NEURALGIA
1. Neuralgia Trigeminus
Definisi :
Nyeri yang
sering berulang berlokasi dibawah garis orbitomental serta diatas leher dan
didepan telinga dengan kata lain nyeri pada area sensibilitas cabang mandibula,
maksila dan oftalmikus.
Patofisiologi
:
Saat ini
belum jelas dan masih sulit dimengerti tentang patofisiologi dari neuralgia,
tetapi terdapat 2 teori yang masih dapat diterima :
a. Teori sentral
Neuralgia ini dianggap sebagai suatu keadaan
setelah terjadinya pelepasan muatan listrik dari suatu epilepsy fokal
b. Teori perifer
Neuralgia ini terjadi karena kompresi, distorsi
ataupun peregangan nervus trigeminus pada root entry zone oleh arteri aberrant,
malformasi vaskuler, plak skerotik
Gejala
klinis :
Serangan
nyeri pada wajah sifatnya :
§ Tajam, membakar, menusuk-nusuk
§ Terjadi tiba-tiba, singkat dan
menghilang tiba-tiba pula
§ Terjadi berulang, dengan distribusi
pada satu/lebih cabang nervus trigeminus
§ Tidak terjadi defisit motorik atau
sensorik
§ Pada pemeriksaan tidak ada gangguan
neurology yang berarti atau normal
Biasanya
serangan nyeri dicetuskan oleh perangsangan yang agak ringan pada daerah nyeri,
misal :
§ Sewaktu mengunyah makanan
§ Gosok gigi
§ Menguap
§ Menelan
§ Mencukur kumis atau jenggot
§ Mengusap wajah
Diagnosa :
Ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Fisik (neurology) pada penderita,
walaupun pada pemeriksaan neurology sangat sulit karena umumnya selalu
memperoleh hasil normal.
a. Anamnesis
· Lokalisasi nyeri, menentukan cabang
nervus trigeminus yang terkena
· Menentukan waktu dimulainya
neuralgia trigeminal dan pemicunya
· Menentukan interval bebas nyeri
· Menentukan lama, efek samping, dosis
dan respon pengobatan
· Menanyakan riwayat penyakit herpes
b. Pemeriksaan fisik
· Menilai sensasi pada ketiga cabang
nervus trigeminus bilateral (termasuk refleks kornea)
· Menilai fungsi mengunyah (masseter)
dan fungsi pterygoideus (membuka mulut, deviasi dagu)
· Menilai EOM
Pemeriksaan
penunjang : CT Scan dan MRI
Terapi :
a. Medis (obat)
§ Carbamazepine
Dosis awal 3x100-200mg, dosis maksimal
1200mg/hari, hingga 6 bulan lalu dicoba dikurangi bertahap
§ Gabapentin
Dosis awal 300mg, malam hari, selama 2 hari,
dosis maksimal 2400mg/hari
b. Medis (bedah)
Pilihan terapi bedah dipikirkan bilamana
kombinasi lebih dari 2 obat belum membawa hasil seperti yang diharapkan.
Penatalaksanaan medik (obat) sering gagal dalam menghilangkan nyeri dalam
periode panjang. Hal ini sering didapati pada pasien usia lanjut. Untuk
pasien-pasien muda, merujuk ke ahli bedah untuk dekompresi mikrovaskular perlu
dipertimbangkan segera sesudah diagnosis ditegakkan.
c. Dari segi kejiwaan
Hal lain yang penting untuk diperhatikan selain
pemberian obat dan pembedahan adalah segi mental serta emosi pasien
Prognosis :
Jika
ditangani dengan baik, yaitu dari anamnesis, penegakkan diagnosa dan terapi maka
boleh dipastikan hasilnya memuaskan.
2. Neuralgia glossopharyngeus
§ Rasa nyeri yang dirasakan di daerah
yang dipersarafi oleh N. IX , seperti di
lateral kerongkongan, kemudian menjalar ke liang telinga dan daun telinga
§ Bila mengunyah dan menelan terasa nyeri
§ Disebabkan oleh :
Ø Tumor disekitar ganglion petrosum
Ø Atau disebabkan oleh peradangan di
sekitar V. jugularis
§ Terapi : Difenilhidantoin dan
Carbamazepine