PARADIGMA SEHAT
BAB
I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan
hal yang sangat
penting dalam kehidupan
manusia. Kesehatan itu merupakan
hak asasi setiap
manusia. Kesehatan itu memegang
peranan yang penting
dalam hidup manusia. Dengan memiliki
jiwa dan raga
yang sehat, memungkinkan manusia
untuk bisa menjalankan
aktivitas hidupnya dengan
baik. Kesehatan merupakan hal
yang sangat dibutuhkan
oleh manusia. “ Di dalam
tubuh yang sehat, terdapat jiwa
yang sehat pula “.
Belakangan ini, sering
timbul berbagai macam
masalah kesehatan yang
mengancam kehidupan manusia. Banyak muncul
penyakit - penyakit baru dalam
dunia kedokteran, yang belum
bisa disembuhkan atau
ditemukan obatnya. Masalah ini
mengancam kehidupan manusia, yang
bisa membuat manusia
kehilangan harapan hidup.
Dengan adanya
atau dengan muncul
masalah kesehatan dalam
masyarakat, seiring
munculnya berbagai jenis
penyakit baru, membuat manusia
khususnya para tenaga
kesehatan dan pemerintah
untuk memutar otak
guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang
muncul belakangan ini. Dan
tentunya, kita tidak saja
mengharapkan kerja dari
tenaga kesehatan dan
pemerintah saja. Masyarakat juga
harus mengambil bagian
di dalamnya. Masyarakat juga
harus bahu membahu
bersama para tenaga
kesehatan dan pemerintah
untuk bisa mengatasi
masalah kesehatan yang
belakangan ini mengancam
kehidupan manusia.
Dan
untuk mewujudkan suatu
kehidupan yang bebas
dari penyakit, maka telah
dicanangkan Visi Indonesia
Sehat 2010. Indonesia Sehat
2010 adalah gambaran
masyarakat Indonesia di
masa depan yang
penduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku
yang sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang
bermutu, adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan
yang setinggi - tingginya.
BAB II
ISI
A
. Konsep Sehat
Sehat menurut
UU Kesehatan No 23 Tahun
1992, adalah suatu keadaan
sejahtera dari badan, jiwa
dan social yang
memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara
social dan ekonomi. Pemerintah mencanangkan
Rencana Pembangunan di
Bidang Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010. Landasan pembangunan
ini adalah Paradigma
Sehat. Paradigma Sehat adalah
kebijakan pelayanan yang
mengutamakan upaya peningkatan
kesehatan ( promotif ) dan upaya
pencegahan penyakit ( preventif
), dengan sasaran utamanya
yakni kelompok masyarakat
sehat, tanpa mengesampingkan upaya
penyembuhan ( kuratif ) dan upaya pemulihan
( rehabilitatif ).
Hal
ini dilakukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang. Indonesia Sehat
2010 adalah suatu
keinginan dimana penduduk
hidup dalam lingkungan
dan perilaku hidup
sehat, memiliki kemampuan menjangkau
pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil
dan merata, dan memiliki
derajat kesehatan yang
setinggi - tingginya.
Indikator Indonesia
Sehat yakni lingkungan
sehat, perilaku sehat,
kemampuan menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, dan
derajat kesehatan yang
optimal. Ilmu kedokteran pencegahan
yakni ilmu dan
keterampilan untuk mencegah
penyakit, memperpanjang usia hidup, memelihara kesehatan
jasmani dan rohani, serta
meningkatkan efisiensi.
Ø Perilaku Hidup
Sehat
Perilaku hidup
sehat adalah tindakan
yang dilakukan oleh
orang perorangan, kelompok,
atau masyarakat sesuai
dengan norma - norma kesehatan, untuk memperoleh derajat
kesehatan yang optimal, menolong dirinya
sendiri, dan berperan serta
aktif dalam pembangunan
kesehatan. Tujuannya adalah menciptakan
budaya perilaku hidup
bersih atau sehat
untuk perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat umum.
