Neurolepanesthesia
Kata “neuroleptic”
menunjukkan karakter sebuah obat yang bersifat mengurangi kecemasan, mengurangi
aktifitas motorik, dan meningkatkan suatu keadaan acuh tak acuh dimana si
individu dapat bereaksi dengan seharusnya pada perintah yang diberikan. Zat-zat
ini termasuk adrenolitik, antiemetik, dan antifibrilasi, bekerja dengan memblok
transmisi ganglionik yang adalah juga sebagai antikonvulsan.
Pertama digunakan dengan nama “lytic cocktail” yang berisi meperidine, chlorpromazine, dan barbiturate.,
dan memberi efek “neoroplegia”
;apabila digabungkan dengan pendinginan tubuh, semacam hibernasi buatan akan
terjadi. Satu dekade kemudian, “neurolepanesthesia” diperkenalkan melalui
sebuah golongan dari butyrophenones (haloperidol, droperidol) dan sebuah opioid
potent yang short acting (fentanyl) bisa juga dengan kombinasi keduanya yang
tepat (Innovar) atau cukup satu saja, bersama dengan inhalasi dengan nitrous
oxide. Tanpa yang terakhir tersebut, keadaan yang ditimbulkan disebut dengan “neuroleptanalgesia”. Satu ml Innovar
berisi 2,5 mg droperidol (Inapsine) dan 0,05 mg dari fentanyl (Sublimaze).
Droperidol
strutur droperidol |
Droperidol memberi efek menenangkan (tranqulization)
yang baik dan sedikit amnesia, menambah efek kerja dari antidepresan SSP
lainnya, seperti barbiturate, analgetik, dan tranquilizers. Karena itu, efek
gabungan ini sebaiknya dikurangi secara jumlah apabila digabungkan dengan
haloperidol. Efek antiemetik dapat bertahan sampai 7 jam pasca injeksi. Angka
kejadian dari efek ekstrapiramidal, termasuk akathisia (suatu kondisi yang
ditandai dengan tidak dapat lelah, berkisar mulai dari kecemasan sampai
ketidakmampuan berbohong atau duduk dengan tenang atau tidur), distonia
(kesalahan gerak akibat kekacauan tonus otot), atau respon seperti Parkinson, adalah
sekitar 1 persen pada orang dewasa, namun meningkat sampai 15 persen pada
anak-anak. Oleh karena efek masa kerja yang lama dan efek psychotomimetic
(gejala yang mirip dengan psikosis), maka droperidol tidak cocok untuk
penggunaan dalam pembedahan diatas ambulans. Bagaimanapun juga, pada dosis yang
dikurangi (0,625 mg) yang diberikan secara intravena, gabungan ini adalah antiemetik
yang efektif.
Droperidol menyebabkan penurunan ringan Respiratory Rate
namun kompensasinya meningkatkan volume tidal seiring dengan hipotensi sekunder
yang ringan oleh karena blokade α adrenergic dan vasodilatasi perifer. Batas
ambang dari cardiac aritmia yang terinduksi oleh epinephrine meningkat sebanyak
75 persen pada percobaan anjing dan manusia dengan sedikit bukti akan adanya
depresi miokard.
Penggunaan Klinis
Akhir-akhir ini, beberapa anestesiolog menggunakan
teknik neuroleptanesthesia yang “klasik” dengan Innovar dalam bentuk
kombinasinya, ditambah dengan nitrous oxide dan pemblok neuromuscular. Efek disforia
(tidak dapat tenang, tidak dapat lelah, ketidaknyamanan), disorientasi dan
psychotomimetik adalah efek yang sangat sering muncul pasca operasi. Lebih
sering, saat ini droperidol digunakan sebagai sedative preinduksi dan pembuat
amnesia, dengan fentanil yang diberikan selama operasi sebagai opioid dalam
teknik yang seimbang. Sebagai catatan, droperidol juga digunakan secara tunggal
sebagai antiemetik. Innovar masih disukai pada penggunaan anestesi regional,
terlepas dari hipotensi yang dapat muncul dari blokade alfa adrenergic.
Sebagai
bagian dari teknik yang seimbang tersebut, Innovar dapat digunakan sebagai
anestesi basal, dengan injeksi 1 atau 2 ml pada pasien yang dipersiapkan untik
operasi, diikuti oleh thiopental, nitrous oxide, pemblok neuromuscular, dan
suatu opioid. Kombinasi ini juga terbukti sebagai sedative yang efektif untuk
tujuan intubasi trachea setengah sadar, namun lagi, penggunaan ini telah
terkikis oleh benzodiazepine baruu yang bekerja cepat.