PARADIGMA SEHAT
BAB
I
PENDAHULUAN
            Kesehatan  merupakan 
hal  yang  sangat 
penting  dalam  kehidupan 
manusia. Kesehatan  itu  merupakan 
hak  asasi  setiap 
manusia. Kesehatan  itu  memegang 
peranan  yang  penting 
dalam  hidup  manusia. Dengan  memiliki 
jiwa  dan  raga 
yang  sehat, memungkinkan  manusia 
untuk  bisa  menjalankan 
aktivitas  hidupnya  dengan 
baik. Kesehatan  merupakan  hal 
yang  sangat  dibutuhkan 
oleh  manusia. “ Di  dalam 
tubuh  yang  sehat, terdapat  jiwa 
yang  sehat  pula “.
            Belakangan  ini, sering 
timbul  berbagai  macam 
masalah  kesehatan  yang 
mengancam  kehidupan  manusia. Banyak  muncul 
penyakit - penyakit  baru  dalam 
dunia  kedokteran, yang  belum 
bisa  disembuhkan  atau 
ditemukan  obatnya. Masalah  ini 
mengancam  kehidupan  manusia, yang 
bisa  membuat  manusia 
kehilangan  harapan  hidup.
            Dengan  adanya 
atau  dengan  muncul 
masalah  kesehatan  dalam 
masyarakat, seiring 
munculnya  berbagai  jenis 
penyakit  baru, membuat  manusia 
khususnya  para  tenaga 
kesehatan  dan  pemerintah 
untuk  memutar  otak 
guna  mencegah  berbagai 
masalah  kesehatan  yang 
muncul  belakangan  ini. Dan 
tentunya, kita  tidak  saja 
mengharapkan  kerja  dari 
tenaga  kesehatan  dan 
pemerintah  saja. Masyarakat  juga 
harus  mengambil  bagian 
di  dalamnya. Masyarakat  juga 
harus  bahu  membahu 
bersama  para  tenaga 
kesehatan  dan  pemerintah 
untuk  bisa  mengatasi 
masalah  kesehatan  yang 
belakangan  ini  mengancam 
kehidupan  manusia.
            Dan 
untuk  mewujudkan  suatu 
kehidupan  yang  bebas 
dari  penyakit, maka  telah 
dicanangkan  Visi  Indonesia 
Sehat  2010. Indonesia  Sehat 
2010  adalah  gambaran 
masyarakat  Indonesia  di 
masa  depan  yang 
penduduknya  hidup  dalam 
lingkungan  dan  perilaku 
yang  sehat, mampu  menjangkau 
pelayanan  kesehatan  yang 
bermutu, adil  dan  merata, serta 
memiliki  derajat  kesehatan 
yang  setinggi - tingginya.
BAB  II
ISI
A
. Konsep  Sehat
            Sehat  menurut 
UU  Kesehatan  No  23  Tahun 
1992, adalah  suatu  keadaan 
sejahtera  dari  badan, jiwa 
dan  social  yang 
memungkinkan  setiap  orang 
hidup  produktif  secara 
social  dan  ekonomi. Pemerintah  mencanangkan 
Rencana  Pembangunan  di 
Bidang  Kesehatan  Menuju 
Indonesia  Sehat  2010. Landasan  pembangunan 
ini  adalah  Paradigma 
Sehat. Paradigma  Sehat  adalah 
kebijakan  pelayanan  yang 
mengutamakan  upaya  peningkatan 
kesehatan ( promotif )  dan  upaya 
pencegahan  penyakit ( preventif
), dengan  sasaran  utamanya 
yakni  kelompok  masyarakat 
sehat, tanpa  mengesampingkan  upaya 
penyembuhan ( kuratif )  dan  upaya  pemulihan
( rehabilitatif ).
            Hal 
ini  dilakukan  untuk 
meningkatkan  kesadaran, kemauan  dan 
kemampuan  hidup  sehat 
bagi  setiap  orang. Indonesia  Sehat 
2010  adalah  suatu 
keinginan  dimana  penduduk 
hidup  dalam  lingkungan 
dan  perilaku  hidup 
sehat, memiliki  kemampuan  menjangkau 
pelayanan  kesehatan  yang 
bermutu  secara  adil 
dan  merata, dan  memiliki 
derajat  kesehatan  yang 
setinggi - tingginya.