Ada
lima bentuk perilaku
hidup bersih dan
sehat, yakni :
1) Kesehatan Ibu
dan Anak
a) Ibu hamil
Memeriksa kandungan
dan makan pil
tambahan.
b) Ibu yang
akan bersalin
Disediakan sarana
kesehatan dan tenaga
kesehatan yang baik.
c) Ibu yang
mempunyai bayi
Membawa bayi
ke posyandu untuk
memantau pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
2) Gizi dan
Makanan
1. Makanan yang
berwariasi dengan gizi
yang seimbang
2. Menggunakan garam
beryodium
3. Ibu hamil
agar menambah makanan
yang mengandung zat
besi
4. Makanan yang
bebas dari pencemaran
3) Gaya Hidup
1. Berolahraga secara
teratur
2. Menghindari rokok, minuman keras, dan
obat berbahaya
3. Menyadari bahaya
AIDS
4) Higiene dan
Sanitasi
1. Menggunakan jamban
2. Menggunakan air
bersih yang memenuhi
persyaratan
3. Mencuci tangan
dengan sabun dan
air besih
5) Peran serta
Masyarakat
1. Imunisasi lengkap
ibu hamil dan
anak balita
2. Memanfaatkan sarana
kesehatan
3. Menjadi peserta
dana sehat menuju
JPKM
4. Melakukan kesehatan
mandiri
Ø Blum,
H . L
Sehat dipengaruhi
oleh :
1. Lingkungan
2. Pelayanan Kesehatan ( sarana, tenaga kesehatan, dan pelayanan )
3. Perilaku
4. Genetika
Ø Lima Tingkat
Pencegahan Penyakit (
Leavell dan Clark )
1. Health Promotion
Usaha untuk
meningkatkan mutu kesehatan.
2. Specific Protection
Usaha untuk
memberikan perlindungan secara
khusus.
3. Early Diagnosis
and Prompttreatment
Usaha mengenal
penyakit sedini mungkin
serta memberikan pengobatan
yang tepat.
4. Disability of
Limitation
Usaha membatasi
cacat.
5. Rehabilitation
Usaha membalikkan
penderita pada keadaan
semula.
Ø Ruang Lingkup
Rumah Sehat
ü Penyediaan air
bersih
ü Pencahayaan
ü Ventilasi
ü Pengelolaan sampah
ü Pembuangan air
limbah
ü Pembuangan tinja
ü Pencegahan vector
B
. Promosi Kesehatan
Menurut Depkes, promosi Kesehatan
adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran diri, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai social
budaya setempat dan
didukung oleh kebijakkan
public yang berwawasan
kesehatan.
Upaya pemberdayaan
masyarakat di bidang
kesehatan, dapat dilakukan melalui :
·
Advokasi ( advocating )
Pendekatan kepada
para penentu kebijaksanaan
untuk membuat kebijaksanaan
yang berwawasan kesehatan.
·
Menjembatani (
mediating )
Menggalang kemitraan
dan membina suasana
yang kondusif demi
terwujudnya PHBS di
masyarakat.
·
Meningkatkan ( enabling
)
Pengetahuan masyarakat
dengan melukukan penyuluhan, pendidikan, pelatihan, dan memperkuat
SDM.
Ø Sasaran Promosi
Kesehatan
a. Sasaran Primer / Primary Target
Sasaran yang
mempunyai masalah,
diharapkan mau berperilaku
sesuai harapan untuk
memperoleh manfaat paling
besar dari perubahan
perilaku tersebut. Upaya PK
pada sasaran primer
sejalan dengan strategi
empowerment.
Contoh :
§ Bumil
/ Buteki, masalah KIA
§ Anak sekolah, masalah remaja
b. Sasaran Sekunder / Secondary Target
Individu atau
kelompok yang berpengaruh
atau disegani oleh
sasaran primer. Sasaran sekunder
mampu mendukung pesan - pesan
yang disampaikan kepada
sasaran primer. Upaya PK
sejalan dengan strategi
social support.
