWASA
= Rule
of nine
-
Kepala dan leher = 9 %
-
Dada dan perut =
18 %
-
Punggung hingga bokong = 18 %
-
Anggota gerak atas masing-masing = 9 %
-
Anggota gerak bawah masing-masing = 18 %
-
Perinium dan genitalia eksterna = 1 %
PENANGANAN DAN PROGNOSA
Tergantung oleh
:
·
Derajat luka bakar (kedalaman)
·
Luas permukaan luka bakar
·
Usia penderita
·
Lokalisasi luka bakar
·
Keadaan kesehatan penderita
·
Cepat lambatnya pertolongan
·
Fasilitas pertolongan
Beberapa
hal yang harus diperhatikan sebelum penatalaksanaan luka bakar dilakukan.
-
Luas luka bakar 50% memerlukan
jumlah cairan = luka bakar 50%
-
Kecepatan pembentukan edema
jaringan akibat luka bakar mencapai puncaknya selama 6-8 jam pertama, kemudian
menurun dan sisanya berhenti setelah lewat 48 jam.
-
Setelah itu dimulai penyerapan,
terutama melalui saluran getah bening (limfe). Tetapi luka bakar yang sangat
luas, lebih-lebih biladisertai infeksi, maka edema dapat terjadi selama 2-3
minggu.
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR
1.
Perawatan di tempat, bebaskan jalan
nafas, bila perlu berikan O2, resusitasi, kardio pulmonal, bila
diperlukan.
2.
Bawa ke rumah sakit terdekat, bila
RS terdekat perlu waktu 30 menit sementara luka bakar dalam derajat berat,
lakukan pemberian cairan IV dengan cairan kristaloid 1L/jam.
3.
Singkirkan dan lepaskan pakaian
yang ketat atau perhiasan yang terdapat di daerah luka karena dapat menimbulkan
edema lokal dan memungkinkan gangguan sirkulasi lokal.
4.
Luka bakar kecil secepatnya diberi
air dingin jangan di beri es batu walaupun luka bakar kecil DPT menimbulkan
hipotermi sistemik.
5.
Atasi shock, bila stidor dan
sianosis lakukan trakeotomi, bila pasien sadar ukur berat badannya.
6.
Tindakan lanjutan. Hitung luas luka
bakar, bila kesakita beri morfin 2-5 mg dalam dosis yang dititrasi setiap
jamnya pada orang dewasa, morfin 0,1 mg/Kg BB setiap jamnya pada anak-anak,
selama fase resusitasi semua obat harus diberikan secara intra vena.
7.
Dekompresi gaster dengan
nasogastric tube untuk mencegah ileus paralitik.
8.
Pemasangan kateter.
9.
ATS 3000 IU/IM (dewasa), 1500 IU/IM
(anak)
10. Terapi
cairan dan perawatan luka
11. Terapi
psikososial diberikan sedini mungkin.
PEMBERIAN KEBUTUHAN MENURUT BAXTER
Paling sering di
pakai, praktis dan mudah, adalah cairan ringer laktat –24 jam I RL = 4 x BB x %
luka bakar, setengahnya dari jumlah kebutuhan cairan total diberikan dalam 8
jam I, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya –24 jam II RL = 4 x BB x %
luas luka bakar, dalam 24 jam. Cairan diberikan sedemikian rupa sehingga
produksi urine 50-100 ml/jam.
Jumlah produksi urine penderita penting
untuk mengetahui apakah pengobatan cairan memadai atau tidak.
- Antibiotik spectrum luas,
paling banyak adalah gol Aminoglikosid yang efektif terhadap pseudomonas.
- Salep anti luka bakar Silver
sulfadiazi (Dermazin*, Burnazin*), yang pemakaian jangka panjang akan
menyebabkan leukopeni, dan penggunaan untuk anak 1-2 bulan tidak dianjurkan.
-
Antasida untuk mencegah tukak
stress
-
Antipiretik untuk suhu tinggi.