            Indikator  Indonesia 
Sehat  yakni  lingkungan 
sehat, perilaku  sehat,
kemampuan  menjangkau  pelayanan 
kesehatan  yang  bermutu, dan 
derajat  kesehatan  yang 
optimal. Ilmu  kedokteran  pencegahan 
yakni  ilmu  dan 
keterampilan  untuk  mencegah 
penyakit, memperpanjang  usia  hidup, memelihara  kesehatan 
jasmani  dan  rohani, serta 
meningkatkan  efisiensi.
Ø  Perilaku  Hidup 
Sehat
Perilaku  hidup 
sehat  adalah  tindakan 
yang  dilakukan  oleh 
orang  perorangan, kelompok,
atau  masyarakat  sesuai 
dengan  norma - norma  kesehatan, untuk  memperoleh  derajat 
kesehatan  yang  optimal, menolong  dirinya 
sendiri, dan  berperan  serta 
aktif  dalam  pembangunan 
kesehatan. Tujuannya  adalah  menciptakan 
budaya  perilaku  hidup 
bersih  atau  sehat 
untuk  perorangan, keluarga,
kelompok, dan  masyarakat  umum.
Ada 
lima  bentuk  perilaku 
hidup  bersih  dan 
sehat, yakni :
1)      Kesehatan  Ibu 
dan  Anak
a)      Ibu  hamil
Memeriksa  kandungan 
dan  makan  pil 
tambahan.
b)      Ibu  yang 
akan  bersalin
Disediakan  sarana 
kesehatan  dan  tenaga 
kesehatan  yang  baik.
c)      Ibu  yang 
mempunyai  bayi
Membawa  bayi 
ke  posyandu  untuk 
memantau  pertumbuhan  dan 
perkembangan  bayi.
2)      Gizi  dan 
Makanan
1.      Makanan  yang 
berwariasi  dengan  gizi 
yang  seimbang
2.      Menggunakan  garam 
beryodium
3.      Ibu  hamil 
agar  menambah  makanan 
yang  mengandung  zat 
besi
4.      Makanan  yang 
bebas  dari  pencemaran
3)      Gaya  Hidup
1.      Berolahraga  secara 
teratur
2.      Menghindari  rokok, minuman  keras, dan 
obat  berbahaya
3.      Menyadari  bahaya 
AIDS
4)      Higiene  dan 
Sanitasi
1.      Menggunakan  jamban
2.      Menggunakan  air 
bersih  yang  memenuhi 
persyaratan
3.      Mencuci  tangan 
dengan  sabun  dan 
air  besih
5)      Peran  serta 
Masyarakat
1.      Imunisasi  lengkap 
ibu  hamil  dan 
anak  balita
2.      Memanfaatkan  sarana 
kesehatan
3.      Menjadi  peserta 
dana  sehat  menuju 
JPKM
4.      Melakukan  kesehatan 
mandiri
Ø  Blum,
H . L
Sehat  dipengaruhi 
oleh :
1.      Lingkungan
2.      Pelayanan  Kesehatan ( sarana, tenaga  kesehatan, dan  pelayanan )
3.      Perilaku
4.      Genetika
Ø  Lima  Tingkat 
Pencegahan  Penyakit (
Leavell  dan  Clark )
1.      Health  Promotion
Usaha  untuk 
meningkatkan  mutu  kesehatan.
2.      Specific  Protection
Usaha  untuk 
memberikan  perlindungan  secara 
khusus.
3.      Early  Diagnosis 
and  Prompttreatment
Usaha  mengenal 
penyakit  sedini  mungkin 
serta  memberikan  pengobatan 
yang  tepat.
4.      Disability  of 
Limitation
Usaha  membatasi 
cacat.
5.      Rehabilitation
Usaha  membalikkan 
penderita  pada  keadaan 
semula.
Ø  Ruang  Lingkup 
Rumah  Sehat
ü  Penyediaan  air 
bersih
ü  Pencahayaan
ü  Ventilasi
ü  Pengelolaan  sampah
ü  Pembuangan  air 
limbah
ü  Pembuangan  tinja
ü  Pencegahan  vector
B
. Promosi  Kesehatan
            Menurut  Depkes, promosi  Kesehatan 
adalah  upaya  untuk 
meningkatkan  kemampuan  masyarakat 
melalui  pembelajaran  diri, oleh, untuk, dan  bersama 
masyarakat, agar  mereka  dapat 
menolong  dirinya  sendiri, serta  mengembangkan 
kegiatan  yang  bersumber 
daya  masyarakat, sesuai  social 
budaya  setempat  dan 
didukung  oleh  kebijakkan 
public  yang  berwawasan 
kesehatan.