Contoh :
§ Toma,
Toga, Todat, perilaku sehat para
tokoh : acuan dan contoh
bagi masyarakat sekitar.
c. Sasaran Tertier / Tertiary Target
Para pengambil
keputusan, penyandang dana,
pihak yang berpengaruh
di berbagai tingkatan (pusat, provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa / kelurahan. Upaya
PK sejalan dengan
strategi advocacy.
Contoh :
§ Para decision / policy makers, kebijakan / keputusan yang
berwawasan kesehatan.
Ø Ruang Lingkup
Promosi Kesehatan
v Berdasarkan Aspek
Kesehatan
a. Aspek Promotif
-
Derajat kesehatan
bersifat dinamis, sehingga kita
perlu membina / meningkatkan kesehatan
terus menerus. Sasaran keluarga
orang sehat.
b. Aspek Preventif
dan Kuratif
Primary Prevention
-
Sasaran : Keluarga resti
seperti Bumil, Buteki, Perokok,
Obesitas, PSK.
-
Tujuan : Agar mereka
tidak jatuh sakit.
Secondary Prevention
-
Sasaran :
Penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetes, TBC, reumatik.
-
Tujuan : Mampu mencegah
agar tidak lebih
parah.
Tertiary Preveention
-
Sasaran :
Penderita yang baru
sembuh.
-
Tujuan : Tidak cacat / rehabilitasi cacat.
v Berdasarkan Tatanan
Pelaksanaan ( setting / tempat )
a. Tatanan keluarga ( Rumah Tangga )
Sasaran : Orang tua ( ayah / ibu )
b. Tatanan Sekolah ( Institusi pendidikan )
Sasaran : guru, lingkungan sekolah.
c. Tatanan tempat
kerja
Sasaran : Pemilik / pemimpin /
manajer, peduli terhadap kesehatan
pekerja, unit pemeliharaan kesehatan, produktivitas optimal.
d. Tatanan tempat
umum
Sasaran : Pengelola public
area, fasilitas keebersihan,
sanitasi, tempat sampah, himbauan kebersihan / kesehatan.
e. Tatanan fasilitas
pelayanan kesehatan
Sasaran : Pimpinan fasilitas, penanggung jawab
PK, perlu diadvokasi.
C
. Posyandu
Posyandu adalah
pos pelayanan terpadu. Posyandu letaknya
di kelurahan. Istri lurah, biasanya menjadi
ketua organisasi masyarakat ( wanita ), yang bernama
PKK ( pembinaan
kesejahteraan keluarga ).
Kegiatan posyandu dengan
system lima meja, diselenggarakan satu
kali sebulan dan
dikelola oleh lima
orang kader posyandu. Petugas lapangan
dari sector kependudukan / KB, pemerintah daerah, pertanian, kesehatan, dan lainnya, selalu mendampingi
pelaksanaan posyandu.
Kegiatan posyandu : pelayanan KB, imunisasi, penanggulangan diare, dan
perbaikan gizi.
Ø Perangkat Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu
Tenaga :
Kader posyandu
Dana : Iuran, hibah, usaha
Sarana :
Timbangan, KMS, alat tulis
Metoda :
Pendaftaran
Penimbangan
Pencatatan
Penyuluhan
Pelayanan
Sasaran :
Balita ( bayi dan anak
balita )
Pasangan usia subur
Ø Manajemen Pelaksanaan
Kegiatan Posyandu
ü Perencanaan
ü Pengorganisasian
ü Pelaksanaan
ü Pengontrolan
: Pengawasan, Pengendalian, dan
Penilaian
Ø Pelaksanaan Sistem
Lima Meja
ü Meja
1 :
Pendaftaran
ü Meja
2 :
Penimbangan balita / bumil / buteki
ü Meja
3 :
Pencatatan
ü Meja
4 :
Penyuluhan perorangan
ü Meja
5 :
Pelayanan
D
. Konsep Sakit
Sakit adalah
suatu keadaan tidak
nyaman pada tubuh
atau bagian tubuh
karena menderita sesuatu. Penyakit adalah
suatu manifestasi dari
timbulnya gangguan atau
kelainan pada diri
seseorang yang sehat. Defenisi dari
Gold Medical Dictionary, kegagalan dari
mekanisme adaptasi suatu
organism untuk bereaksi
secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan
sehingga timbullah gangguan
pada fungsi atau
struktur dari bagian, organ, atau system
tubuh.