Perawatan
Luka :
·
Untuk mencegah infeksi sekunder
·
Mencegah kontraktur
·
Mempercepat penyembuhan
Penyembuhan luka dilakukan dengan :
Mencukur rambut
sekitar luka, mencuci luka dengan air hangat steril, pemakaian larutan
betadine, eskarriotomi, debridemen untuk membuang jaringan mati dengan eksisi
tangensial, membuang jaringan nekrotik dan benda asing, Bula kecil dibiarkan
tetapi bila besar dipecahkan dengan cara steril.
Perawatan luka secara terbuka
Luka
dibiarkan terbuka dan di harapkan dapat sembuh sendiri. Perawatan harus secara
steril, bila terdapat pus kompres dengan NaCl 0,9 %.
Keunggulannya
: Pengawasan luka lebih mudah, luka mudah kering, dan tidak perlu pergantian pembalut.
Perawatan luka secara tertutup.
Sekarang
ini sering dikombinasikan dengan pemakaian antibiotik topical. Pemakaian
pembalut harus memiliki daya penyerapan dan diganti tiap 8-24 jam. Saat ini
banyak di pakai kassa khusus disertai pemakaian antibiotik topical, misalnya
Sofratulle, Daryantulle yang dikombinasikan dengan bioplaceton. Keunggulannnya
: imobilisasi luka lebih sempurna, penentuan dalamnya luka lebih teliti. Eksisi
primer, kadang di pakai untuk pembuangan jaringan nekrotik dengan segera, memungkinkan
tandur alih kulit lebih cepat, penyembuhan luka menjadi lebih awal, memperkecil
kemungkinan infeksi.
Diet penderita luka bakar
Komposisi
makanan pada penderita luka bakar harus benar-benar diperhatikan untuk
mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Pada luka bakar luas, penderita
dipuasakan 24 jam 48 jam karena pada masa itu terjadi ileus paralitik. Setelah
periode tersebut lewat penderita diberikan makanan peroral dengan kombinasi
sebagai berikut :
·
Protein 2-3 g/KgBB
·
Kalori 50-701 kal/KgBB
·
Vit A, B kompeks, C
Bila
luka bakar >40% Makanan peroral ditambah manakan intravena (infuse).
Posisi anggota tubuh selama perawatan :
1.
Posisi siku dalam keadaan flexi
dengan sudut maksimum sebesar 30 derajat.
2.
Posisi aksila dalam keadaan abduksi
dengan sudut minimum sebesar 60 derajat.
3.
Posisi lipat paha dalam keadaan
abduksi 10 derajat, posisi lutut sedikit fleksi 10 derajat, dan posisi
pergelangan kaki adalah 90 derajat.
Lakukan
fisioterapi sedini mungkin untuk mencegah kontraktur. Posisi diatas dilakukan
untuk mencegah kontraktur.
Komplikasi Luka Bakar Antara Lain :
·
Infeksi, merupakan masalah utama,
bila terjadi infeksi berat penderita dapat mengalami sepsis yang mengakibatkan
kematian. Berikan antibiotik berspektrum luas, kortikosteroid diberikan bila
terdapat edema laring berat.
·
Curling’s ulcer, ini merupakan
komplikasi serius, pada hari 5-10 terjadi ulkus pada duodenum /lambung.
Kadang-kadang ditemukan hematemesis. Antasida harus diberikan rutin pada
penderita luka bakar sedang-berat.
·
Gangguan jalan nafas, paling dini
dibandingkan komplikasi lainnya ( 1 Hari), terjadi karena inhalasi, aspirasi,
edema paru, dan infeksi. Penanganannya dengan membersihkan jalan napas,
memberikan O2, trakeostomi, kortikosteroid dosis tinggi dan antibiotik.
·
Konvulsi, komplikasi yang sering
terjadi pada anak-anak, akibat ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia, infeksi
dan obat-obatan (penisilin, aminofilin, difenhidramin)
·
Anemi, disebabkan oleh destruksi
eritrosit pada bagian yang terbakar, depresi sumsum tulang belakang karena
sepsis, perdarahan pada luka bakar saat pergantian pembalut.
Komplikasi lainnya
Edema
paru, Burn shock, gagal ginjal akut (oliguri dan anuria) dan gangguan kosmetis,
hipertropi jaringan parut, dehidrasi, perdarahan, hipoproteinemia, deformitas.