            Upaya  pemberdayaan 
masyarakat  di  bidang 
kesehatan, dapat  dilakukan  melalui :
·        
Advokasi ( advocating )
Pendekatan  kepada 
para  penentu  kebijaksanaan 
untuk  membuat  kebijaksanaan 
yang  berwawasan  kesehatan.
·        
Menjembatani (
mediating )
Menggalang  kemitraan 
dan  membina  suasana 
yang  kondusif  demi 
terwujudnya  PHBS  di 
masyarakat.
·        
Meningkatkan ( enabling
)
Pengetahuan  masyarakat 
dengan  melukukan  penyuluhan, pendidikan, pelatihan, dan  memperkuat 
SDM.
Ø  Sasaran  Promosi 
Kesehatan
a.       Sasaran  Primer / Primary  Target
Sasaran  yang 
mempunyai  masalah,
diharapkan  mau  berperilaku 
sesuai  harapan  untuk 
memperoleh  manfaat  paling 
besar  dari  perubahan 
perilaku  tersebut. Upaya  PK 
pada  sasaran  primer 
sejalan  dengan  strategi 
empowerment.
Contoh :
§  Bumil
/ Buteki, masalah  KIA
§  Anak  sekolah, masalah  remaja
b.      Sasaran  Sekunder / Secondary  Target
Individu  atau 
kelompok  yang  berpengaruh 
atau  disegani  oleh 
sasaran  primer. Sasaran  sekunder 
mampu  mendukung  pesan - pesan 
yang  disampaikan  kepada 
sasaran  primer. Upaya  PK 
sejalan  dengan  strategi 
social  support.
Contoh :
§  Toma,
Toga, Todat, perilaku  sehat  para 
tokoh : acuan  dan  contoh 
bagi  masyarakat  sekitar.
c.       Sasaran  Tertier / Tertiary  Target
Para  pengambil 
keputusan, penyandang  dana,
pihak  yang  berpengaruh 
di  berbagai  tingkatan (pusat, provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa / kelurahan. Upaya 
PK  sejalan  dengan 
strategi  advocacy.
Contoh :
§  Para  decision / policy  makers, kebijakan / keputusan  yang 
berwawasan  kesehatan.
Ø  Ruang  Lingkup 
Promosi  Kesehatan
v  Berdasarkan  Aspek 
Kesehatan
a.       Aspek  Promotif
-         
Derajat  kesehatan 
bersifat  dinamis, sehingga  kita 
perlu  membina / meningkatkan  kesehatan 
terus  menerus. Sasaran  keluarga 
orang  sehat.
b.      Aspek  Preventif 
dan  Kuratif
Primary  Prevention
-         
Sasaran : Keluarga  resti 
seperti  Bumil, Buteki, Perokok,
Obesitas, PSK.
-         
Tujuan : Agar  mereka 
tidak  jatuh  sakit.
Secondary  Prevention
-         
Sasaran :
Penderita  penyakit  kronis, misalnya  asma, diabetes, TBC, reumatik.
-         
Tujuan : Mampu  mencegah 
agar  tidak  lebih 
parah.
Tertiary  Preveention
-         
Sasaran :
Penderita  yang  baru 
sembuh.
-         
Tujuan : Tidak  cacat / rehabilitasi  cacat.
v  Berdasarkan  Tatanan 
Pelaksanaan ( setting / tempat )
a.       Tatanan  keluarga ( Rumah  Tangga )
Sasaran : Orang  tua ( ayah / ibu )
b.      Tatanan  Sekolah ( Institusi  pendidikan )
Sasaran : guru, lingkungan  sekolah.
c.       Tatanan  tempat 
kerja
Sasaran : Pemilik / pemimpin /
manajer, peduli  terhadap  kesehatan 
pekerja, unit  pemeliharaan  kesehatan, produktivitas  optimal.
d.      Tatanan  tempat 
umum
Sasaran : Pengelola  public 
area, fasilitas  keebersihan,
sanitasi, tempat  sampah, himbauan  kebersihan / kesehatan.
e.       Tatanan  fasilitas 
pelayanan  kesehatan
Sasaran : Pimpinan  fasilitas, penanggung  jawab 
PK, perlu  diadvokasi.