Menurut Gordon
dan Le Richt
(1950), timbulnya penyakit dipengaruhi
oleh tiga factor utama
yaitu Pejamu ( host ), Bibit
Penyakit ( agent ), dan
Lingkungan ( environment ).
Ø Pejamu
( host ) sebagai penyebab
penyakit
ü Faktor keturunan
ü Mekanisme pertahanan
tubuh
ü Umur
ü Jenis kelamin
ü Ras
ü Status perkawinan
ü Macam pekerjaan
ü Kebiasaan
- kebiasaan hidup
Ø Bibit penyakit ( agent ) sebagai
penyebab penyakit
Dibedakan atas
dua macam, yakni :
o Biotis
o Abiotis
Penyakit yang
disebabkan kelompok biotis
disebut penyakit infeksi. Dibedakan lagi
menjadi dua macam, yakni :
-
Penyakit infeksi
yang bersifat menular ( communicable diseases )
-
Penyakit infeksi
yang tidak menular ( non
communicable diseases )
Sementara penyakit
oleh kelompok abiotis, disebut Non
infectious diseases. Contohnya :
diabetes mellitus, hipertensi,
coronary artery diseases, tumor dan
sebagainya.
Agent biotis
yakni : metazoan (arthropoda, helmintes ), protozoa, bacteria,
ricketsia, virus, jamur. Ada empat factor
utama dari agent
biotis yang mempengaruhi
timbulnya penyakit pada
host, :
ü Patogenicity,
kemampuan bibit penyakit
untuk menimbulkan reaksi
pada host sehingga
timbul penyakit ( diseases stimulus )
ü Virulensi,
ukuran keganasan atau
derajat kerusakan yang
ditimbulkan oleh bibit
penyakit
ü Antigenicity,
kemampuan bibit penyakit
merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh ( antigen ) pada
host
ü Infectivity,
kemampuan bibit penyakit
mengadakan invansi dan
menyesuaikan diri, bertempat tinggal
dan berkembang biak
dalam host
Ø Lingkungan sebagai
penyebab penyakit
Dibedakan atas :
-
Lingkungan fisik, lingkungan alamiah
yang terdapat di
sekitar manusia
-
Lingkungan biologic, yang terpenting
adalah vector penyakit
-
Lingkungan social
Peran lingkungan, reservoir bibit
penyakit, yakni tempat yang
sesuai untuk hidup
dan berkembang biaknya
bibit penyakit.
Penyakit Infeksi
Penyakit infeksi
yang menular merupakan
masalah kesehatan masyarakat. Peristiwa penularan
penyakit dipengaruhi oleh
tiga factor :
-
Cara keluarnya
bibit penyakit dari
tubuh penderita ( mode of
exit )
-
Cara berpindahnya bibit
penyakit ( mode of transmission )
-
Cara masuknya
bibit penyakit ke
dalam tubuh ( mode of
entry )
Cara berpindahnya
bibit penyakit dibedakan
atas dua, yakni : cara langsung ( direct ) dan
cara tidak langsung ( indirect ). Tergantung dari
media perantaranya, cara penularan
indirect dibedakan atas : udara
tercemar, makanan, air, binatang
berkaki beruas, dan benda - benda
tercemar. Sementara cara penularan
direct yang banyak
ditemukan adalah melalui
hubungan sex, melalui percikan
ludah, persentuhan tubuh yang
lama, dan melalui plasenta.
