PENYAKIT HEPATITIS A
ETIOLOGI ATAU PENYEBAB
Virus
hepatitis A virus RNA yang termasuk dalam golongan picornaviridae, tetapi
dengan penentuan nukleotida serta susunan asam aminonya, maka virus tersebut
dimasukan ke dalam genus baru yaitu heparna virus (Hep-A-RNA virus), virus ini
bersifat sitopatik, bereplikasi dalam sitoplasma sel hati, terdiri 30% RNA dan
70% protein.
EPIDEMOLOGI ATAU PENYEBARAN
Hepatitis virus A dapat terjadi di seluruh
dunia dengan masa inkubasi sekitar 3-5 minggu atau rata-rata 15-50 hari.
Hepatitis virus A tersebar secara fecal oral, rute terbanyak dari orang ke
orang. Infeksi ini mudah terjadi di dalam lingkungan dengan hygiene dan
sanitasi yang buruk dengan penduduk yang sangat padat. Penyakt ini sering
terjadi akibat adanya kontaminasi air dan makanan. Infeksi hepatitis A sebagian
besar asimptomatik. Menjadi + 5% yang dapat dikenali secara klinis.
PATOLOGI HEPATITIS A
VHA masuk ke dalam hati dan menyebabkan
nekrosis. Terjadi reaksi inflamasi pada sel mononuclear yang difus
akibat expansi virus pada saluran portal. Proliferasi dari saluran empedu juga
sering terjadi, tapi tidak terjadi kerusakan saluran empedu. Sel-sel Kupfer
mengalami hiperplasia yang difus sepanjang sinusoid dengan infiltrasi lekosit
polimorphonuklear dan eosinofil. Tiga bulan setelah
onset hepatitis akut oleh karena VHA, kondisi hati dapat normal kembali. Organ
lain yang dapat dipengaruhi infeksi VHA
ialah pembuluh limfe regional dimana
terjadi pembesaran. Hipoplastik sumsum tulang yang sedang. Kejadian anemia
aplastik juga pernah dilaporkan. Perubahan struktur dari vili-vili usus halus,
dan pada saluran gastrointestinal juga bisa terjadi ulcus terutama pada kasus
yang parah. Pancreatitis akut dan myocarditis walaupun jarang terjadi tapi
pernah dilaporkan. Kelainan pada ginjal, sendi dan kulit dapat terjadi sebagai
reaksi dari kompleks imun.
PERJALANAN PENYAKIT HEPATITIS A
Virus Hepatitis A yang tahan asam
dapat melalui lambung lalu sampai di usus halus, bereplikasi, dan sesampai
dihati bereplikasi kembali dalam sitoplasma. Selanjutnya protein virus memasuki
vesikel hati, dan melalui kanalikuli biliaris dikeluarkan ke usus bersama empedu.
Virus hepatitis A ini bersifat
sitopatik, sehingga berperan dalam proses terjadinya penyakit. Pada percobaan
invitro, virus bersifat non sitolitik pada kultur sel dan replikasi virus pada
manusia telah terjadi sebelum kerusakan sel hati, sehingga limfosit T sitolitik
diduga penting pula peranannya dalam penghancuran sel hati yang sakit.
GEJALA KLINIS HEPATITIS A
Gambaran klinis infeksi akut HVA
dapat sangat beragam berupa bentuk yang asimptomatik / simptomatik yang mungkin
anikterik dengan ikterik dan biasanya pada anak lebih ringan serta singkat
dibanding dewasa. Bentuk yang anikterik biasanya gejalanya lebih ringan dan
tidak berlangsung lama bila dibandingkan dengan yang ikterik. Manifestasi
kliniknya mungkin hanya demam ringan yang tidak dapat diterangkan penyebabnya,
gejala saluran pernafasan, saluran cerna, bentuk yang ikterik dapat menjadi
fulminan yang dapat berakibat fatal dalam beberapa hari.