C
. Posyandu
            Posyandu  adalah 
pos  pelayanan  terpadu. Posyandu  letaknya 
di  kelurahan. Istri  lurah, biasanya  menjadi 
ketua  organisasi  masyarakat ( wanita ), yang  bernama 
PKK ( pembinaan 
kesejahteraan  keluarga ).
Kegiatan  posyandu  dengan 
system  lima  meja, diselenggarakan  satu 
kali  sebulan  dan 
dikelola  oleh  lima 
orang  kader  posyandu. Petugas  lapangan 
dari  sector  kependudukan / KB, pemerintah  daerah, pertanian, kesehatan, dan  lainnya, selalu  mendampingi 
pelaksanaan  posyandu.
Kegiatan  posyandu : pelayanan  KB, imunisasi, penanggulangan  diare, dan 
perbaikan  gizi.
Ø  Perangkat  Pelaksanaan 
Kegiatan  Posyandu
Tenaga             : 
Kader  posyandu
Dana                :  Iuran, hibah, usaha
Sarana             : 
Timbangan, KMS, alat  tulis
Metoda            : 
Pendaftaran
                           Penimbangan
                           Pencatatan
                           Penyuluhan
                           Pelayanan
Sasaran            : 
Balita ( bayi  dan  anak 
balita )
                          
Pasangan  usia  subur
Ø  Manajemen  Pelaksanaan 
Kegiatan  Posyandu
ü  Perencanaan
ü  Pengorganisasian
ü  Pelaksanaan
ü  Pengontrolan
: Pengawasan, Pengendalian, dan 
Penilaian
Ø  Pelaksanaan  Sistem 
Lima  Meja
ü  Meja
1  : 
Pendaftaran
ü  Meja
2  : 
Penimbangan  balita / bumil / buteki
ü  Meja
3  : 
Pencatatan
ü  Meja
4  : 
Penyuluhan  perorangan
ü  Meja
5  : 
Pelayanan
D
. Konsep  Sakit
            Sakit  adalah 
suatu  keadaan  tidak 
nyaman  pada  tubuh 
atau  bagian  tubuh 
karena  menderita  sesuatu. Penyakit  adalah 
suatu  manifestasi  dari 
timbulnya  gangguan  atau 
kelainan  pada  diri 
seseorang  yang  sehat. Defenisi  dari 
Gold  Medical  Dictionary, kegagalan  dari 
mekanisme  adaptasi  suatu 
organism  untuk  bereaksi 
secara  tepat  terhadap 
rangsangan  atau  tekanan 
sehingga  timbullah  gangguan 
pada  fungsi  atau 
struktur  dari  bagian, organ, atau  system 
tubuh.
            Menurut  Gordon 
dan  Le  Richt 
(1950), timbulnya  penyakit  dipengaruhi 
oleh tiga  factor  utama 
yaitu Pejamu ( host ), Bibit 
Penyakit ( agent ), dan 
Lingkungan ( environment ).
Ø  Pejamu
( host )  sebagai  penyebab 
penyakit
ü  Faktor  keturunan
ü  Mekanisme  pertahanan 
tubuh
ü  Umur
ü  Jenis  kelamin
ü  Ras
ü  Status  perkawinan
ü  Macam  pekerjaan
ü  Kebiasaan
- kebiasaan  hidup
Ø  Bibit  penyakit ( agent )  sebagai 
penyebab  penyakit
Dibedakan  atas 
dua  macam, yakni :
o   Biotis
o   Abiotis
Penyakit  yang 
disebabkan  kelompok  biotis 
disebut  penyakit  infeksi. Dibedakan  lagi 
menjadi  dua  macam, yakni :
-         
Penyakit  infeksi 
yang  bersifat  menular ( communicable  diseases )
-         
Penyakit  infeksi 
yang  tidak  menular ( non 
communicable  diseases )
Sementara  penyakit 
oleh  kelompok  abiotis, disebut  Non 
infectious  diseases. Contohnya :
diabetes  mellitus, hipertensi,
coronary  artery  diseases, tumor  dan 
sebagainya.