Prinsip pokok
pencegahan penyakit ada
dua macam, yakni :
ü Memutuskan rantai
penularan
ü Mengusahakan agar
host diuntungkan, lingkungan menguntungkan
host dan bibit
penyakit dirugikan
Penerapan Ilmu
Kedokteran Pencegahan dalam
pencegahan penyakit, ada dua
cara penerapan, yaitu terhadap :
ü Perorangan dan
atau keluarga ( personal goods ), tujuannya untuk
menyembuhkan dan memulihkan
kesehatan.
ü Masyarakat
( public goods ), tujuannya untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
E.
Gizi Masyarakat
Gizi
adalah suatu proses
organism menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara
normal melalui proses
digesti, absorbs, transportasi, penyimpanan, metabolism, dan pengeluaran
zat - zat yang tidak
dapat digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi - fungsi normal
dari organ - organ serta
menghasilkan energi.
Kekurangan gizi
mengakibatkan turunnya derajat
kesehatan dan mutu
kehidupan, seperti :
ü Terhambatnya pertumbuhan
fisik dan mental, khususnya pada
balita
ü Menurunnya tingkat
kecerdasan
ü Menurunnya prestasi
belajar
ü Menurunnya produktivitas
kerja
ü Menurunnya daya
tahan tubuh
ü Meningkatnya angka
kesakitan dan angka
kematian, khususnya pada balita
Masalah gizi
kurang dan gizi
buruk berhubungan erat
dengan ; ketersediaan pangan,
konsumsi pangan dan
dengan penyakit infeksi, khususnya penyakit
infeksi saluran pencernaan
dan saluran pernapasan. Masalah gizi
lebih berhubungan dengan
kemajuan teknologi,
peningkatan penghasilan, dan perubahan
pola hidup, khususnya di kota - kota besar.
Keadaan patologis
akibat kekurangan atau
kelebihan secara secara
relative atau absolute
dari zat gizi
disebut malnutrition. Ada empat
bentuk malnutrition, yakni :
ü Undernutrion,
pasokan mangan yang
kurang
ü Specific Deficiency, kekurangan zat - zat
tertentu
ü Overnutrition,
kelebihan nutrisi
ü Imbalance,
makanan yang diasup
itu tidak seimbang
Masalah gizi
utama di Indonesia, yakni :
v KKP
( Kurang Kalori Protein )
v Defisiensi Vitamin
A
v Anemia gizi
v Gangguan gizi
akibat kurang iodium ( GAKI )
Ø Program Perbaikan
Gizi
Kebijakan Program
Perbaikan Gizi, yakni :
ü Upaya perbaikan
gizi dilaksanakan melalui
Upaya kesehatan Puskesmas, Peran serta
masyarakat, dan Rujukan kesehatan
ü Upaya perbaikan
gizi melalui Puskesmas
ditekankan pada kegiatan ; pembinaan, pengembangan dan
pelayanan gizi masyarakat
ü Upaya perbaikan
gizi melalui Peran
serta masyarakat dilakukan
melalui Posyandu
ü Upaya Perbaikan
Gizi Keluarga diwujudkan
untuk meningkatkan status
gizi anak balita, ibu
hamil, dan ibu menyusui
Ø Kegiatan Upaya
Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )
ü Penimbangan balita
secara berkala
ü Pemberian makanan
tambahan
ü Pemberian paket
pertolongan gizi
ü Penyuluhan gizi
ü Rujukan penderita
gizi buruk
ü Pemanfaatan pekarangan
Ø Pencegahan dan
Penanggulangan
1. KKP
; dilaksanakan melalui kegiatan
UPGK khususnya untuk
memantau, meningkatkan dan memulihkan
status gizi
2. Defisiensi Vitamin
A ; dengan penggunaan sumber
pangan kaya vitamin
A dan pemberian
kapsul vitamin A
dosis tinggi ( 200.000 IU ),
setiap enam bulan
sekali di Posyandu
3. Anemia Gizi ; dengan
penggunaan pangan sumber
zat besi dan
pemberi tablet besi, khususnya pada
ibu hamil dan
ibu menyusui, sebanyak minimal
90 tablet
4. GAKI
; pada daerah non-endemik
dan endemic ringan
dilakukan dengan penyuluhan
dan pemberian garam
beriodium, sedangkan di daerah
endemic berat dengan
suntikan larutan iodium
dosis tinggi, setiap 5
tahun sekali pada
laki - laki usia 0 - 15
tahun dan wanita
usia 0 - 35 tahun, atau
kapsul iodium setiap
bulan, disamping penyuluhan dan
garam beriodium.