Perjalanan Penyakit Hepatitis A Yang Simptomatik
Dibagi menjadi 4 stadium yaitu masa
inkubasi, pra ikterik, ikterik, dan masa penyembuhan
- Masa Inkubasi
- Terdapat peningkatan nilai aminotransferase berlangsung 18-50 hari dengan rata-rata 28 hari
- Masa pra ikterik
- Berlangsung lebih dari satu minggu dengan gejala-gejala lesu, lelah, anoreksia, nausea, muntah, rasa tidak nyaman sebelah kanan atas abdomen, demam (>39 0C), merasa dingin, sakit kepala. Gejala seperti flu, sakit tenggorok dan batuk juga bisa terjadi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali ringan dan nyeri tekan, splenomegali ditemukan pada 5-20% penderita.
- Masa ikterik
- Dimulai dengan warna urin menjadi lebih gelap seperti teh tua dan setelah itu timbul Ikterus, warna tinja mungkin terlihat lebih pucat. Hal inilah yang membuat pasien datang ke dokter.
- Masa Penyembuhan
- Ikterus akan menghilang secara bertahap dalam 2 minggu.
Infeksi yang asimptomatik dapat dibagi menjadi sub klinik atau tidak
nyata (inapparent). Infeksi sub klinik ditandai dengan adanya kelainan fungsi
hati yaitu peningkatan aminotransferase serum, sementara infeksi tak nyata
hanya dapat diketahui dari pemeriksaan serologik. Infeksi HVA pada anak yang
berusia 1-2 tahun 85% asimptomatik, anak usia 3-4 tahun 50% simptomatik
sedangkan anak > 5 tahun 20% asimptomatik dewasa 3-25 tahun asimptomatik.
Sebagian besar yang simptomatik adalah bentuk yang ikterik 40-70%.
.
|
Peristiwa
Imunologik dan biologik yang berhubungan dengan hepatitis virus tipe A (Dari
Hollinger FB, Dienstagnual of Clinical Mierobiology, 3rd ed, American Soelety
for Microbiology, 1980)
Variasi Bentuk Klinik Virus HEPATITIS A
I. Hepatitis Fulminan
Hepatitis fulminan terjadi apabila ada gejala ensefalopati hepatik
dan memanjangnya masa protombin yang terjadi dalam masa 8 minggu perjalanan
penyakit. Angka kejadiannya pada anak hanya + 0,1 % dan pada penderita penyakit
hati kronik termasuk infrksi hepatitis virus B dan C kronik karena terjadi
super infeksi hepatitis virus A.
Pada keadaan ini, jaringan hati
memperlihatkan nekrosis yang masif dan reaksi inflamasi yang difus. Dapat
terjadi odema serebral yanga dapat berakibat fatal. Gejala klinik lain adalah
perdarahan gastrointestinal akibat koagulopati, sepsis dan hipoglikemi berat.
Angka kematian dapat lebih dari 75 % dan angka ini lebih tinggi lagi
(80%) bila bentuk fuilminan ini terjadi pada penderita penyakit hati kronik.
II. Hepatitis Kolestatik/Prolonged
cholestasis
Jarang terjadi pada anak, lebih sering terjadi pada dewasa. Terdapat
masa ikterik yang berkepanjangan dengan kadar bilirubin > 10 mg/dl, disertai
gejala pruritus hebat, demam, diare, dan penurunan berat badan. Masa kolestasis
ini dapat berlangsung sampai 12-18 minggu, tapi dapat sembuh sempurna.
III. Hepatitis Relaps
Keadaan
ini biasanya terjadi pada penderita yang cukup berat serta memerlukan perawatan
di rumah sakit. Dalam perjalanannya dapat terjadi beberapa kali relaps dan
dapat berlangsung sampai beberpa bulan. Angka kejadian hepatitis relaps ini
antara 3,8-20 %. Gejala hepatitis yang timbul kembali disertai dengan
peningkatan nilai aminotransferase serum, dengan nilai yang biasanya lebih
rendah dari nilai puncak pertama, dan timbul sesudah 2-8 minggu setelah
perbaikan secara klinis. Nilai transaminase serum sebelumnya tidak pernah
menjadi normal. Kadar bilirubin dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai
puncak semula. IgM timbul kembali sesudah menghilang sebelumnya. Poliartritis migrans yang disertai vaskulitis
dan krioglobulinemia dapat menyertai hepatitis relaps ini Walaupun hepatitis
relaps ini dapat berlangsung sampai beberapa bulan tetapi semua sembuh
sempurna.