Agent  biotis 
yakni : metazoan (arthropoda, helmintes ), protozoa, bacteria,
ricketsia, virus, jamur. Ada  empat  factor 
utama  dari  agent 
biotis  yang  mempengaruhi 
timbulnya  penyakit  pada 
host, :
ü  Patogenicity,
kemampuan  bibit  penyakit 
untuk  menimbulkan  reaksi 
pada  host  sehingga 
timbul  penyakit ( diseases  stimulus )
ü  Virulensi,
ukuran  keganasan  atau 
derajat  kerusakan  yang 
ditimbulkan  oleh  bibit 
penyakit
ü  Antigenicity,
kemampuan  bibit  penyakit 
merangsang  timbulnya  mekanisme 
pertahanan  tubuh ( antigen )  pada 
host
ü  Infectivity,
kemampuan  bibit  penyakit 
mengadakan  invansi  dan 
menyesuaikan  diri, bertempat  tinggal 
dan  berkembang  biak 
dalam  host
Ø  Lingkungan  sebagai 
penyebab  penyakit
Dibedakan  atas :
-         
Lingkungan  fisik, lingkungan  alamiah 
yang  terdapat  di 
sekitar  manusia
-         
Lingkungan  biologic, yang  terpenting 
adalah  vector  penyakit
-         
Lingkungan  social
Peran  lingkungan, reservoir  bibit 
penyakit, yakni  tempat  yang 
sesuai  untuk  hidup 
dan  berkembang  biaknya 
bibit  penyakit.
Penyakit  Infeksi
            Penyakit  infeksi 
yang  menular  merupakan 
masalah  kesehatan  masyarakat. Peristiwa  penularan 
penyakit  dipengaruhi  oleh 
tiga  factor :
-         
Cara  keluarnya 
bibit  penyakit  dari 
tubuh  penderita ( mode  of 
exit )
-         
Cara  berpindahnya  bibit 
penyakit ( mode  of  transmission )
-         
Cara  masuknya 
bibit  penyakit  ke 
dalam  tubuh ( mode  of 
entry )
Cara  berpindahnya 
bibit  penyakit  dibedakan 
atas  dua, yakni : cara  langsung ( direct )  dan 
cara  tidak  langsung ( indirect ). Tergantung  dari 
media  perantaranya, cara  penularan 
indirect  dibedakan  atas : udara 
tercemar, makanan, air, binatang 
berkaki  beruas, dan  benda - benda 
tercemar. Sementara  cara  penularan 
direct  yang  banyak 
ditemukan  adalah  melalui 
hubungan  sex, melalui  percikan 
ludah, persentuhan  tubuh  yang 
lama, dan  melalui  plasenta.
            Prinsip  pokok 
pencegahan  penyakit  ada 
dua  macam, yakni :
ü  Memutuskan  rantai 
penularan
ü  Mengusahakan  agar 
host  diuntungkan, lingkungan  menguntungkan 
host  dan  bibit 
penyakit  dirugikan
Penerapan  Ilmu 
Kedokteran  Pencegahan  dalam 
pencegahan  penyakit, ada  dua 
cara  penerapan, yaitu  terhadap :
ü  Perorangan  dan 
atau  keluarga ( personal  goods ), tujuannya  untuk 
menyembuhkan  dan  memulihkan 
kesehatan.
ü  Masyarakat
( public  goods ), tujuannya  untuk 
meningkatkan  derajat  kesehatan 
masyarakat.
E.
Gizi  Masyarakat
            Gizi 
adalah  suatu  proses 
organism  menggunakan  makanan 
yang  dikonsumsi  secara 
normal  melalui  proses 
digesti, absorbs, transportasi, penyimpanan, metabolism, dan  pengeluaran 
zat - zat  yang  tidak 
dapat  digunakan, untuk  mempertahankan  kehidupan, pertumbuhan, dan  fungsi - fungsi  normal 
dari  organ - organ  serta 
menghasilkan  energi.
