DERMATO-TERAPI
Dermato-terapi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengobatan
penyakit kulit. Penyakit kulit dapat diobati dengan bermacam-macam cara:
topikal, sistemik, atau intralesi. Bila cara-cara tersebut belum memadai, dapat
digunakan cara-cara lain, seperti radioterapi, sinar UV, pengobatan laser,
krioterapi, bedah listrik, atau bedah skalpel.
Yang menarik perhatian ialah kemajuan dalam bidang pengobatan topikal
yang berupa perubahan dari cara pengobatan nonspesifik dan empirik menjadi
pengobatan spesifik dengan dasar yang rasional.
Kegunaan dan khasiat pengobatan topikal didapat dari pengaruh fisik dan
kimiawi obat-obat yang diaplikasi di atas kulit yang sakit. Pengaruh fisik
antara lain ialah mengeringkan, membasahi (hidrasi), melembutkan, lubrikasi,
mendinginkan, memanaskan, dan melindungi (proteksi) dari pengaruh buruk dari
luar. Senua hal itu bermaksud untuk mengadakan homeostasis, yaitu mengembalikan
kulit yang sakit dan jaringan di sekitarnya ke keadaan fisiologik stabil
secepat-cepatnya. Selain itu juga untuk menghilangkan gejala-gejala yang
mengganggu, misalnya rasa gatal dan panas.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini telah dikembangkan
preparat-preparat topikal yang mempunyai khasiat kimiawi yang spesifik terhadap
organisme di kulit atau terhadap kulit itu sendiri. Secara ideal maka pemberian
obat topikal harus berkhasiat fisis maupun kimiawi. Kalau obat topikal
digunakan secara rasiona, maka hasilnya akan optimal, sebaliknya bila digunakan
secara salah obat topikal menjadi tidak efektif dan dapat menyebabkan penyakit
iatrogenik.
Prinsip obat topikal secara umum terdiri atas 2 bagian, yaitu bahan dasar
(vehikulum) dan bahan aktif.
- Bahan Dasar (Vehikulum)
Memilih bahan dasar (vehikulum) obat topikal merupakan langkah awal dan
terpenting yang harus diambil pada pengobatan penyakit kulit. Pada umumnya
sebagai pegangan ialah pada keadaan dermatosis yang membasah dipakai bahan
dasar yang cair/basah, misalnya kompres; dan pada keadaan kering dipakai bahan
dasar padat/kering, misalnya salep.
Secara sederhana bahan dasar dibagi menjadi cairan, bedak, dan salep. Di
samping itu ada 2 campuran atau lebih bahan dasar, yaitu:
-
Bedak kocok (lotion),
yaitu campuran cairan dan bedak
-
Krim, yaitu campuran cairan dan salep.
-
Pasta, yaitu campuran salep dan bedak
Linimen (pasta pendingin), yaitu campuran cairan, bedak dan salep.
Bagan
Vehikulum
|
- Cairan
Cairan terdiri atas:
- solusio, artinya larutan dalam air
- tingtura, artinya larutan dalam alkohol
Solusio dibagi dalam:
- kompres
- rendam (bath),
misalnya rendam kaki, rendam tangan
- mandi (full
bath)
Cara kompres lebih disukai daripada cara rendam dan mandi, karena pada
kompres terdapat pendinginan dengan adanya penguapan, sedangkan pada rendam dan
mandi terjadi proses maserasi.
Prinsip pengobatan cairan ialah:
- membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dsb.) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakai.
- untuk terjadinya perlunakan dan pecahnya vesikel, bula, dan pustula.
Hasil akhir pengobatan ialah:
- keadaan yang membasah menjadi kering
- permukaan menjadi bersih sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan mulai terjadi proses epitelisasi.
Pengobatan cairan berguna juga untuk menghilangkan gejala, misalnya
- rasa gatal,
- rasa terbakar,
- parestesi oleh bermacam-macam dermatosis.
Harus diingat bahwa pengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit
menjadi terlalu kering. Jadi pengobatan cairan harus dipantau secara teliti,
kalau keadaan sudah mulai kering pemakaiannya dikurangi dan bila perlu
dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya.
Pada kompres, bahan aktif yang dipakai biasanya bersifat astringen dan
antimikrobial. Astringen mengurangi eksudat akibat presipitasi protein. Ada 2
macam cara kompres, yaitu kompres terbuka dan kompres tertutup.
- Kompres terbuka
- Dasarnya ialah terjadi penguapan cairan kompres disusul oleh absorbsi eksudat atau pus.
- Indikasi:
- dermatosis madidans
- infeksi kulit dengan ertema yang mencolok (mis: erisipelas)
- ulkus kotor yang mengandung pus dan krusta
- Efek pada kulit:
- kulit yang semula eksudatif akan kering
- permukaan kulit menjadi dingin
- vasokonstriksi
- eritema berkurang
- Cara:
- Menggunakan kain kasa yang bersifat absorben dan non-iritasi serta tidak terlalu tebal (3 lapis). Balutan jangan terlalu ketat, tidak perlu steril, jangan menggunakan kapas karena lekat dan menghambat penguapan.