IV. Hepatitis autoimun kronik aktif tipe -1
Hepatitis virus A sebagai trigger pada individu dengan genetik tertentu.
Keadaan ini berhubungan dengan defek pada T-cell
supressor inducer.
Perjalanan klinis dan
kelainan biokimia HVA relaps.
|
DIAGNOSIS HEPATITIS A
Dilakukan pemeriksaan IgM
anti HVA. IgM anti HAV terdapat di dalam serum pada waktu timbul gejala dan
dapat diukur dengan cara enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) atau
radioimuno assay (RIA). Selama
3-12 bulan titernya tinggi dan positif pada penderita hepatitis virus akut.
Pada penderita yang pernah mengalami infeksi dan sekarang sudah kebal maka
ditemukan IgG anti HAV tanpa IgM anti HAV.
Laboratorium
Pemeriksaan daerah yang digunakan secara luas untuk mengkonfirmasi
diagnosis HVA dapat dibagi menjadi 2 jenis :
- Tes awal untuk mengkonfirmasi bahwa gejala klinis yang terjadi adalah akibat inflamasi sel hati yaitu dengan pemeriksaan fungsi hati.
- Tes berikutnya untuk mencari penyebab inflamasi yaitu mendeteksi komponen atau partikel virus hepatitis A atau antibodi spesifik.
Pada
pemeriksaan bilirubin direk, bilirubin total, alanin aminotransferase
(ALT/SGPT), aspartat aminotransferase (AST/SGOT), alkali fosfatase, gamma
glutamil transpeptidase menunjukan peningkatan. Nilai aminotransferase berkisar
antara 50-2000 iu/ml dan pada beberapa kasus dapat > 20000 iu/ml, namun
kenaikan nilai ini tidak berkorelasi dengan prognosisnya. Alkali fosfatase agak
meningkat. Nilainya akan sangat meningkat pada tipe kolestasis atau penyebab
ikterus lain.
Pada pemeriksaan waktu protombin
umumnya tetap normal tetapi pada hepatitis fulminan nilainya memanjang.
Pada pemeriksaan albumin dan
globulin serum biasanya normal pada permulaan penyakit. Selama perjalanan
penyakit albumin serum bisa turun sedikit dan globulin serum bisa naik sedikit
terutama bila penyakitnya menjadi berat dan lama.
Glukose serum penderita hepatitis tanpa komplikasi
biasanya normal. Pada hepatis fulminan glukosa serum akan turun.
Nilai alfa fetoprotein
pada penderita hepatitis virus akut akan naik sedikit sekali.
KOMPLIKASI HEPATITIS A
Pada umumnya hampir semua
anak yang terkena virus hepatitis A sembuh sempurna.Hepatitis Fulminan terjadi
jika terdapat peningkatan bilirubin serum yang progresif (> 400 mmol/L) yang
diikuti oleh nilai aminotransferase yang normal atau rendah. Fungsi hepar
menurun, terjadi masa protrombin time yang memanjang. Serum albumin menurun, amonia meningkat terjadi penurunan
kesadaran dari stupor sampai koma. Progresivitas terjadi dalam 1 minggu.
PENGOBATAN HEPATITIS A
Pada dasarnya
penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A sama dengan hepatitis lainnya yaitu
bersifat suportif, tidak ada yang spesifik.
- Tirah Baring
- Terutama pada fase awal dari penyakitnya
- Diet
- Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak untuk pasien yang dengan anorexia dan nause.
- Simptomatik
- pemberian obat-obatan terutama untuk mengurangi keluhan, misalnya tablet antipiretik parasetamol untk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi
- Food suplement
- Perawatan di rumah sakit
- Terutama pada pasien dengan sakit berat, muntah yang terus menerus sehingga memerlukan pemberian cairan parenteral.
Prognosis
Sembilan puluh lima persen anak yang
menderita virus hepatitis A sembuh tanpa sequele, sedangkan pada hepatitis yang
fulminant pasien meninggal dalam 5 hari atau mungkin dapat bertahan dalam 1-2
bulan. Prognosis yang buruk
juga terjadi pada koma hepatik dengan ikterik yang berat dan asites.