Kekurangan  gizi 
mengakibatkan  turunnya  derajat 
kesehatan  dan  mutu 
kehidupan, seperti :
ü  Terhambatnya  pertumbuhan 
fisik  dan  mental, khususnya  pada 
balita
ü  Menurunnya  tingkat 
kecerdasan
ü  Menurunnya  prestasi 
belajar
ü  Menurunnya  produktivitas 
kerja
ü  Menurunnya  daya 
tahan  tubuh
ü  Meningkatnya  angka 
kesakitan  dan  angka 
kematian, khususnya  pada  balita
Masalah  gizi 
kurang  dan  gizi 
buruk  berhubungan  erat 
dengan ; ketersediaan  pangan,
konsumsi  pangan  dan 
dengan  penyakit  infeksi, khususnya  penyakit 
infeksi  saluran  pencernaan 
dan  saluran  pernapasan. Masalah  gizi 
lebih  berhubungan  dengan 
kemajuan  teknologi,
peningkatan  penghasilan, dan  perubahan 
pola  hidup, khususnya  di kota - kota  besar.
Keadaan  patologis 
akibat  kekurangan  atau 
kelebihan  secara  secara 
relative  atau  absolute 
dari  zat  gizi 
disebut  malnutrition. Ada  empat 
bentuk  malnutrition, yakni :
ü  Undernutrion,
pasokan  mangan  yang 
kurang
ü  Specific  Deficiency, kekurangan  zat - zat 
tertentu
ü  Overnutrition,
kelebihan  nutrisi
ü  Imbalance,
makanan  yang  diasup 
itu  tidak  seimbang
Masalah  gizi 
utama  di  Indonesia, yakni :
v  KKP
( Kurang  Kalori  Protein )
v  Defisiensi  Vitamin 
A
v  Anemia  gizi
v  Gangguan  gizi 
akibat  kurang  iodium ( GAKI )
Ø  Program  Perbaikan 
Gizi
Kebijakan  Program 
Perbaikan  Gizi, yakni :
ü  Upaya  perbaikan 
gizi  dilaksanakan  melalui 
Upaya  kesehatan  Puskesmas, Peran  serta 
masyarakat, dan  Rujukan  kesehatan
ü  Upaya  perbaikan 
gizi  melalui  Puskesmas 
ditekankan  pada  kegiatan ; pembinaan, pengembangan  dan 
pelayanan  gizi  masyarakat
ü  Upaya  perbaikan 
gizi  melalui  Peran 
serta  masyarakat  dilakukan 
melalui  Posyandu
ü  Upaya  Perbaikan 
Gizi  Keluarga  diwujudkan 
untuk  meningkatkan  status 
gizi  anak  balita, ibu 
hamil, dan  ibu  menyusui
Ø  Kegiatan  Upaya 
Perbaikan  Gizi  Keluarga ( UPGK )
ü  Penimbangan  balita 
secara  berkala
ü  Pemberian  makanan 
tambahan
ü  Pemberian  paket 
pertolongan  gizi
ü  Penyuluhan  gizi
ü  Rujukan  penderita 
gizi  buruk
ü  Pemanfaatan  pekarangan
Ø  Pencegahan  dan 
Penanggulangan
1.      KKP
; dilaksanakan  melalui  kegiatan 
UPGK  khususnya  untuk 
memantau, meningkatkan  dan  memulihkan 
status  gizi
2.      Defisiensi  Vitamin 
A ; dengan  penggunaan  sumber 
pangan  kaya  vitamin 
A  dan  pemberian 
kapsul  vitamin  A 
dosis  tinggi ( 200.000 IU ),
setiap  enam  bulan 
sekali  di  Posyandu
3.      Anemia  Gizi ; dengan 
penggunaan  pangan  sumber 
zat  besi  dan 
pemberi  tablet  besi, khususnya  pada 
ibu  hamil  dan 
ibu  menyusui, sebanyak  minimal 
90  tablet
4.      GAKI
; pada  daerah  non-endemik 
dan  endemic  ringan 
dilakukan  dengan  penyuluhan 
dan  pemberian  garam 
beriodium, sedangkan  di  daerah 
endemic  berat  dengan 
suntikan  larutan  iodium 
dosis  tinggi, setiap  5 
tahun  sekali  pada 
laki - laki  usia  0 - 15 
tahun  dan  wanita 
usia  0 - 35  tahun, atau 
kapsul  iodium  setiap 
bulan, disamping  penyuluhan  dan 
garam  beriodium.
