GIZI BURUK
Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah yang mencakup keadaan gizi kurang maupun gizi lebih. Secara umum gizi kurang disebabkan oleh kekurangan energi atau protein dan dilapangan menunjukkan bahwa jarang dijumpai kasus yang menderita defisiensi murni ataupun defisiensi protein murni. Anak dengan defisiensi protein biasanya disertai pula dengan defisiensi energi atau nutrient lainnya. Karena itu istilah yang lazim dipakai adalah malnutrisi energi protein (MEP) atau kekurangan energi protein (KKP).
MEP dapat diklasifikasikan menjadi MEP ringan dan MEP berat. MEP berat dibagi lagi menjadi marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwasiorkor. Kasus-kasus kwashiorkor tidak terlepas dari adanya faktor kekurangan energi dan pada kasus-kasus marasmus terdapat adanya kekurangan protein.
System Welcome Trust Working Party membedakan berat badan dan oedema sebagai berikut:
- Kwashiorkor
- BB lebih dari 60% dari BB baku disertai oedema
- Marasmus-Kwashiorkor
- BB kurang dari 60% dari BB baku disertai oedema
- Marasmus
- BB kurang dari 60% dari BB baku tanpa disertai oedema
Malnutrisi Energi Protein (MEP, gizi buruk)
Defisiensi nutrisi tunggal adalah sebuah contoh dari undernutrisi atau malnutrisi. Biasanya, ini merupakan defisiensi beberapa nutrisi. MEP, contohnya, dimanifestasikan sebagai intake diet protein dan energi yang tidak adekuat, baik karena intake diet dari dua nutrisi yang lebih sedikit dibutuhkan pada pertumbuhan normal atau karena kebutuhan pertumbuhan lebih besar daripada yang disuply oleh apa yang dibutuhkan adekuat untuk pertumbuhan. Bagaimanapun, PEM hampir selalu bersamaan dengan defisiensi nutrisi yang lain.
Gambaran klinis MEP sangat bervariasi dalam derajat beratnya dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita serta gambaran klinis lain yang menyertai akibat defisiensi vitamin dan mineral. MEP berat sering disertai dengan hambatan pertumbuhan.
Gambaran klinis MEP sangat bervariasi dalam derajat beratnya dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita serta gambaran klinis lain yang menyertai akibat defisiensi vitamin dan mineral. MEP berat sering disertai dengan hambatan pertumbuhan.
MEP ringan/ sedang
Istilah lain adalah gizi kurang atau undernutrition. Keadaan ini seringkali pada masa menyusui berkisar umur 9 bulan dan 2 tahun. Gambaran yang mencolok adalah adanya gagal tumbuh, seringkali terkena infeksi, adanya anemia, berkurangnya aktivitas jasmani, serta hambatan perkembangan mental dan psikomotor sedangkan perubahan rambut dan kulit jarang ditemukan.
- Gagal tumbuh
- Ditandai oleh adanya hal berikut:
- Perlambatan atau terhentinya pertumbuhan linier
- Perlambatan/terhentinya kenaikan berat badan bahkan terhenti
- Berkurangnya ukuran LLA
- Pematangan/ usia tulang terhambat
- Rasio berat badan terhadap tinggi badan berkurang atau normal
- Tebal lipatan kulit berkurang atau normal
- Pola gagal tumbuh dapat bervariasi tergantung dan bagaimana terjadinya kekurangan masukan makanan.
- Pada kekurangan masukan makanan yang akut, seperti pada gastroenteritis dan campak, maka berat badan menurun banyak sekali sedangkan tinggi badan tidak, sehingga rasio berat badan terhadap tinggi badan menjadi berkurang.
- Pada keadaan masukan makanan kurang dan berlangsung dalam waktu lama, baik kenaikan berat badan maupun tinggi badan keduanya berkurang sehingga rasio berat badan terhadap tinggi badan tetap normal atau tidak berubah.
- Infeksi
- Gizi kurang mempunyai kecenderungan untuk mudahnya terjadinya infeksi, khususnya gastroenteritis, campak dan pneumonia. Penyebab lain seringnya terjadi dan rentannya terhadap infeksi pada anak dengan gizi kurang adalah karena berkurangnya cadangan metabolisme.
- Anemia
- Jenis makanan yang mengakibatkan kurang gizi umumnya kurang mengandung besi, asam folat dan berbagai vitamin, sehingga pada kebanyakan anak dengan gizi kurang disertai oleh adanya anemia ringan sampai sedang. Gambaran sumsum tulang menunjukkan adanya hipoplasia dan pada kebanyakan kasus juga gambaran defisiensi dan anemia megaloblastik
- Aktivitas Jasmani
- Berkurangnya aktivitas tampak pada kebanyakan kasus MEP. Anak tampak lesu dan tidak bergairah dan pada anak yang lebih tua terjadi penurunan produktivitas kerja.
- Keterlambatan perkembangan mental dan psikomotor
- Keterlambatan perkembangan mental dan psikomotor merupakan karakteristik MEP. Kemampuan bicara dan berjalan umumnya lebih lambat dari anak normal. Kelainan ini umumnya segera pulih pada terapi nutrisi yang sdekuat
- Perubahan warna kulit dan rambut
- Umumnya terjadi pada kasus yang berat. Kadang terdapat rambat yang kasar, disamping ukuran antropometri yang berkurang di beberapa daerah berkembang.
DEMIKIAN DULU POSTING SAYA KALI INI, UNTUK KELANJUTANNYA SAYA AKAN MEMBAHAS MENGENAI MARASMUS, MARASMUS- KWASIKOR, KWASIKOR.............................................. DISINI