- Kasa dicelup ke dalam cairan kompres, diperas, dibalutkan, lalu didiamkan biasanya sehari dua kali selama 3 jam. Jangan sampai terjadi maserasi, bila kering dibasahkan lagi. Daerah yang dikompres maksimal luasnya ⅓ bagian tubuh agar tidak terjadi pendinginan.
- Kompres tertutup (kompres impermeabel)
- Diharapkan terjadi vasodilatasi, bukan untuk penguapan. Diindikasikan untuk kelainan yang dalam, misalnya limfogranuloma venerium. Caranya dengan menggunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan impermeabel, misalnya selofan atau plastik.
2. Bedak
Bedak
yang diaplikasikan di atas kulit membentuk lapisan tipis di kulit yang tidak
melekat erat sehingga penetrasinya sedikit sekali.
- Efek bedak ialah:
- mendinginkan
- antiinflamasi ringan karena ada sedikit efek vasokonstriksi
- antipruritus lemah
- mengurangi pergeseran pada kulit yang berlipat (intertrigo)
- proteksi mekanis
oksida sebab zat ini bersifat mengabsorbsi
air dan sebum, astringen, antiseptik lemah, dan
antipruritus lemah.
- Indikasi pemberian bedak:
- dermatosis yang kering dan superfisial
- mempertahankan vesikel/bula agar tidak pecah, misalnya pada varisella dan herpes zoster.
- Kontraindikasi untuk dermatitis yang basah, terutama bila disertai dengan infeksi sekunder.
3. Salep
Salep
ialah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi
seperti mentega. Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau
minyak.
- Indikasi pemberian salep ialah:
- dermatosis yang kering dan kronik
- dermatosis yang dalam dan kronik, karena daya penetrasi salep paling kuat dibandingkan dengan bahan dasar lainnya.
- Dermatosis yang bersisik dan berkrusta.
- Kontraindikasi untuk dermatitis madidans. Jika kelainan kulit terdapat pada bagian badan yang berambut, penggunaan salep tidak dianjurkan dan salep jangan dipakai di seluruh tubuh.
4. Bedak kocok (lotion)
Bedak
kocok terdiri atas campuran air dan bedak, biasanya ditambah dengan gliserin
sebagai bahan perekat. Supaya bedak tidak terlalu kental dan tidak cepat
menjadi kering, maka jumlah zat padat maksimal 40% dan jumlah gliserin 10-15%.
Ini berarti bila beberapa zat aktif padat ditambahkan, maka presentase tersebut
jangan dilampaui.
- Indikasi bedak kocok:
- dermatosis yang kering, superfisial, dan agak luas. Yang diinginkan ialah sedikit penetrasi.
- Pada keadaan subakut.
- Kontraindikasi:
- dermatitis madidans
- daerah badan yang berambut.
- Krim
Krim ialah campuran W (water, air), O (oil,
minyak), dan emulgator.
Krim ada 2 jenis:
- Krim W/O: air dalam minyak
- Krim O/W: minyak dalam air.
Selain ditambah emulgator, biasanya ditambah bahan
pengawet (mis: paraben) dan parfum. Berbagai bahan aktif dapat dimasukkan dalam
krim.
- Indikasi penggunaan krim:
- indikasi kosmetik
- dermatosis yang subakut dan luas, yang dikehendaki ialah penetrasi yang lebih besar daripada bedak kocok.
- Krim boleh digunakan di daerah berambut
- Kontraindikasi ialah dermatitis madidans.
- Pasta
Pasta ialah campuran homogen bedak dan vaselin. Pasta
bersifat protektif dan mengeringkan.
- Indikasi penggunaannya ialah dermatosis yang agak basah.
- Kontraindikasi: dermatosis yang eksudatif dan daerah yang berambut. Untuk daerah genital eksterna dan lipatan-lipatan badan pasta tidak dianjurkan karena terlalu melekat.
- Linimen (= pasta pendingin)
Linimen ialah campuran cairan, bedak, dan salep.
- Indikasi: dermatosis yang subakut
- Kontraindikasi: dermatosis madidans
Gel
Ada vehikulum lain yang tidak termasuk dalam bagan
vehikulum di atas, yaitu gel. Gel ialah sediaan hidrokoloid atau hidrofilik
berupa suspensi yang dibuat dari senyawa organik. Zat untuk membuat gel
diantaranya ialah karbomer, metilselulosa, dan tragakan. Bila zat-zat tersebut
dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu akan terbentuk gel. Karbomer
akan membuat gel menjadi sangat jernih dan halus.
Gel segera mencair jika berkontak dengan kulit dan
membentuk satu lapisan. Absorpsi perkutan lebih baik daripada krim.