F
. Primary Health Care ( Pelayanan Kesehatan
Primer )
Pelayanan Kesehatan
Primer adalah Pelayanan
Kesehatan Dasar. Pelayanan Kesehatan
Dasar adalah pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan
harus dipenuhi agar
manusia tetap sehat. Apabila Pelayanan
Kesehatan Dasar ini
tidak terpenuhi, maka akan
mengakibatkan gangguan atau
penurunan dari tingkat
Derajat Kesehatan di
masyarakat. PHC merupakan semua
upaya Pemerintah, dari pusat
sampai ke bawah, untuk
mewujudkan Pelayanan Kesehatan
Dasar.
Dari Konferensi
Alma Ata disusun
delapan elemen PHC
yang merupakan Pelayanan
Kesehatan Dasar :
1. Penyuluhan
( Promosi Kesehatan )
2. Peningkatan Gizi
3. Air minum
yang sehat
4. Kesehatan ibu
dan anak, serta KB
5. Imunisasi
6. Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
7. Pengobatan
8. Pengadaan obat
essensial
Ada lima
prinsip dasar dalam
PHC :
1. Pelayanan kesehatan
yang merata
2. Keterlibatan masyarakat
melalui partisipasi aktif
3. Titik berat
pada preventif dan
promotif
4. Teknologi Tepat
Guna
5. Pendekatan mulit-sektoral
Di Indonesia, digunakan pendekatan
PKMD ( Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa ). PKMD adalah kegiatan – kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat
mulai dari kecamatan
ke bawah untuk
menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan, di
bawah bimbingan pejabat - pejabat dari
kecamatan secara lintas
sektoral.
BAB III
PENUTUP
Kesehatan itu
memegang peranan yang
penting dalam kehidupan
kita. Kesehatan turut menentukan
irama dan perjalanan
hidup seseorang. Kesehatan itu
merupakan hak setiap
manusia. Jadi, setiap
manusia mempunyai hak
untuk hidup sehat.
Sudah kita
ketahui bahwa masalah
kesehatan belakangan kian
merebak dimana - mana.
Belakangan ini timbul
berbagai macam penyakit
yang mengancam kehidupan
manusia. Dan untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut, pihak pemerintah
bersama para tenaga
kesehatan mulai memikirkan
jalan keluar yang
terbaik untuk bisa
keluar dari permasalahan
ini. Dan dicanangakan suatu
program kesehatan dengan
landasannya yakni paradigm
sehat.
Dan
untuk bisa mencapai
Indonesia sehat 2010, kita
tentu tidak hanya
berpangku tangan sambil menunggu
kinerja kerja dari
pemerintah dan tenaga
kesehatan. Kita masyarakat juga
harus turut ambil
bagian dalam pembangunan
kesehatan ini, demi tercapainya
Indoniesia Sehat 2010. Dengan
kerja sama yang
baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat
serta makin tingginya
tingkat kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan, maka kita
pasti bisa mewujudakan
Indonesia Sehat 2010.
Dengan kerja
sama yang baik, kita
dapat mewujudkan Indonesia
Sehat 2010, dimana penduduknya
hidup dalam lingkungan
dan perilaku yang
sehat, manpu menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil
dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang
setinggi - tingginya.