F
. Primary  Health  Care ( Pelayanan  Kesehatan 
Primer )
            Pelayanan  Kesehatan 
Primer  adalah  Pelayanan 
Kesehatan  Dasar. Pelayanan  Kesehatan 
Dasar  adalah  pelayanan  kesehatan 
yang  dibutuhkan  dan 
harus  dipenuhi  agar 
manusia  tetap  sehat. Apabila  Pelayanan 
Kesehatan  Dasar  ini 
tidak  terpenuhi, maka  akan 
mengakibatkan  gangguan  atau 
penurunan  dari  tingkat 
Derajat  Kesehatan  di 
masyarakat. PHC  merupakan  semua 
upaya  Pemerintah, dari  pusat 
sampai  ke  bawah, untuk 
mewujudkan  Pelayanan  Kesehatan 
Dasar.
Dari  Konferensi 
Alma  Ata  disusun 
delapan  elemen  PHC 
yang  merupakan  Pelayanan 
Kesehatan  Dasar :
1.      Penyuluhan
( Promosi  Kesehatan )
2.      Peningkatan  Gizi
3.      Air  minum 
yang  sehat
4.      Kesehatan  ibu 
dan  anak, serta  KB
5.      Imunisasi
6.      Pencegahan  dan 
Pengendalian  Penyakit
7.      Pengobatan
8.      Pengadaan  obat 
essensial
Ada  lima 
prinsip  dasar  dalam 
PHC :
1.      Pelayanan  kesehatan 
yang  merata
2.      Keterlibatan  masyarakat 
melalui  partisipasi  aktif
3.      Titik  berat 
pada  preventif  dan 
promotif
4.      Teknologi  Tepat 
Guna
5.      Pendekatan  mulit-sektoral
Di  Indonesia, digunakan  pendekatan 
PKMD ( Pembangunan  Kesehatan  Masyarakat 
Desa ). PKMD  adalah  kegiatan – kegiatan  yang 
dilakukan  oleh  masyarakat 
mulai  dari  kecamatan 
ke  bawah  untuk 
menolong  dirinya  sendiri 
di  bidang  kesehatan, di 
bawah  bimbingan  pejabat - pejabat  dari 
kecamatan  secara  lintas 
sektoral.
BAB  III
PENUTUP
            Kesehatan  itu 
memegang  peranan  yang 
penting  dalam  kehidupan 
kita. Kesehatan  turut  menentukan 
irama  dan  perjalanan 
hidup  seseorang. Kesehatan  itu 
merupakan  hak  setiap 
manusia. Jadi, setiap 
manusia  mempunyai  hak 
untuk  hidup  sehat.
            Sudah  kita 
ketahui  bahwa  masalah 
kesehatan  belakangan  kian 
merebak  dimana - mana.
Belakangan  ini  timbul 
berbagai  macam  penyakit 
yang  mengancam  kehidupan 
manusia. Dan  untuk  mengatasi 
masalah  kesehatan  tersebut, pihak  pemerintah 
bersama  para  tenaga 
kesehatan  mulai  memikirkan 
jalan  keluar  yang 
terbaik  untuk  bisa 
keluar  dari  permasalahan 
ini. Dan  dicanangakan  suatu 
program  kesehatan  dengan 
landasannya  yakni  paradigm 
sehat.
            Dan 
untuk  bisa  mencapai 
Indonesia  sehat  2010, kita 
tentu  tidak  hanya 
berpangku tangan  sambil  menunggu 
kinerja  kerja  dari 
pemerintah  dan  tenaga 
kesehatan. Kita  masyarakat  juga 
harus  turut  ambil 
bagian  dalam  pembangunan 
kesehatan  ini, demi  tercapainya 
Indoniesia  Sehat  2010. Dengan 
kerja  sama  yang 
baik  antara  pemerintah, tenaga  kesehatan, dan  masyarakat 
serta  makin  tingginya 
tingkat  kesadaran  masyarakat 
akan  pentingnya  kesehatan, maka  kita 
pasti  bisa  mewujudakan 
Indonesia  Sehat  2010.
Dengan  kerja 
sama  yang  baik, kita 
dapat  mewujudkan  Indonesia 
Sehat  2010, dimana  penduduknya 
hidup  dalam  lingkungan 
dan  perilaku  yang 
sehat, manpu  menjangkau  pelayanan 
kesehatan  yang  bermutu, adil 
dan  merata, serta  memiliki 
derajat  kesehatan  yang 
setinggi - tingginya.
 

